Rapat telah selesai dan ia segera merapihkan banyak hal dan bergegas untuk beranjak, meninggalkan ruangan ini. "Chan, tolong kirimkan hasil rapat tadi kepadaku." Entah ini permintaan atau perintah yang kekasihnya berikan kepada dirinya yang tengah merapihkan catatan hasil rapat tadi.
Dan ia hanya bisa tersenyum. "Akan aku kirimkan." Ujarnya yang hendak berbalik namun tertahan karena dirinya mengingat kalau masih ada pertanyaan yang belum ia tanya kepada kekasihnya ini. Aish! Kenapa dia sangat susah menyebut mantan kekasih?! Padahal diantara mereka ini udah gak ada hubungan apapun. Tapi mengapa dia masih menganggap pria yang ada dihadapannya ini sebagai kekasihnya?!
"Chan, boleh minta waktu kamu sebentar?" Tanyanya, sebagai langkah awal membuka obrolan, dan bertanya akan pertanyaan yang sedari tadi terus terputar di dalam otaknya.
"Tidak bisa. Dia akan jalan bersamaku." Sahutan yang diberikan oleh seseorang, yang entah darimana dirinya muncul dihadapannya, dan kekasihnya saat ini.
"Ah, maafkan aku." Ujarnya.
Dan dia cuma mendesis sebagai balasan. Dia langsung merangkul tangan pria yang ada disampingjya dan menariknya keluar dari ruang osis.
Sampai didepan ruang osis, Mark dibuat bingung ketika ada seorang lelaki yang merupakan kapten futsal, berdiri di depan ruang osis. "Na Jaemin, Apakah ada sesuatu yang kau perlukan?" Tanyanya dengan tatapan penuh selidik.
"Ah, tidak. Aku hanya sedang menunggu Haechan." Jawaban yang pria ini berikan, yang sukses membuat hatinya bergemuruh.
"Kau ada hubungan dengan dia?" Bukan dia, melainkan wanita yang ada disampingnya yang bertanya dengan nada antusias itu kepada pria yang ada dihadapannya ini.
Sedangkan Jaemin yang ditanya pun langsung menatap wanita yang ada dihadapannya ini dengan pandangan remeh. "Bukan urusanmu." Ujarnya, disertai dengan seriangaian khasnya.
"Apa perlu aku panggilkan dia?" Pertanyaan serta tawaran yang langsung ia berikan, yang sangat bertentangan dengan hatinya. Hatinya ingin menanyakan ada hubungan apa antara mantannya dengan pria ini? Kenapa pria ini menunggunya? Apa tujuan dia dalam mendekati mantannya?
Namun pertanyaan itu hanya bisa keluar didalam benaknya. Dengan bodohnya, dia malah mengatakan pertanyaan yang sangat jauh dengan kata hatinya.
"Ah tidak usah. Aku akan menunggunya disini." Balas Jaemin.
Baru saja ia ingin menyahuti perkataan pria yang ada dihadapannya ini, mantannya sudah lebih dulu datang dari dalam ruangan.
Dan Haechan sendiri yang baru keluar pun mengerutkan dahinya bingung ketika melihat mantannya, temannya dan wanita yang ada disamping mantannya ini yang sedang berdiri di depan pintu. "Kalian sedang apa? Eum, bisakah kalian minggir? Aku ingin lewat." Pintanya.
"Ternyata selera kau tidak rendahan juga ya. Setelah putus dengan dia, kau berhasil mendapatkan pria lain." Ujaran yang diberikan oleh wanita yanga ada disamping mantan kekasihnya ini, yang membuat dirinya semakin bingung.
"Kau berbicara denganku?" Tanyanya memastikan bahwa ucapan yang dia berikan ini untuk dirinya.
Dan Garam yang mendengar pertanyaan polos yang wanita ini berikan pun langsung mendecih. "Tch, jangan berlagak sok polos kau. Sedaritadi dia menunggu dirimu." Ujarnya, seraya menunjuk pria yang ada dihadapannya ini dengan dagunya.
"Bagus dong kalau aku banyak yang menunggu, berbeda sekali dengan dirimu yang menunggu seseorang." Sindiran yang langsung ia berikan, yang sukses membuat wanita yang ada dihadapannya geram.
"Maksud-mu apa?"
"Maksud dia itu, kau terlalu murah menjadi wanita yang setiap hari cuma bisa bergelayut manja kepada semua pria." Seruan yang langsumg Jaemin berikan. Bahkan ia langsung menggenggam tangan temannya, lalu membawa temannya ini pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE BREAK UP! - MARKHYUCK
FanficINI CERITA KHUSUS MARKHYUCK SHIPPER! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER ATAU CERITA INI? DILARANG UNTUK KOMEN NEGATIF BAIK DIKOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA BAGI PARA MEMBER, MARK LEE, LEE HAECHAN DAN LAINNYA, YANG MASUK KE DALAM CE...