8. Like Stranger

84 6 0
                                    

Seminggu setelah putusnya hubungan antara dirinya dan mantan pacarnya, sudah seminggu juga mereka berdua ini saling menjauh satu sama lain. Ah tidak, dia yang tetap berada di tempatnya, menunggu mantan pacarnya ini kembali kepada dirinya. Tapi tidak dengan mantan pacarnya. Mantan pacarnya yang selalu ada di dekat kekasih barunya, yang membuat hubungan mereka berdua semakin renggang.

Kekasihnya sangat tidak suka apabila dia dekat dengan mantannya. Maka dari itu kekasihnya ini sering menarik dirinya, apabila mereka berada di dalam satu ruangan. Dilain sisi, dia sangat kesal karena hubungan antara mantannya dan sahabatnya yang semakin dekat. Banyak yang bilang bahwa mereka cocok satu sama lain. Mereka sama-sama di sebut sebagai manusia anime yang kecantikan dan ketampanannya benar-benar luar biasa.

Banyak yang mengharapkan mereka berdua menjalin kasih agar menjadi couple terperfect di sekolah ini. Sahabatnya yang tampan dengan aura badboy serta kepiawaiannya bermain bola. Serta mantannya yang cantik dengan aura yang elegant dan wajahnya juga memiliki aura badgirl dan baddas girl, serta kepiawaiannya yang sangat hebat di berbagai bidang. Selain itu, mereka juga sama-sama jago dalam bidang seni. Mereka pernah di tunjuk oleh sekolah sebagai partner lomba melukis.

Dan ia tambah kesal saat ini karena mantannya yang rela menunggu sahabatnya yang sedang bermain futsal. Biasanya kan mantannya ini selalu menunggu dirinya yang sedang bermain basket! Kenapa dia malah menemani sahabatnya yang sedang bermain futsal?!

"Menyesal?" Ledekan yang langsung temannya berikan, sukses membuat dirinya mendelik dan langsung menggelengkan kepalanya. "Siapa juga yang menyesal! Aku berpacaran dengannya dan bertahan selama ini cuma karena taruhan doang ya!" Peringatan yang langsung ia berikan, dan di balas kekehan oleh temannya.

"Gengsi aja terus di gedein! Awas nanti nyesel kalo nanti si Jaemin beneran jadian sama mantan lo!" Peringatan yang langsung temannya berikan, setelah mendengar jawaban yang ia berikan.

"Kenapa susah sekali mengakui perasaan-mu sih? Padahal kau sudah dapat apa yang kamu mau. Kau sudah memenangkan pertaruhan. Apalagi yang ingin kau dapatkan selain cintanya dia? Dia sangat tulus kepada dirimu, Mark." Peringatan yang tiada hentinya ia berikan untuk sahabatnya ini.

"Maaf, di dalam kamus-ku tidak ada yang namanya balikkan sama mantan." Ucapan dengan nada pongahnya yang ia berikan, sukses membuat sahabatnya tertawa begitu mendengarnya.

"Terserah kau!" Finalnya yang akhirnya memilih untuk menyerah akan kekeras kepalaan temannya ini, dan tidak mau memancing lebih dalam gengsi temannya.

"Kalo gitu udah dong liatin dia yang sedang mengelap keringatnya Jaemin." Sambungnya, sebelum benar-benar pergi dari hadapan temannya.

Dan ia yang mendengarnya langsunh mendengus! Tapi ia tetap tidak bisa mengalihkan pandangannya. Ia tetap melihat semua pergerakan mantannya saat ini. Melihat mantannya yang tengah menatap temannya dengan tatapan takjub. Memberi temannya minum, serta mengelap keringat temannya dengan handuk yang sudah dia siapkan.

"Tch, tulus apanya. Lihat saja, baru saja putus dengan diriku? Dia sudah dekat dengan pria lain." Dengusan kesal yang ia berikan, di iringi decihan ketika melihat temannya yang tersenyum.

"Mark!" Panggilan yang Coach berikan, sukses membuat dirinya langsung memutuskan pandangannya yang sedang menatap mantannya. Ia langsung pergi menghampiri Coach yang memanggil dirinya.

Sedangkan di lain sisi, Haechan tengah tertawa karena tingkah pria yang ada dihadapannta ini yang sangat random. "Nanti jadi pergi ke toko make up-nya?" Tanyanya kepada pria yang ada dihadapannya ini.

"Heum, aku bingung ingin mengajak siapa untuk membeli make up buat Winter." Jelasnya.

"Kenapa kau tidak langsung mendekati dia saja sih? Kenapa harus pakai perantara aku? Aku dan dia tidak dekat dia." Ujarnya yang bingung akan niat dan tujuan pria yang ada dihadapannya ini.

"Aku bingung mau mendekatinya kayak gimana. Dia itu cuek banget terus acuh banget sama sekitarnya." Seruan disertai dengan helaan nafas kasar begitu mendengar penuturan wanita yang ada dihadapannya ini, mengenai wanita yang tengah menjadi targetnya dalam mendapatkan cintanya.

Dan ia langsung terkekeh mendengar curhatan pria yang ada dihadapannya ini. Iya! Tujuan dia dalam mendekati dirinya tuh bukan karena dia menyukai dirinya atau sebagainya. Dia mendekati dirinya tuh hanya untuk meminta pertolongannya aja.

Ah tidak sih, memangnya dulu dirinya ini suka sekali dengan wanita yang ada dihadapannya ini. Tapi ia urungkan karena merasa tidak pantas untuk bersanding dengan dia. Selain itu, dia juga susah di dekati dan tidak segan bilang tidak suka atau menolak kepada pria yang menembaknya. Maka dari itu dirinya langsung mengurungkan niat untuk mendekati dia dan juga berusaha untuk tidak mencintai dia lagi.

"Dan bagaimana hubungan kamu dengan sahabatku? Apakah kalian benar-benar putus?" Tanyanya yang sangat penasaran akan gosip yang tengah beredar di sekolahnya. Padahal sudah satu minggu berlalu, tapi kenapa dia baru bertanya sekarang?

"Kau bukannya bersahabatan dengan dia? Seharusnya kau tau dong aku sudah putus atau belum." Jelasnya, yang heran akan pertanyaan retorik pria ini.

"Heum aku tau, tapi hanya ingin memastikan saja." Ujarnya yang sebenarnya tau, tapi dia mau dengar secara langsung. Pasalnya dia ini tipikal orang yang gak percaya ucapan dari orang lain.

"Eum, Jaemin. Apakah kau tau mengenai rumor yang beredar tentang sahabatmu?" Pertanyaan yang langsung ia berikan. Pertanyaan yang tidak di jawab secara lengkap oleh mantan pacarnya, akhirnya ia tanyakan kepada sahabat dari mantan pacarnya.

"Rumor apa? Kenapa banyak sekali rumor tentang dia di sekolah ini?" Tanya balik yang ia berikan, yang terkejut akan banyaknya rumor tentang sahabatnya ini. Dia itu termasuk orang yang kurang update mengenai keadaan yang ada di sekolahnya.

"Sungguh kau tidak tau?" Pertanyaan yang langsung ia berikan, yang tentunya terkejut dan juga heran akan penuturan pria ini. Dia juga gak langsung percaya aja! Bahkan dia sudah menatap pria ini dengan tatapan penuh selidik dan curiga.

"Apakah aku harus bersumpah dulu agar kamu percaya?" Tanyanya frustasi karena wanita yang ada dihadapannya ini tidak percaya kepada dirinya. Emang sih dia itu sering berbohong. Tapi kali ini dia jujur.

"Oke kalau kayak giu aku akan memberi tahu dirimu. Tapi kau harus jawan dengan jujur ya?" Pintanya yang langsung di balas anggukkan kepala oleh pria ini. "Rumor mengenai dia yang mendekati diriku dan menjadikan aku sebagai kekasih hanya karena taruhan?" Tanyanya.

Bukannya langsung menjawab, dia malah terdiam setelah mendengar pertanyaan yang wanita ini berikan. Atau lebih tepatnya ia tidak tau harus menjawab seperti apa. "Chan, maafkan aku. Aku tidak bisa menjawab pertanyaan kamu yang satu itu. Aku tidak berhak menjawab pertanyaan pribadi dia, walaupun aku tau. Jadi, sebaiknya kau tanyakan langsung dengannya." Ujarnya yang sukses membuat wanita yang ada dihadapannya menghela nafas pasrah.

Pertemanan laki-laki itu memang daebak!
***

"Hah~~~" helaan nafas yang keluar dari mulutnya saat ini. Netra tengah menelusuri sekitar, mencari taksi yang lewat di tengah hujan yang sangat deras.

Yup! Tadi setelah membantu temannya dalam memilih make up untuk wanita yang ia sukai, pria itu terpaksa harus pulang terlebih dahulu karena sang ibu yang jatuh sakit. Jadi, tinggal lah dia sendiri di luar kedai, mencari taksi yang lewat.

Iya! Dirinya sedang ada di starbukcs saat ini. Duduk di luar, seraya menunggu taksi datang, walaupun sangat sulit di tengah hujan deras seperti ini. "Ck! Atauran aku tidak usah belanja dulu biar tidak terjebak hujan!" Ocehan yang langsung ia berikan, menyesali dirinya yang lebih memilih untuk belanja terlebih dahulu.

"Bolehkah aku duduk di sini?" Pertanyaan yang diberikan oleh seseorang, yang sukses membuat dirinya langsung menoleh.

"Mark?" Serunya yang tidak percaya bahwa mantan pacarnya ada di sini. "Boleh tidak?" Tanyanya kembali yang langsung di angguki kepala oleh dirinya.

"Sedang apa di sini? Kemana sahabatku? Bukannya kau pulang bersama dengannya?" Tanyanya yang saat ini sudah duduk di hadapan sang mantan.

"Ah, dia sedang ada urusan mendadak, jadi dia pulang terlebih dahulu." Jawaban yang langsung ia berikan.

"Tanpa mengantarkan kamu pulang dulu?" Tanyanya lagi, setelah mendengar jawaban yang diberikan oleh sang mantan.

WE BREAK UP! - MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang