Bab 05

6.6K 71 1
                                    

Kring

Kring

Kring

Bel tanda waktu istirahat telah berbunyi. Para murid berhamburan keluar kelas dengan semangat. Berbeda dengan Echa yang malah menelungkup kan wajah nya di atas meja, sembari memejam kan mata nya

Tak lama, Echa telah tertidur dengan pulas, dia sudah menjelajahi alam mimpi yang indah.

Sedang kan di tempat lain, tepat nya di dalam kamar rayn, rayn saat ini sedang terduduk di sofa kamar nya dengan hp yang ada di tangan nya.

Rayn senyum senyum sendiri saat melihat hp nya.

Bagi yang nebak kalau rayn sedang chating an dengan pacar nya, maka kalian sangat benar.

Saat ini rayn sedang chating an dengan kekasih gelap nya yang bernama arlesha denara, sering di panggil Ara.

Hanya beberapa orang yang tahu kalau rayn sudah sembuh dari komya nya. Di antara nya adalah Ara, asisten pribadi nya, dan yang terakhir pelayan yang sempat melihat nya pada saat melamun kan hal kotor.

Tentu saja Echa juga tahu kalau rayn ini sudah sembuh, namun rayn tidak tahu akan hal itu. Karena pada dasar nya Eca a. k .a Afifa, pintar berakting.

Rayn saat ini sedang melihat foto yang baru saja di kirim kan oleh kekasih gelap nya itu. Nampak air liur nya hendak menetas.

Bagai mana tidak? Poto yang di kirim kan oleh ara adalah Poto Ara tanpa pakaian dengan paha yang terbuka lebar, sehingga milik nya itu terlihat jelas . Apalagi payudara nya yang sengaja di busung kan ke depan.

Rayn yang sebagai lelaki normal tentu saja terangsang saat melihat Poto Ara yang terlihat menggoda itu. Walau pun punya nya sudah tidak pink lagi, namun rayn tetap saja terpancing.

Rayn membuka resleting celana nya dan mengeluarkan kan burung perkasa kebanggaan nya yang sering membuat pacar nya menjerit keenak kan.

Dia msngocok penis nya dengan mata yang masih melihat ke arah ponsel.

Perlahan mata nya terpejam dan membayang kan kalau yang sedang mengurut batang keperkasaan nya adalah gua hangat milik Echa.

Eh, kok Echa?

Rayn membuka mata nya sembari menggeleng kan kepala nya. Dia mulai memejam kan mata nya lagi sembari tangan yang terus sibuk mengocok di bawah.

Namun, lagi lagi wajah Echa lah yang tertampang jelas di pikiran nya. Namun , kali ini rayn membiar kan pikiran kotor nya itu sembari mendesah menyebut nama Echa.

"Ahh lebih cepat Echa ahh" ucap rayn sebelum mencapai klimaks nya.

Setelah mencapai klimaks nya,rayn membuka mata nya dan menyender kan kepala nya di sandaran sofa

Perlahan mata nya melihat ke arah Poto Echa yang ada di nakas dekat ranjang.

"Bisa lama gue kalau lama laam kayak gini." Gumam rayn seraya memperhati kan Poto Echa yang sedang tersenyum manis itu.

Tiba tiba saja , otak nya mendapat kan ide yang brilian. Perlahan bibir rayn terangkat sebelah saat memiliki pemikiran itu.

____

Echa terbangun dari tidur nya saat merasa kan cacing fi perut nya minta di beri makan.

Dengan langkah gontai, Echa berjalan keluar menuju ke arah kantin. Dia melihat ke arah jam tangan.

" 15 menit " gumam Echa saat melihat jam . Ya, lima belas menit lagi bel masuk akan segera berbunyi

Echa mempercepat langkah nya menuju kantin, karena waktu nya sudah tidak banyak lagi.

Setiba nya di kantin, Echa segera memesan bakso dan es teh . Lalu berjalan menuju meja kosong yang ada di penjuru kantin.

Echa mulai melahap bakso nya dengan cepat , tak lupa dia msnambah kan sedikit zambal sebagai pelsngkap rasa.

'tidak buruk' pikir Echa saat merasa kan bakso nya.

Orang orang melihat Echa dengan tatapan yang berbeda beda. Ada yang menatap nya gemas , ada yang menatap nya iri dan juga ada yang menatap nya dengan wajah yang sudah merah padam

Di saat Echa mengunyah bakso , pipi nya yang bulat ikut bergerak gerak. Dan tentu saja itu mengundang iri bagi para gadis. Sedang kan para cowok, dengan sekuat tenaga menahan diri agar tidak mengarungi Echa yang gemas itu.

Echa yang sedang makan bakso merasa terganggu saat rambut nya lagi lagi hendak masuk ke dalam mangkuk nya.

"Arghh rambut sialan. Kenapa sih ganggu aja" gumam Echa frustasi saat rambut nya terus saja mengganggu nya.

Tiba tiba saja kantin mendadak hening saat ada seorang laki laki yang mengikat rambut Echa secara tiba tiba. Echa juga tak kalah kaget.

Echa berbalik ke belakang dan menemu kan orang yang tak sengaja dia tabrak pagi tadi sedang mengikat rambut nya dengan raut muka dingin nya.

Namun, saat laki laki itu melihat Echa yang melirik ke arah nya, dia menerbit kan senyum tipis nya sehingga membuat seluruh gadis gadis yang ada di kantin memekik terpesona.

Sedang kan Echa malah mengerut kan kening nya lucu .

"Kamu siapa" tanya Echa spontan.

"Erlangga" jawab nya singkat dengan senyum tipis yang masih hadir di bibir nya.

"Makasih angga" ucap Echa sambil tersenyum lebar, sehingga mata nya membentuk bulan sabit.

Erlangga menahan kedutaan yang ada di bibir nya . Apalagi mendengar nama panggilan dari Echa yang membuat pipi nya memerah

Walau pun, Erlangga berusaha sekuat tenaga, tapi dia tidak bisa. Dan pada akhir nya, bibir nya sudah terangkat ke atas sehingga gigi nya ikut terlihat.

Para gadis yang ada di sana terpekik terpesona saat melihat betapa mempesona nya senyuman seorang Erlangga. Apa lagi dengan wajah nya yang memerah karena salah tingkah.

Echa hanya memutar bola mata nya malas saat mendengar teriak kan histeris para ciwi ciwi.

' alay ' batin nya. Lalu dia melanjut kan memakan bakso nya yang tinggal setengah nya lagi.

Erlangga tiba tiba duduk di sebelah nya tanpa meminta izin. Echa hanya melihat ny sekilas . Lalu tersenyum paksa.

walau pun senyuman terpaksa, Echa malah terlihat semakin cantik. Apa lagi dengan Mulut nya yang masih penuh dengan bakso .

Echa hanya acuh tak acuh. Lalu melan jut kan makan bakso nya dengan tenang. Walau pun dia risih karena sedari tadi Erlangga menatap ke arah nya tanpa berkedip.

_____

Rayn keluar dari dalam kamar mandi dengan senyum lebar nya. Entah apa sebab nya, Thor juga masih tak tahu.

Rayn mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arah pintu kamar nya. Dengan segera, dia loncat ke arah ranjang. Dan langsung menarik selimut Samapi ke pinggang nya.

Ceklek

Rayn yang sedikit mengintip dapat melihat Echa yang memasuki kamar nya dengan raut wajah lesu nya.

Echa menghela nafas nya lelah, lalu dia menyimpan tas sekolah nya di sofa.

Kaki nya melangkah menuju kamar mandi dengan sempoyongan.

_______

Jangan lupa vote and coment ya

I'm Not EchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang