Bab 11 El 21+

4.8K 45 4
                                    

Echa memandang jalanan kota yang padat oleh kendaraan dari kamar hotel nya.

Tak ada lagi, raut wajah sedih nya. Yang ada hanya wajah datar dan dingin yang angkuh. Terlebih sebelah bibir nya teraangkat , menanda kan sesuatu yang baik akan segera terjadi.

Netra nya menatap cek kosong yang ada di tangan nya. Lalu...

Srek

Srek

Hanya dalam beberapa detik, cek kosong itu telah sobek menjadi beberapa bagian.

'tunggu tanggal main nya bitch'

.

.

.

Di sisi lain

"Jadi?" Tanya seseorang yang sedang duduk menyilang kan kaki nya sambil memegang gelas berisi minuman keras di tangan nya.

"Dari laporan yang saya dapat kan. Rayn sudah mencerai kan istri nya yang baru saja lulus SMA dan membawa pulang pacar nya yang tengah hamil ke kediaman nya. Bahkan tak lama lagi, rayn akan segera menikah dengan pacar nya itu" jelas bawahan nya.

Seseorang itu tampak tersenyum tipis. Lalu menyuruh bawahan nya untuk segera pergi.

"Oh sayang..." Gumam nya tersenyum miring sambil melihat potret seseorang di tangan nya.

"Kamar 202 ya?"

.

.

.

Echa membuka mata nya saat merasa kan ada yang menindih tubuh nya. Namun, yang dia lihat hanya lah kegelapan.

"Siapa kamu?!" Teriak nya sambil mendorong dada orang yang ada di atas nyaa itu.

Tak ada jawaban. Namun, Echa yakin orang tersebut adalah seorang pria yang mengenakan jas kerja

"A hmptt"

Echa terkejut saat pria di atas nya itu malah mencium bibir nya dengan ganas. Namun, satu hal yang daapt Echa pasti kan. Pria itu mabuk, terbukti dari bau alkohol menyengat yang masuk indra penciuman nya.

Echa memukul mukul dada bidang itu dengan sekuat tenaga nya . Namun apa yang ia dapat? Bukan nya kebebasan, orang itu malah menarik tangan nya dan menaruh nya di atas kepala nya.

"Siapa pun kamu. Tolong lepas kan aku" lirih Echa dengan air mata yang turun dari sudut mata nya.

"Tolong aku... Panas" gumam pria itu menjauh kan diri nya saat menyadari Echa yang menangis.

Ecah tertegun mendengar hal itu. Ia tak sebodoh itu untuk tak menyadari apa yang pria itu maksud.

Pria itu di beri obat perangsang oleh seseorang. Dan itu sangat lah menyiksa. Apa lagi, kalau tak tersalur kan akan membuat nya gila atau bahkan mati.

Apakah ia harus membantu nya?

Ya.

Tak masalah, ia akan menjadi jalang untuk kali ini. Lagi pula, ini untuk menyelamatkan nyawa seseorang.

Tak masalah, dulu mau pun sekarang, ia tak suci lagi bukan? Tak ada salah nya menolong seseorang dengan tubuh nya yang sudah terlanjur kotor itu.

Cup

Echa memberani kan diri untuk mengecup bibir pria itu terlebih dahulu, melumat dan menghisap bibir itu yang di balas tak kalah panas nya.

Tanpa ada orang yang tahu, seseorang sedang tersenyum miring di balik kejadian itu.

"Ahh" desahan ecah terdengar di sela sela ciuman panas itu saat salah satu benda kenyal nya di remas.

Echa hanya bisa menjambak rambut pria tersebut saat ciuman itu semakin turun ke bawah

"Siapa namamu?" Tanya Echa di sela sela desahan nya.

"El" ujar El singkat di sela sela kegiatan nya menghisap benda bulat mungil. Sementara tangan satu nyaa lagi sibuk meremas remas payudara empuk milik Echa.

"Ahh El..." Desah Echa semakin menekan kepala El di atas payudara nya.

"Yes honey. Sebut nama ku" ujar El bersemangat.

"Jangan di gigit El" sebal Echa sambil menabok pelan kepala El
.

.

.

Sena hal nya seperti di tempat lain

"Ahh ray ah faster baby uh" desah Ara yang membuat rayn seamkin bersemangat. Namun mata nya yang terpejam malah mwmikir kan hal lain.

.

.

.

Jleb

Echa memekik kaget.....

____________________

Dah ah.. kapan kapan lagi .

Mon mangap ya, kalau nggak nyambung. Nama nya juga piriwin. Mana ada pengalaman yang kek begituan.

Lagian Thor pernah punya prinsip. " Nggak bakalan bikin cerita 21+" Halah bullsit.

Btw, bikin cerita 21 juga, gara gara nggak sengaja baca cerita 21 punya orang.

Jadi, yaudah. Otak suci Thor udah ternodai huhu...

Bye bye

I'm Not EchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang