Bab 10 talak

2.3K 60 5
                                    

Ceklek

Echa menoleh ke arah pintu. Dapat dia lihat wajah lelah dari rayn. Echa bangun dari rebahaan nya dan hendak menghampiri rayn seperti biasanya.

Hanya saja...

Rayn berjalan melewati nya. Echa tertegun. Rayn tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Selelah apapun rayn, dia akan menyempatkan untuk memeluk dan mengecup keningnya walau sekilas.

Echa menggeleng mengusir pikiran burukny itu.

Echa memutuskan untuk menunggu rayn di atas ranjang.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka , menampilkan rayn yang sudah lengkap dengan piyama tidur nya

Saat rayn naik ke atas ranjang, Echa berniat untuk memeluk rayn. Namun urung, saat mendengar ucapan rayn....

"Jangan peluk"

ucapan yang singkat itu mampu mengiris hati kecil Echa. Apalagi melihat rayn yang malah memunggungi nya.

Namun raut wajahnya kembali ceria saat mengingat kalau Beberapa hari lagi adalah hari perpisahannya di sekolah.

.

.

.

Detik demi detik jam demi jam hari demi hari telah berlalu . Kini Echa telah resmi lulus SMA.

Namun , raut wajah nya tampak murung.

Karena apa? Karena rayn tidak datang pada hari spesial nya. Echa hanya tersenyum miris. Apa lagi rayn yang semakin menjauh dari hari ke hari. Bahkan selama beberapa hari ini, Echa mengeluar kan asi nya dengan cara di pompa.

Afifa yang seorang aktris tentu saja tidak bodoh. Apalagi beberapa hari lalu ia tak sengaja melihat bekas lipstik di kaos yang rayn kenakan.

Hanya saja... Echa telah terlanjur sayang pada rayn. Lalu jalan apaa yang sekarang harus ia ambil? Harus bertahan atau menjauh?

Dari kejauhan seseorang menatap Echa dengan pandangan sendu nya. Lalu pergi begitu saja.

Echa beranjak dari duduk nya dan memutus kan untuk pulang ke rumah nya eh ralat rumah rayn.

.

.

.

Echa tertegun saat kaki nya telah sampai di ruang tengah. Netra nya melihat suami nya rayn dengan seorang wanita yang bergelayut manja di lengan nya.

Entah kenapa dada nya terasa sakit dan sesak melihat pemandangan itu.

"Em mas, dia siapa?" Tanya Echa berusaha kuat. Sepasang annak manusia itu emboleh dan melihat ke arah Echa dengan tatapan yang berbeda.

"Maaf. Tapi aku talak kamu"

Deg

Echa menyentuh dada nya yang terasa sesak. Kaki nya mundur beberapa langkah dengan spontan dan air mata nya mengalir tanpa di minta. Echa mendongak dan menatap ke arah rayn dengan tatapan penuh tanya

"Kenapa? Apa salah aku?" Tanya nya dengan suara bergetar.

"Ara hamil." Jawab rayn singkat . Tak ada tutur kata dan tatapan lembut lagi dari sorot mata nya. Hanya ada tatapan datar .

Badan Echa bergetar dengan Isak tangis kecil.

Ara?

Alesha denara?

Bukan nya ia mandul?

Lalu kenapa sekarang ia bisa hamil anak nya rayn?

Kenapa rasa nya sakit sekali?

"Baiklah" jawab Echa pasrah. Lalu tangan nya mengambil kertas yang rayn sodor kan dan menandatangani nya dengan tangan yang bergetar.

"Kalau begitu aku permisi" pamit nya.

"Tunggu" ucap rayn menghentikan langkah kaki Echa.

"Ya?"

"Ini" rayn menyodor kan selembar cek kosong pada Echa . Tangan Echa mengambil nya dengan nanar.

"Terima kasih"

***

Btw .. gw bakal sering up kalau kalian nya kasih semangat

Cukup vote dan komen aja. Kalaupun baca nya off tinggal pencet bintang nya aja. Gak susah kan?

I'm Not EchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang