1. Canggung

922 86 31
                                    

Mendung gelap pertanda akan hujan mulai menyelimuti ibukota. Hembusan angin yang lebih kencang dari biasanya membuat banyak daun kering berguguran.

Terlihat seorang pemuda berperawakan kurus dengan hoodie berwarna hitam sedang mempercepat langkah kaki kecilnya bergegas untuk sampai tujuan sebelum hujan mendahuluinya.

Sesampai di depan rumah minimalis 2 lantai bercat abu-abu sang pemuda bernama Han itu duduk di kursi teras sembari mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

Wajah tampan dengan pipi bulatnya itu mulai memanas, meskipun udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi dingin.

Tangan mungilnya berkali kali menyeka keringat yang mengalir di antara wajah dan rambut fluffy berwarna coklatnya.

Tidak lama kemudian Chris teman satu kotrakan Han tampak keluar dari rumah, lelaki degan badan bugar itu kemudian menepuk pundak Han.

"Hei, dari kampus?" sapa Chris pada Han.

"Eh iya nih, abang sendiri mau kemana? Sudah hampir hujan loh" sahut Han sambil menunjuk langit yang semakin gelap.

"Basecamp, kasihan Changbin sendiri" jawab Chris sambil membuka pintu mobil yang terparkir di depan teras.

Basecamp adalah ruko kecil berukuran 4x6 yang Chris sewa untuk membuka bisnis jasa pemrogaman website, aplikasi dan IT Support. Changbin dan Han juga ikut andil dalam bisnis tersebut.

"Ya Sudah, nanti malam aku menyusul kesana ya" ucap Han sambil melambai.

Setelah mobil Chris hilang dari pandangannya, Han berjalan memasuki rumah.

Ia disambut dengan pemandangan dua lelaki seumurannya yang berada di ruang tengah sambil menonton TV.

Lelaki dengan wajah cantik dan rambut pirang panjang sepundak itu bernama Hyunjin, ia sedang merebahkan badannya di atas sofa sambil menopang kepalanya dengan satu tangan.

Satu lagi bernama Felix, lelaki dengan suara bass yang sexy sangat berbanding terbalik dengan wajah imutnya. Ia sedang duduk di lantai yang tertutup karpet tebal berwarna krem. Felix menyandarkan badan pada sofa sambil memakan camilan yang ada di pangkuannya.

"Hannie.." panggil Hyunjin saat Han memasuki rumah. Han hanya tersenyum. Lalu ia ikut bergabung duduk di samping Felix, membelakangi Hyunjin.

"Nonton apa?" tanya Han.

"Nonton acara reality show gak jelas kesukaan nih bocah" ujar Felix sambil mengacak rambut Hyunjin yang ada di belakangnya. Hyunjin mengernyitkan kedua alisnya, sambil menghindari tangan Felix.

"Hannie dari kampus?" tanya Hyunjin.

"Iya, ngumpulin tugas yang udah deadline"

"Kenapa sih mengumpulkannya harus mendadak? Nih yang harusnya di contoh, mengumpulkan tugas paling awal" sahut Felix sambil menunjuk diri sendiri dengan bangga.

"Ih, dapat contekan aja bangga" kata Han dengan wajah sebal pada teman satu jurusannya itu.
Melihat wajah sebal Han sontak membuat tawa Felix menggelegar di susul dengan cekikikan Hyunjin.

"Udah ah, aku ke kamar dulu yaa" pamit Han pada kedua sahabatnya yang masih menonton reality show tidak jelas itu.

Han menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai 2 dengan lesu. Ia begitu merindukan tempat tidurnya yang nyaman setelah melawati satu hari yang penuh dengan kepenatan, apalagi ia hanya tidur 3 jam semalam karena tugasnya yang harus ia kumpulkan pagi-pagi.

BRUKK... Han menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur, menenggelamkan badannya dalam-dalam pada kasur. Ia bahkan malas untuk sekedar mengganti baju.

Suasana kamar yang gelap karena mendung membuat Han memejamkan matanya meskipun ia tidak tidur. Ia hanya mengistirahatkan matanya.

Sorry, I Love You | MINSUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang