Lanjutan dari chapter sebelumnya :v
Tanpa basa basi busuk. Lanjutlah ya guys.....
"Wait ini bunga kecubung ? Bunga tropis di area sini?" Gumam Natan heran menyentuh bunga itu. Seketika dia seakan kehilangan kendali akan dirinya dan muncul halusinasi.
Samar dia melihat pemilik pondok memasuki kamar tamu membawakan sesuatu
....
Suara serak terdengar dari kerongkonganya, seketika mata biru miliknya terbuka lebar. Cepat meraba raganya. Mengetahui anggota badannya masih lengkap membuat empunya lega. Ada rumor yg mengatakan keluarga paxley berwibawa namun sangat sadis, keji,haus darah, dsb.
Terdengar ada 2 suara berdebat didepan kamar tamu yg ia tempati semalam, berjingkat ia berjalan mendekati pintu kamar.
BRAK!
"W gak peduli kak, semua omongan lu selalu bohong! Mematahkan kutukan?! Haha lawak!!. Emang BISA?! muak w nungguin kakak!! " Suara serak bercampur lengkingan memekik diruangan 4x4 meter.
Sedangkan lawan bicaranya hanya terduduk di kursi dan bergumam
"Sudah ter-remark"
Seketika bulu kuduk Natan berdiri memberikan tanda peringkatan. Reflek dia menyentuh tengkuknya yg tiba-tiba terasa perih. Cepat-cepat dia lihat lehernya terlihat bekas luka gigi tertancap di lehernya. Seketika jantungnya berdegub kencang menyebabkan sesak nafas dan telapak tangannya berkeringat dingin.
Tenang Natan tenang dulu, gak mungkin. Sanggahnya dalam hati setelah mendengar kata ter-remark keluar dari bibir aamon.
....
"Silahkan" Ucap singkat Aamon. Menyuguhkan sereal dan susu. Pria dengan perawakan lebih kecil dari Aamon terduduk dengan kaki naik ke atas meja terkekeh.
"Masih perlu sarapan? yakin?! " Singgung pria bersurai coklat dengan nada mencemooh. Seketika Natan terhenti saat akan menyuapkan sereal ke mulutnya.
Aamon melirik tajam adiknya" Apa ? Fakta kok " Ketus gusion menanggapi sang kakak yg memelototi dirinya.
Ya adik Aamon bernama gusion, terkena kutukan secara generasi ke generasi di keluarga paxley.
GRAB! SRET!
Tarikan gusion cukup kasar ke kerah baju Natan. Memunculkan bekas luka gigitan pada leher putih milik Natan.
"Haha kakak emang brutal" Ucapnya seraya melepaskan kerah Natan dan melenggang pergi meninggalkan mereka seraya melambaikan satu tangan kanannya dengan tangan kiri berada di saku celana. Membawa bingkisan kecil dan kabur di sela-sela bayangan hitam pohon walnut.
Natan masih menata pikirannya, terlalu banyak hal terjadi. Otaknya yg masih pagi blank. Dia berusaha memakan sereal tetapi tak bisa tertelan di kerongkonganya. Heran.
Natan melihat Aamon membawa belati dan mengiris salah satu jarinya.
Darah menetes ke lantai kayu oak.
Mata sebelah kiri Natan terasa panas, begitupun raganya, nafas terengah seakan kehabisan oksigen di area pegunungan seperti ini? Tidak mungkin.Tetapi kerongkongan Natan kering layaknya berada di gurun, melihat darah menetes menyebabkan rasa haus yang teramat, dengan sigap ia menyeka jari yg berdarah itu dengan lidahnya.
Samar pipinya terasa panas, dia menyesap jari telunjuk itu seakan belum makan seabad
Menyebabkan sang pemilik jari mengelus pelan ujung kepala miliknya. Jari yg awalnya hanya telunjuk bertambah dengan jari tengah memasuki mulutnya, menyebabkan dia tersedak dan batuk untuk beberapa saat ketika kedua jari itu mulai memainkan lidah miliknya.
Uhuk uhuk! Haaahh.. Hela pria bersurai melawan grafitasi bumi itu
"Cukup" Ucap Aamon, mendorong tubuh Natan ke belakang.
Natan memasang ekspresi tidak puas, krn belum penuh mengisi tenaganya
Aamon yg awalnya berdiri, sempoyongan berjalan ke belakang dan terduduk di sofa dekat perapian.
"Sial" Gumamnya singkat sebelum pergi meninggalkan Natan, menutupi dirinya yg terasa panas.
Natan masih belum bisa melupakan sensasi pada dirinya yg tadi dia rasakan. Jari lentik miliknya menyentuh bibir tipis yg masih terasa panas, sedikit terbuka dan plum saat ini. Termenung layaknya orang habis memenangkan lotre dan tak tau harus bagaimana.
Muehehe ya kalian bayangkan ekspresi Natan setelahnya :v
Tiba-tiba suara gusion masuk dengan kecepatan seperti orang kesurupan membuyarkan lamunannya.
"Aa...itu... Ini bukan.. " Natan tergagap. Kenapa gugup, lidahnya seakan tidak bisa mengucapkan kata-kata dengan benar
"Iya iya serah. W gak urus" Jawab gusion minggat ke ke kamarnya
Jadi apa yg akan terjadi di Natan? We don't know
....
To be continue ~Gimana? Gimana? 😃 gaje ? :v
Well Preferensi orang emang beda-beda sih

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows Lily [END] - {Mlbb Fanfic} ~ Aamonxnatan
VampireSi vampire yg bersembunyi dibalik cover gunung moniyan lalu bertemu dengan buruan yg memiliki tawaran menggiurkan. Apakah tawaran itu akan vampir ini Terima? Kali ini ship pertama eda Aamon x natan U know lah why muehehehhe Have fun reader-tachi~...