❝ Gua tahu lo kuat, tapi lo juga butuh pelindung ❞
Selepas Khavi menemukan Sagara dalam kondisi perasaan yang tak menentu, membuat Khavi khawatir dengan keadaan Sagara. Berulang kali Khavi melontarkan ribuan pertanyaan namun tak digubris oleh Sagara, godaan teman-temannya pun tak dia dengar. Karena tak dapat menemukan secercah cahaya jawaban, Khavi membawa Sagara keluar kelas. Untungnya sebelum Khavi membawa Sagara, ia sudah mengetahui bahwa semua guru sedang rapat alhasil semua kelas akan ada jam kosong.
Beruntung taman belakang sekolah dalam keadaan sepi, senyuman bahagia terukir dengan jelas di wajah tampan Khavi. Dalam diam Sagara masih dapat memperhatikan pergerakan Khavi yang tidak bisa di tebak, lelaki itu menyuruhnya untuk duduk di gazebo. Gadis itu hanya menurut dan memperhatikan punggung Khavi yang entah kemana ia akan pergi, perasaannya masih tak stabil. Walaupun tadi ia berani untuk bersikap tegas, tetap saja ia merasa kesal dan ingin menangis. Suara air mengalir dari kolam ikan yang di desain mirip dengan air pancuran membuat perasaan Sagara mulai tenang, terlebih lagi ketika melihat ikan-ikan kecil warna-warni yang berenang bebas di air.
"Yang paling gue takutin selama pindahan, akhirnya terjadi" ucapnya pelan di iringi helaan napas panjang
"Apa yang lo takutin, Sa? Disini ada gua, gua garda terdepan buat lo disini. Gua ga akan ngebiarin lo lecet sedikitpun, walaupun harus ngorbanin diri gua" Sagara menoleh ke sumber suara, Khavi mendekat lalu duduk di samping Sagara
"Lo jagain gue karena lo dipercaya abang sama bokap gue aja, 'kan?" tanya Sagara yang terdengar menuduh, namun Khavi paham dengan keadaan. Ia terkekeh kemudian menggelengkan kepalanya
"Engga juga, tapi ga salah. Dikasih kepercayaan sama keluarga orang lain itu sebuah hal yang paling berharga, lo tau? Gua baru pertama kali ini dikasih kepercayaan sama keluarga lo, dan lo orang pertama yang gua jaga setelah keluarga gua sendiri" ungkap Khavi sembari menoleh melihat mata cantik milik Sagara, dari sorot mata yang semula menyiratkan kebencian kini kian berangsur-angsur teduh
"Maaf ngerepotin lo, seharusnya lo asik sama dunia lo sendiri tanpa mempedulikan gue" ucapnya merasa bersalah
"Ngomong apa lo?" tanya Khavi menyahut kemudian menjewer telinga Sagara pelan namun masih terasa sakit
"Aww...! Sakit kambing" tangan Sagara meraih jari-jari panjang Khavi yang masih menjewer telinganya, karena kesulitan melepaskan jari-jarinya. Sagara mencubit lengan Khavi sampai muncul kemerahan di lengannya
"Aww...! Anjirr sakit Saga" tukas Khavi mengaduh, ia melepaskan jarinya di telinga Sagara
"Mau gua bales?" tanyanya
Sagara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, namun Khavi justru usil bergerak seperti akan benar-benar mencubit Sagara. Gadis itu bergegas menjauh dari gazebo dan berlari kesana-kemari agar terhindar dari Khavi, tentu saja Khavi mengejar dan aksi kejar-kejaran itu disaksikan oleh beberapa murid yang juga akan mengisi jam kosongnya di taman belakang. Suara tawa yang keluar dari mulut Sagara membuat Khavi tersadar akan sesuatu, tetapi ia juga tidak dapat mendeskripsikan sesuatu itu sendiri.
"SAGA AWAS!" Khavi mempercepat larinya ketika melihat di depan Sagara terdapat bebatuan dan tanah yang licin sementara Sagara yang belum paham dengan peringatan Khavi tetap melanjutkan berlari, beruntung belum sempat Sagara menginjak tanah licin itu Khavi lebih dulu menangkap lengan Sagara
"Jangan ke situ, nanti lo jatuh" katanya memperingati
"Lo bener-bener jagain gue, Khavi" batin Sagara
![](https://img.wattpad.com/cover/347934210-288-k15802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Memories - On going
Novela JuvenilGadis cantik bernama Sagara Arshe harus beradaptasi dengan lingkungan barunya di kota yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Tak di sangka kehidupan Sagara berubah begitu drastis, di sana ia bertemu dengan seorang laki-laki yang selalu membuatnya...