02|| Omega Atau Alpha

2.1K 177 8
                                    

Tidak ada gunanya menyembunyikan apapun. Gyuvin sudah tahu rahasia nya. Hanbin berusaha untuk menerima hal itu. Dia mengintip Gyuvin sedikit dari sela jarinya, "apa kau membenciku?"

Gyuvin menggeleng, tersenyum lembut dan semenenangkan mungkin. "Mana mungkin aku bisa membenci mu."

"Tapi aku menipu mu, menipu kalian semua."

"Hyung pasti punya alasan untuk itu."

Hanbin terenyuh. Gyuvin terlihat tulus mengatakannya. Gyuvin memang pasti akan menerima apapun dirinya. Hanbin jelas sangat mengetahui itu. Semenjak keduanya mulai dekat ketika mereka satu tim di Love Me Right, Boys Planet, Hanbin tahu Gyuvin memang di takdir kan untuknya. Gyuvin, pasti akan selalu menerima nya apapun keadaannya dan siapapun dia.

Hanbin menahan tangis dan menarik Gyuvin ke dalam pelukannya. Mengelus punggung yang lebih muda. "Maaf kan hyung karena menipu mu Gyuvinnie. Maaf karena aku tidak bisa jujur. Maaf karena aku menunjukkan sosok seperti ini padamu."

Gyuvin menggeleng. Dia balas memeluk Hanbin tak kalah erat. "Aku tidak masalah. Tapi hyung, tolong jangan sembunyikan apapun dariku lagi. Aku akan berusaha membantumu jika kau memiliki masalah."

Hanbin mengangguk dan melepas pelukan itu lalu menangkup wajah Gyuvin, "iya, aku berjanji." Kemudian si manis tersenyum.

Gyuvin diam sejenak memandang senyuman Hanbin yang selalu bisa membuatnya terpesona. Dia tahu bagaimana perasaan fans Hanbin yang begitu menyukai senyuman manis itu. Karena dia juga begitu. Dia salah satu orang yang menyukai senyuman Hanbin. Apalagi jika itu hanya di peruntukkan khusus untuknya seorang.

Gyuvin meraih salah satu tangan Hanbin di pipinya dan mengecupnya pelan, "Hyung. Jika nanti hasil pemeriksaan ku yang keluar Minggu depan menunjukkan bahwa aku Alpha, aku menjadi kan mu milikku."

Wajah Hanbin memerah sempurna. Apalagi tatapan Gyuvin padanya tegas dan tidak terlihat bermain-main. Gyuvin sangat serius dengan ucapannya.

Saat ini usia Gyuvin 18 tahun. Dan seminggu lagi dia akan merayakan ulang tahun nya yang ke 19. Dan biasanya di umur segitu lah jenis kelamin sekunder akan muncul. Saat ini Gyuvin terdaftar sebagai "Beta" yang belum memiliki jenis kelamin sekunder.

Dengan mengatakan itu, berarti Gyuvin sudah meyakini bahwa jenis kelamin sekunder nya adalah Alpha. Dan dia berniat menjadikan Hanbin sebagai omega nya.

Hanbin berdeham pelan, "terserah. Gyuvinnie, tolong ambilkan supressan ku dan tambalan aroma ya."

Gyuvin mengangguk patuh dan memasuki kamar Hanbin. Lalu dia kembali dengan membawa barang-barang yang di minta Hanbin.

"Ini stok terakhir hyung. Apa tidak masalah?" Tanya Gyuvin sambil mengambil segelas air untuk Hanbin di atas pantry.

"Tidak apa-apa. Aku tahu jadwal heat ku." Setelah menerima gelas air dari Gyuvin, Hanbin segera meneguk pil nya. Gyuvin juga membantu Hanbin memasang tambalan aroma nya yang baru. Tambalan aroma berfungsi untuk menghalangi aroma omega yang dia keluarkan. Biasanya di tempelkan di tengkuknya, tepat di lokasi kelenjar feromon nya.

Hanbin menyandarkan dirinya di sofa dan memejamkan mata. Gyuvin ikut bersandar bersamanya. "Hyung, ku dengar omega yang terlalu rutin mengkonsumsi pil supressan akan merasakan efek samping yang menyakitkan. Mereka akan mengalami penyimpangan dan itu berbahaya."

Hanbin melirik Gyuvin dan berkata main-main, "karena itu cepatlah jadi Alpha agar kau bisa membantuku. Jika ada kau aku tidak perlu minum ini lagi."

Ucapan Hanbin mungkin hanya main-main dan sekedar lewat saja, tapi tapi Gyuvin, itu seperti sebuah janji yang dia tanamkan dalam hati.

ו×

Empat Minggu kemudian banyak hal yang terjadi. Mulai dari kemunculan gender sekunder Gyuvin, juga anak itu yang diisolasi agar bisa terbiasa dengan gender barunya.

Dan sesuai dugaan, Gyuvin terdeteksi sebagai Alpha.

Hanbin jelas kaget dengan kebetulan ini. Meskipun bukan berarti dia pernah mengira Gyuvin akan menjadi omega atau beta. Tapi dia kaget dengan kepercayaan diri Gyuvin yang benar terjadi.

Dulu sebelum dia menginjak usia 19 tahun, dia meyakini bahwa dirinya adalah Alpha. Sejak kecil Hanbin adalah seorang yang mendominasi, terbiasa menjadi pusat perhatian, pemimpin, dan di segani banyak orang. Prestasi nya juga banyak. Orang-orang beranggapan bahwa dia adalah Alpha, karena dia terlahir dan pantas untuk itu.

Namun takdir berkata lain. Hanbin tidak menjadi alpha. Bahkan dia bukan Beta. Dia seorang omega. Kasta terendah di dunia.

Meskipun Hanbin menghormati omega dan tidak pernah memandang rendah mereka (karena dia menghormati ibu nya yang seorang omega) tapi tetap saja dia cukup terpukul dengan fakta itu. Dia mematahkan spekulasi orang-orang dan harapan orang-orang pada dirinya.

Karena itu Hanbin berusaha keras menyembunyikan gender sekunder nya.

Ketika waktu itu Hanbin mendengar perkataan Gyuvin yang percaya diri, dia langsung teringat akan dirinya sendiri. Tapi setelah mengetahui bahwa Gyuvin adalah alpha, Hanbin jadi lega. Gyuvin tidak perlu mengalami patah hati karena terlalu berharap. Gyuvin berhasil menjadi apa yang dia inginkan, dan Hanbin senang untuk itu.

Sore nanti Gyuvin akan kembali dari isolasi nya. Hanbin akan menyambut nya dengan baik.

Untuk membuang waktu Hanbin membuat kue untuk Gyuvin sendiri. Dia mulai sibuk di dapur.

Jiwoong tiba-tiba datang menghampirinya dan duduk di kursi. "Masak apa?"

"Kue untuk Gyuvinnie. Aku ingin merayakan gender barunya."

Jiwoong mengangguk, "bertambah lagi Alpha di grup ini selain aku. Aku sedikit tertekan karena menjadi satu-satunya Alpha."

Hanbin tertawa mendengar keluhan Jiwoong. Memang benar, Jiwoong satu-satunya Alpha di zerobaseone. Mereka mungkin menebak jika nanti Gunwook akan menjadi Alpha juga.

Untuk Ricky, entah mengapa presentasi nya sedikit terlambat. Jadi dia tetap menjadi Beta untuk saat ini.

Sekarang setelah ada Gyuvin, akan ada dua dominan di grup mereka. Zhang Hao, dan Matthew itu Beta, sementara Taerae itu omega.

Kalau Yujin... Yah, masih ada tiga tahun lagi untuk nya mengetahui gender sekunder nya.

Jiwoong menopang dagunya dengan tangan kanannya dan memandangi Hanbin yang fokus mengocok telur. "Sejujurnya aku pernah berpikir kau itu omega."

Kocokan telur di tangan Hanbin terhenti seketika. Dia terdiam mematung mendengar penuturan Jiwoong. Dengan gerakan patah-patah dia menatap Jiwoong yang terlihat tenang dan santai.

"Ma--maksud mu apa hyung?"

Jiwoong tersenyum, "ketika aku pertama kali melihatmu. Itu ketika audisi. Semua orang menebak kau Alpha, tapi sejujurnya bagiku, kau terlihat seperti omega. Kau cantik, bentuk tubuhmu juga ideal, seperti omega. Aku bingung kenapa Jongwoo mengatakan kau itu alpha waktu itu. Dan aku lebih terkejut mengetahui kau Beta. Aku berusaha menerima fakta, meskipun aku masih berpikir kau itu omega."

Jiwoong berbahaya. Mata dan insting nya terlalu tajam. Hanbin menelan ludah, entah sampai kapan dia bisa menjaga rahasia nya dari Jiwoong.

Dia berpikir, mungkin suatu hari segalanya akan terbongkar. Cepat atau lambat.

Omega Pheromones [GyuBin, 2Binz] -[END]-✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang