3> Just Walk

3 0 0
                                    

MORNING

Hari terakhir libur sebelum pada masuk semester baru.

Yang suka bangun pagi mah bangun.. Yang balas dendam, mumpung libur pun abis subuhan tidur lagi.

Tahun ini banyak juga yang anak baru dan rata-rata mahasiswa baru. Ada juga mahasiswa pindahan seperti Aira, Shevi dan Doyoung.

Ya, mereka dulunya satu kampus walau beda fakultas. Di kampusnya ada pergantian kebijakan gitu, jadi diharuskan pindah. Dan mereka dapat jalur dosen jadi gampang masuknya, uhuuuy!

Ett tapi itupun karna mereka mahasiswa unggulan dikelas, alias rajin, jadi disenengin dosen.

"SIAPA YANG MAU LARI SAMA GUA?!!" Suara kencang Jihoon mengisi ruangan di rumah itu.

Dirinya sudah mencoba membangunkan Junkyu teman sekamarnya. Namun pria itu salah satu yang dendam pada jadwal kuliah pagi.

"Haruto, ikut gua yuk. Lari pagi, latihan buat besok ospek."

Haruto yang kala itu keluar dapur memegang gelas berisikan susu energen, dibuat mikir. Ospek lari? Perasaan ga ada di jadwal. Tapi namanya dia ga enakan,

"Oh iya bang, tapi gua abisin ini dulu nyak!" Ia menyeruput energennya yang hangat agak kepanasan.

"Naruto! Minumnya duduk kalii." Teguran dari Aira yang baru keluar kamar dan memasuki ruang tengah dengan wajah yang agak basah.

"Haruto nama gua cil."

"Yeu, mentang-mentang tinggi lo, bodyshaming dasar. Wkwk"

"Hahaa, walau tinggi si Boruto ini masih butuh minum cucu." Jihoon merangkul gemas bahu Haruto.

"Sialan nama gua dipermainkan hahaha.."

Ketiga manusia itu tertawa, dan mengabaikan cewek dengan wajah tertekuk yang lewat berjalan menuju dapur.

Serem men, masih trauma sama semalem.

"Lo ikut yuk, jalan pagi biar sehat. Aira," Jihoon seketika meninggikan suaranya "eh iya kan? Ntar salah lagi gua mentang-mentang laki-laki selalu salah."

Perkataan dan lirikan Jihoon dimengerti oleh anak psikologi dan Pendidikan itu. Bermaksud menyindir si gadis macan.

"Hahaa, iya kak. Ga kok, ga selalu salah, perempuan juga bisa salah wkwkw." Aira juga melirik takut-takut yang disindir ngamuk. Tapi ternyata gadis itu santai memasak air. "Jalan kemana? Boleh deh, tapi gue ganti baju dulu ya".

"Sama gua juga ganti baju dulu, tiba-tiba diajak juga." Timpal Haruto yang kala itu memakai singlet.

"Yaudah gua tunggu, sana buru!" Titah Jihoon pada dua teman barunya.

"Eh iya," Aira menolehkan kepala melihat ke arah dapur "kak Naeri! Mau ikut juga ga?"

Jihoon dan Haruto agak terkejut, tapi ternyata gadis itu baik-baik saja.

"Hah kemana ra?" Sedikit menolehkan kepalanya.

Aira yakin kalau gadis itu sebenarnya baik, hanya saja bawaan wajahnya yang terlihat jutek.

COUPLE Where stories live. Discover now