4> hah heh hoh

1 0 0
                                    

*
*

“Siapapun yang tidak pernah melakukan kesalahan, berarti tidak pernah mencoba hal yang baru”
____Albert Einstein____

*
*


Di pagi buta, saat ini semua penghuni kosan ricuh sekali. Saling mondar-mandir menyiapkan diri masing-masing.

“ini kaga ada yang masak ini?” tanya Jihoon, “gua kesiangan anjir semalem keasikan ngecekin video kampus sebelah.”

“yang ospek ya, anjir rame banget itu kan.” sahut junkyu menimpali.

“iya, makanya. Pokoknya kita ga usah keras-keras sama anak baru dah.” lanjut Jihoon.

“lha kita mah kayak biasa aja kan.” sahut Yoshi ikut nimbrung, “aduh, santai dong bro. Santai santai, waktu masih ada.”

Yoshi ketubruk tubuh jangkung Jungwoo. “eh sorry sorry bang.”

“hoaaahh~ morning guys~” sapa skarla keluar dari kamar menuju dapur. Mengambil gelas dan mengisi air, berniat untuk menyegarkan dahaganya.

“bau jigong anjir, anak cewek baru bangun jam segini buset!” kata Jihoon.

“biarin sih, masuk siang gue. Ini aja gue kerajinan bangun pagi.”

“ya masak kek, ngapain kek, ga ada makanan nih.”

“lu mau mati Hoon?” pertanyaan hyunsuk, dihadiahi trio wekwek alias jihoon Yoshi junkyu, dengan gelengan dan badan yang bergidik. “yang, aku nanti mau ke perusahaan, ikut ga?”

“jam berapa? Aku ngampus jam 1.”

“oke bisa.”

“eh, sarapan dulu yak!” teriak Jihoon bicara pada semua orang, namun berlalu begitu saja ke kamarnya.

“shevi, kamu dah siap belum? Pesen grab aja ayo bareng—” pertanyaan Aira terpotong.

“eh mau kemana?” cegat Jihoon diambang pintu. Karna kamar mereka bersebrangan.

“ke kampus kak,” jawab Aira.

“udah siap kamu?” jawab Jihoon, menggendong tasnya.

“udah, nunggu shevi berangkat bareng.”

“sama gua aja yuk, dah siap kan? Tapi beli nasi uduk teh Ita dulu depan.” ajak Jihoon.

“eh gapapa nih kak?”

“iya entar Shifa sama Yoshi aja, udah ayok.” Jihoon bergegas dan membawakan tasnya Aira. “jangan ada yang ketinggalan!” teriaknya didepan pintu.

“ehh iya iya kak, bentar nametag aku dikamar.” Aira mengambilnya, “Shevi! gue bareng kak Jihoon nih, nanti coba nebeng sama kakak yang lain ya—”

“IYA IYA DULUAN AJA RA, gue boker dulu nih mules banget!!” sahutan shevi dari kamar mandi dijawab 'oke' oleh Aira.

Awalnya Aira pikir bakal canggung banget, tapi ternyata Jihoon ada saja topiknya yang dibicarain selama perjalanan.

“udah? Jadi berapa?” tanya Jihoon.

“jadi 70, nih kembaliannya.”

Jihoon menerima uangnya, “balik dulu ya, ngasih nasi ke kosan. Eh itu dipisah kan yang punya kita?”

“iya dipisah kak.”

“oke.”

__________

Sesampainya di parkiran, Jihoon sibuk merapikan almamater dan rambutnya yang berantakan karena helm.

COUPLE Where stories live. Discover now