10

697 48 10
                                    

"lo sakit!"

"gue nggak sakit sialan!"

"lo iya! Kalo nggak sakit lo nggak bakalan senekat ini!"

"karena gue cinta sama dia, makanya gue ngelakuin ini!"

"lo bukan cinta, tapi lo obsesi!"

Teriakan dua orang berbeda gender itu menggema di suatu ruangan temaram

Tidak ada siapapun selain mereka 

Tentu kalian juga tahu siapa mereka

Jay dan Minji

Dua orang yang akhir-akhir ini gencar mendekati sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara

Entah bagaimana awalnya hingga kedua orang ini dekat,  namun ada tujuan tertentu dibalik kedekatan mereka

Namun kedekatan mereka itu tidak berlaku jika mereka masih dalam lingkungan kampus

Tentu menghindari kecurigaan dari mahasiswa yang ada di sana

"gue nyuruh lo deketin Junkyu dan buat Haruto cemburu, tapi kenapa mereka makin deket?"

Jay menghela napas lelah

"lo bahkan liat sendiri gimana usaha gue. Junkyu susah buat ditaklukin"

"cih, lo aja yang lemah"

Tak terima dengan apa yang dikatakan Minji. Jay menatap wanita itu dengan nyalang

"sekarang gue yang tanya. Apa hasil usaha lo selama ini buat dapetin Haruto? Setitik kemajuan pun nggak ada. Bahkan yang ada Haruto udah berani kasar sama lo, yang dimana dia dikenal anti kekerasan sama perempuan. Tapi buat lo beda kasus"

"nggak usah malah nyalahin gue bangsat! Lo nya aja yang nggak becus jalanin rencana"

Jay menatap tak percaya wanita dihadapannya ini. Selalu mencari kebenaran dan tidak ingin terkalahkan

Tidak heran jika Haruto maupun Junkyu tak segan untuk bermain tangan pada wanita ini

"gue nggak heran kalo nanti lo malah jadi gila karena rencana lo ini"

Minji mendecih remeh

"lo juga bodoh, mau-mau aja ngikutin rencana gue"

Jay mengepalkan tangannya erat

"kalo bukan karena gue mau deket sama Junkyu, gue nggak bakalan mau ngikutin rencana lo ini sialan"

"see? Bahkan lo aja mau kalo itu menyangkut tentang Junkyu"

Minji melangkah mendekat dan berbisik

"nggak usah khawatir. Gue jamin kita bakalan dapet apa yang kita mau. Jadi, cukup turutin apa yang gue perintah oke?"

Minji berjalan menuju pintu. Meninggalkan Jay yang sibuk dengan tatapan datar namun dengan pikirannya yang kalut

Apa lo yakin dengan ini Minji? Kalo bukan karena Junkyu, gue nggak bakalan nekat kaya gini. Bahkan meskipun nyawa gue juga sebagai taruhannya demi dapet perhatian dari Junkyu

***




Tok tok tok

"masuk"

Pintu ruangan itu pun terbuka menampakkan sosok pria berbahu lebar yang kini berjalan sambil membawa sebuah map

"saya datang membawa apa yang anda perintahkan Tuan Muda"

Sosok yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu tersenyum senang dan bangkit berjalan menuju sofa yang ada di ruangannya

OBSESSION-HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang