4⚠️

1.4K 85 10
                                    

"nih"

Junkyu menatap kotak yang diberikan orang itu dengan bingung

"buat gue kak?"

sosok itu mengangguk dan tersenyum

"ucapan terima kasih karena udah nolongin gue kemaren"

Junkyu tersenyum dan menggelengkan kepalanya "nggak usah kak. gue ikhlas nolongin lo kemaren. sesama manusia harusnya gitu kan?"

"tapi gue harus balas budi"

"nggak usah kak Jay. barang ini lo simpen aja. siapa tau berguna kedepannya"

"tapi—"

"kalau orang nolak tuh nggak usah maksa"

tiba-tiba seseorang memotong perkataan Jay. kedua manusia yang tadi sibuk berdebat itu kini melihat sosok itu

Haruto

"dari tadi gue liat lo maksa pacar gue buat nerima itu. padahal dari tadi dia udah nolak"

"gue cuman mau ngasih sebagai ucapan terimakasih karena udah nolongin gue kemaren. apa gue salah?"

"emang nggak salah. tapi dia nggak mau kan? dia bilang ikhlas bantuin lo. jadi nggak usah maksa kalau dia nggak mau"

Junkyu yang merasa pertengkaran akan mulai besar akhirnya memilih memegang lengan Haruto

Haruto yang awalnya menatap Jay tajam kini mengalihkan pandangannya ke arah Junkyu

"kita pulang aja ya kak? nggak baik berantem di kampus"

"ya tapi kan—"

"kak, gue sama kak Haruto pulang duluan ya. sebelumnya makasih atas hadiahnya, tapi gue nggak bisa nerima. sorry"

Junkyu segera menarik tangan Haruto meninggalkan Jay yang kini menatap kotak itu dengan sendu dan menghela nafas

sementara pasangan kita ini, hanya diam di mobil

Haruto yang masih enggan menatap Junkyu karena kesal tidak bisa menghajar pemuda yang mengganggu kekasihnya

sedangkan Junkyu kini menunduk dan memainkan jari-jarinya. merasa terintimidasi dengan aura dominan Haruto

selama lima menit seperti itu hingga akhirnya Junkyu memberanikan dirinya untuk berbicara duluan

"Kak Haru..."

Haruto tetap diam. tak ada respon

"maaf...kan aku udah nolak tadi, kamu juga pasti liat kan dari awal? jangan kaya gini, aku takut"

Haruto menghela nafas dan mengalihkan pandangannya ke arah Junkyu yang kini menunduk sambil mengerucutkan bibirnya

tak tahan dengan kegemasan yang ada di depannya, Haruto menarik Junkyu ke pelukannya

bukannya menenggelamkan kepalanya pada dada bidang itu, Junkyu mengangkat kepalanya melihat paras Haruto kemudian menyengir lucu

Haruto juga ikut tertular melihat hal itu

cup

"maaf ya~ bukannya bermaksud kaya gitu, tapi aku nggak mau kalo kamu nanti berantem cuman gara-gara hal kaya gitu" ujarnya setelah mengecup singkat bibir Haruto

"tapi kan dia maksa kamu sayang. padahal jelas-jelas kamu udah nolak barang pemberiannya"

"yaudah, yang penting kamu udah nyelamatin aku tadi. makasih ya"

Haruto mengangguk sedangkan Junkyu kini sudah menenggelamkan kepalanya di dada bidang itu

menghirup dalam aroma mint yang menguar dari tubuh pemuda jangkung itu

OBSESSION-HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang