Chapter 2 - Fake Pregnant

364 31 1
                                    


**********

-Author POV-

"Kau gila! Bagaimana bisa? Kalian sama-sama laki-laki!!!" jelas James lantang.

"Aku mencintainya James! Aku janji akan membahagiakannya!" tegas Zee. Nunew yang sejak tadi duduk hanya tersenyum melihat kakaknya dan orang yang ia cintai itu sedang bertengkar.

"Tidak! Dasar kau laki-laki aneh! Kau membuat Nunew terjerumus menjadi gay sepertimu! Sejak awal aku sudah curiga padamu Zee!" ucap James kesal. Kini kesabarannya benar-benar diuji, selama bertahun tahun James berhasil menjaga Nunew dan mendidiknya dengan baik, namun dalam sekejap Nunew berubah menjadi seperti ini.

"Aku mohon James...," pinta Zee.

"Aku yakin keluargamu juga akan langsung menolak begitu mengetahui pernyataanmu barusan!"

"Bagaimana jika Nunew hamil?" ucap Zee asal.

PLAAK.

Sebuah tamparan kecil mengenai pipi Zee. James tidak perduli dengan usia Zee yang jauh lebih tua darinya, Ia gusar melihat tingkah laki-laki yang saat ini tengah menghancurkan hidup adiknya tersebut.

"Kau kira aku bodoh? Bagaimana mungkin seorang laki-laki bisa hamil? Gila!"

James pun dengan segera menarik tangan Zee sembari membawakan tasnya dan mengusir paksa Zee dari rumahnya. Nunew yang memperhatikan hal itu sejak tadi hanya menutup mulutnya dengan bantal kecil yang berada di dekat sofa.

"Mulai sekarang, aku akan mengantar jemputmu di sekolah. Kau harus ingat Nunew, sekarang juga kau lupakan Zee dan lanjutkan hidupmu dengan baik! Kalau kau tidak mendengarkanku, maka dengan terpaksa aku akan mengirimkanmu ke Paris bersama dengan Thomas," tegas James.

Nunew terhenyak dan langsung berlari ke kamarnya tanpa melepas bantal yang sejak tadi dipegangnya erat.

*****

"Kau sudah urus semuanya?"

"......"

"Bagus..., bulan depan kau kirimkan hasil tersebut. Aku pasti akan membalas jasamu suatu hari nanti,"

*****

Lelaki berkulit sawo matang tersebut kini tengah terduduk di bawah sinar matahari tanpa mengenakan pakaian atasnya. Ia sibuk memegang tumpukan kertas sambil terus mengingat tiap isi kalimat yang terangkai di sana. Sesekali ia meneguk air mineral yang tepat berada di sampingnya. Suhu panas di Bangkok kali ini benar-benar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apakah ini pertanda bahwa bumi sudah semakin tua? Namun hal itu tidak pernah terfikir di dalam otak seorang Net Siraphop yang sibuk menjalani karirnya 2 tahun ini.

"Phi Net, nanti malam mau aku ajak ke club baru di dekat apartemenku? Disana tampatnya nyaman!" ajak Primiily, lawan main Net dalam film tersebut.

"Ah..., aku tidak memikirkan hal seperti itu saat ini. Sebaiknya kau hafalkan dengan baik dialogmu Primiily, aku tidak mau kita berdua menghabiskan roll film hanya karena kau malas berlatih," keluh Net sambil menunjuk ke arah script yg sejak tadi ia pegang. Primiily mengangguk lemas dan kembali ke tempat duduknya.

Perfeksionis. Satu kata yang cukup mencerminkan seorang Net Siraphop. 24 tahun, terkenal dan kaya. Siapa yang tidak menyukai kata terakhir yang baru saja diucapkan? Keinginannya sejak kecil memang menjadi seorang aktor. Net Siraphop Manithikhun lahir di keluarga yang cukup berada. Sejak lahir ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Zee Pruk Panich.

Ada alasan mengapa nama belakang keluarga mereka berbeda. Ibunya menikahi sahabatnya saat di bangku kuliah dulu bernama Pechaya Pruk yang merupakan ayah kandung dari Zee. Saat Zee masih di dalam kandungan ibunya, Pechaya meninggal karena penyakit kanker hati yang dideritanya.

DANGEROUS LUCIFER (ZeeNunew - NetJames)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang