Chapter 3 - The Wedding

298 23 0
                                    


**********

-Author POV-

"Ka...kau menyukaiku?" tanya James memastikan bahwa pendengarannya kini masih berfungsi dengan baik. Joong menunduk dalam diam dan mencerna kembali apa yang diucapkannya barusan.

"Iya. A..ku mencintaimu..., apakah kau mau menjadi pacarku James?"

"A..ku... bukanlah.....,"

James terbangun dari tidurnya dan menyeka bulir-bulir keringat yang membasahi wajah James yang putih. Sejenak mimpinya tadinya mengembalikan James ke masa lalu. Masa dimana ia masih polos dan bodoh.

Bunyi ponsel mengagetkan James yang masih setengah sadar dan membangunkannya dari mimpi buruk tersebut.

"Halo...," sapa James pelan.

"JAMES SU! Baiklah! Aku ikuti tawaranmu kemarin!" jawab suara berat dari laki-laki di balik sana.

"Hmm? Maksudnya?" James belum sepenuhnya sadar.

"Kau baru bangun tidur? Apakah kau menjebak laki-laki lain dengan menidurinya, seperti apa yang kau lakukan padaku?" tanya laki-laki yang tak lama kemudian baru James sadari adalah Net Siraphop.

"Apa?"

"Kalau begitu, temui aku di Mandee Cafe jam 3 sore," ucap Net ketus dan menutup teleponnya. James masih terdiam dan mengingat mimpinya barusan, sama sekali tak digubris gertakan Net di telepon tadi.

Sementara itu James memutuskan untuk bangun dan memebersihkan dirinya di kamar mandi untuk menyiapkan satu harinya penuh. Beberapa menit kemudian ia keluar dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Nunew. Daging panggang dan susu pisang rasanya cukup untuk membuat Nunew bersemangat di hari mudanya, setidaknya itulah apa yang James pikirkan untuk adiknya.

Usai menyiapkan segalanya, dengan perlahan James mengetuk pelan pintu kamar Nunew yang berwarna biru muda. Ketukan pertama tak ada jawaban, James pun mengetuk untuk kedua kalinya. Tidak ada jawaban lagi. Merasa sudah cukup, lelaki berambut almond itupun membuka pintu kamar Nunew dan mengintip sedikit. Tidak ada tanda-tanda seseorang yang bermalam di dalam kamar itu. Tempat tidur yang tertata rapi serta handuk kering yang tergantung di dalam kamar mandi..., sebenarnya kemanakah perginya seorang Nunew?

James berlari menuju kamarnya dan meraih ponselnya. Sekali lagi ia khwatir akan kepergian Nunew yang mendadak. Ditekannya nomor ponsel Nunew dengan cepat dan menunggu jawaban darisana. Hasilnya nihil, alhasil James harus mendengar jawaban dari operator seluler yang digunakan Nunew. Lenguhan karena kesal sudah sejak tadi dikeluarkan James. Ia tidak henti-hentinya mengeluarkan kekesalannya sambil memanggil nama Zee.

"Phi Zee sial! Seenaknya saja ia meracuni otak adikku!!"

**********

"Bagaimana? Sukses?"

"Hm..., masih 50%..., banyak kendala dari Phi Net,"

"Kau serius mau membantuku?"

"Iya... ada masalah?"

"Tidak...,"

**********

"Kembalikan Nunew-ku!!!!" teriak James keras sambil menunjuk pada laki-laki di depannya yang sibuk menutupi wajahnya dengan topi, kacamata dan masker berwarna putih.

"Sshtt.., bisa kau pelankan sedikit suaramu?" balas Net sambil menatap ke sekeliling dengan ketakutan.

"Kau takut bahwa kau ketahuan telah tidur denagn seorang laki2? Kau takut orang2 mengetahui bahwa kau seorang gay?!" gertak James masih dengan posisi yang sama. Kesabaran Net pun habis hingga ia ikut berdiri dan berteriak di hadapan James,

DANGEROUS LUCIFER (ZeeNunew - NetJames)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang