Beberapa hari setelahnya dilakukan otopsi hasil menunjukkan bahwa itu ibunya. Hati Bella semakin hancur,namun entah apa yang ada dipikiran dan hati Nabila dia sama sekali tidak percaya bahwa itu ibunya.
Pemakaman pun sudah dilakukan, dan kasus ini pun sudah selidiki dengan hasil kebakaran rumah yang diakibatkan oleh arus pendek listrik yang mengakibatkan konslet listrik lalu terjadilah kebakaran.
Nabila sangat tidak puas dengan hasil itu, seperti ada yang tidak benar.
"Sekarang kita gimana Nab?"tanya Bella dengan lesuh
Hanya diam
Tidak ada jawaban dari Nabila"Kalian akan tinggal bersama saya."sahut seseorang tiba-tiba
Suara itu,suara yang mereka benci. Hingga rasanya ingin sekali tidak pernah bertemu lagi dengannya.
Nabila dan Bella menoleh ke arah suara itu,dengan tatapan tak kalah datar dari sang pria itu.Ya ayah.
Ayahnya yang meninggal kan keluarganya hanya karna mereka tidak bisa menjadi penerus perusahaan yang ayahnya miliki, dengan mudahnya meninggalkan mereka. Apa salah Nabila Bella.
"Barang-barang kalian sudah saya kemasi. Ayo kita pulang."lanjut ayah.Tunggu apa ini seenaknya mengemasi barang orang tanpa izin dan apa tadi katanya pulang
PULANG! hey dia sendiri yang membuang keluarganya. Dan tunggu.. kenapa harus ada banyak orang..
Melihat raut wajah si kembar ayah memperkenalkan orang-orang dibelakangnya itu.
"Mereka yang akan menjadi pengawal kalian."
"Maaf tapi kami tidak ingin dengan anda." Sahut Bella tiba-tiba
"KALIAN HARUS!!"
"Ah maaf,tapi kalian akan tinggal bersama siapa lagi, tinggal lah bersama ayah."
"Kami bisa tinggal di panti asuhan."Nabila
"TIDAK tidak bisa."jawab ayah cepat*Kalian yang akan menjadi kaki juga tanganku,agar tanganku tidak kotor. Kalian alat-alatku yang berharga.*
"Kenapa kami tidak mau merepotkan anda."Nabila
"Hey nak,ayolah saya ini ayahmu,ayah kalian. Panggil saya ayah ya,kalian anak-anakku yang berharga."
"Berharga? Seberapa banyak harta berharga anda,yang bisa membuat istri juga anak anda,anda buang begitu saja!"Bella*Dasar anak-anak tengik,kalian itu hanya alat-alatku,bukan anakku. Kalian yang harus membayar kerugian yang saya alami*
"Maaf,maaf ayah minta maaf sama kalian. Ayah saat ini hanya butuh kalian."ayah dengan tertunduk lesu
"Setelah semuanya terjadi,anda masih bisa bilang maaf?!" Bella
"Dan berani sekali anda muncul lagi dihadapan kami!"lanjut Bella
"Dan apa tadi? Saat ini? SAAT INI?!!, lalu dimana ayah dulu saat ibu sakit,ibu dihukum sama Mbah. Ayah ga ada untuk kita."Nabila*Syukur deh dah mau pangil ayah*di tengah tunduknya dengan senyuman yang tak bisa diartikan
"Ayah mohon.."dengan lesu
Nabila dan Bella hanya saling bertukar pandangan,,Bella hanya akan bergerak jika sang kakak Nabila menyetujui.
"Baiklah,,untuk sekarang Nabila sama Bella mau tinggal sama ayah sampai kami siap,kami akan pindah ke panti asuhan. Kali ini hanya untuk sekedar menemani ayah saja." Nabila
Terlihat raut tidak suka dari Bella
Kenapa juga harus tinggal bersama dengannya Bella semakin tidak suka dengan kelakuan orang itu,yang sayangnya masih ada hubungan darah dengan dia dan kembarannya.Setibanya di rumah hanya keheningan diantara mereka. Canggung, ya sangat canggung. Entahlah dipikiran si kembar hanya ada kenapa dan mengapa. Mereka memang tidak sebenci itu dengan ayahnya tapi hanya tidak ingin bertemu saja,tapi malahan keadaan yang membuat mereka bertemu. Disatu sisi Bella terbesit rasa bahagia karna akhirnya ayah yang dia harapkan datang, berbeda dengan Nabila
"Selamat datang tuan."para maid menyambut sang pemilik rumah
"Kalian istirahat ya,pengawal pribadi kalian akan menjaga didepan pintu kamar kalian. Kalau ada apa-apa panggil saja pembantu yang ada disini."ayah
"Kenapa harus ada pengawal pribadi juga sih?!,kayak kami penjahat aja,kami ga akan nyuri."Bella
"Bukan begitu nak,jika kalian butuh apa-apa mereka pasti akan langsung ambilkan untuk kalian,jadi kalian tidak perlu repot-repot kesana-kemari."ayah
"Maaf tapi kami masih bisa sendiri,kami masih punya tangan dan kaki buat jalan,jadi ga perlu repot-repot nyuruh orang but bantu."Nabila
"Ya sudahlah, tak apa jika kalian merasa terganggu dan risih,,ayah tidak jadi menyuruh para pengawal diam di depan kamar kalian. Tapi jika kalian butuh apa-apa panggil saja ya."ayah
Menganggukan kepala sebagai jawaban"Lho-lho kamar Bella sebelahnya. Itu kamar Nabila."ayah
"Kami terbiasa tidur bersama."Bella
"Ahh,baiklah-baiklah. Nanti Ayah suruh maid membereskan keperluan kamu barang-barang di sebelah ke kamar kamu."ayah
"Terimakasih." Nabila"Nab,kenapa sih kok malah mau tinggal sama dia?!"Bella
Sssttttt
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Teen FictionDangerous twins, which they unknowingly take back as a suicide bomb . . . . . Start : 1/1/24 End : -