Dimulai?

127 18 6
                                    

"Jadi desa ini mata pencariannya di pertanian dan peternakan. Contoh kebun singkong ini, salah satu yang paling banyak ya kebun singkong kalau di desa ini. Sisanya sawah dan juga kebun cabai. Lalu ada ternak ikan punya Pak Wayan, ada ternak ayam dan beberapa yang memelihara kambing dan sapi,"terang Pak Limbot saat Jeno, Bomin dan Shuhua serta Seungmin sudah tiba di kebun singkong. Karina? Dia lagi istirahat di kamar karena insiden tadi. 

"Lihat. Luas juga kan kebun warga desa?"tunjuk pak Limbot.

"Hmm lumayan pak, hehe...,"ucap Shuhua sudah mau nangis. 

"Lumayan bisa bikin pegel ya pak, hehe,"lanjutnya. Jeno menyikut Shuhua.

"Heh,"tegur Jeno ke Shuhua.

"Hahaha. Iya makanya kata saya, paling banyak yang berkebun singkong mbak. Ayo ikut saya, saya kenalin ke beberapa petani,"Pak Limbot turun ke kebun singkong diikuti yang lain. Mereka melihat-lihat kebun dan berkenalan dengan beberapa petaninya. Seungmin juga turut membicarakan pengairan ke kebun singkong juga sawah yang ada di dekat kebun singkong. Itu dia lakukan karena dia perwakilan dari kelompok air yang memantau area perkebunan untuk diairi.

"Shu, lo udah kayak zombie,"ledek Jeno melihat Shuhua yang berjalan dengan memegang tongkat dari kayu saat mereka kembali naik ke jalan.

"Anjir lah gue gak beruntung banget dapet kelompok kebun. Awas ya Soobin,"keluh Shuhua. Untung Jeno sama Bomin cakep dah, agak seger juga, dalam hati Shuhua.

"Di kebun banyak cacing loh,"goda Jeno lagi.

"Gue gak takut cacing. Gue takut sama buaya kayak elo!"Shuhua berkata ketus karena daritadi Jeno sibuk menganggunya. Dia lalu berjalan disamping Bomin.

"Bominnn...gue cape banget,"rengek Shuhua. Bomin lalu merangkul lengan Shuhua dengan santai. Shuhua kaget tapi dia langsung kesenengan dan nempel-nempel Bomin.

"Dih giliran Bomin kayak kucing beger dia,"decih Jeno.

"Haha. Bomin emang banyak fans cewek yaa,"tawa Seungmin.

*** 

Sementara itu kelompok Yeonjun, Yeji dan Soobin sudah berada di sekolah. Seperti dugaan Yeonjun, Yeji ramah banget ke anak-anak.

"Kakak cantik!!! Kakak mau ngajar disini?"tanya anak-anak berusia sekitar 10 tahun.

"Iya, cuma seminggu aja tapi kita belajar bareng,"jawab Yeji ramah.

"Yah kok bentar kak? Daripada sama Ibu Sri, galak,"ucap salah satu anak laki-laki. Ibu Sri, guru di sekolah itu mendelik pada anak itu.

"Tuh kan galak,"anak itu mencibir.

"Eh tidak boleh seperti itu, Anton. Minta maaf ya sama Ibu Sri,"Yeji menyuruh anak itu minta maaf pada guru tersebut. Bu Sri cuma tertawa dalam hati, mana mungkin anak bandel itu mau. Tapi tak disangka-sangka, eh ternyata Anton menurut.

"Loh Mba Yeji ini anaknya nurut. Ini paling bandel loh, yaudah mba jadi guru disini aja terus ya mba,"kata Bu Sri.

"Haha itu tidak mungkin Bu, kami cuma satu minggu,"kata Soobin.

Mereka lalu lanjut melihat-lihat dan berkenalan. Rencananya Soobin, Yeonjun dan Yeji akan mengajar di satu kelas. Ya memang cuma ada satu kelas. Anak di desa ini dikit, mereka digabung semua dalam 1 kelas. Ada yang kelas 5, kelas 3 dan kelas 2 SD. Rencananya mereka akan mengajar baca tulis dan juga bahasa Inggris dasar. Lalu Yeji, Hyunjin dan Han akan mengadakan periksa gigi kepada anak-anak, begitu pula Yeonjun, Bomin dan Seungmin akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada anak-anak tersebut dibantu oleh bidan desa.

"Sekolahnya sepi banget ya...,"Soobin memandang ke halaman sekolah. Ada sapi di tengah halaman, yah namanya desa. 

Yeji mengibas-ngibas wajahnya dengan telapak tangannya sendiri.

KKN DESA WAYANG (00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang