30.Kebingungan

144 23 1
                                    

Warning

-jangan anggap cerita ini serius
-hanya untuk kesenangan saja
-tidak bermaksud menghina negara lain atau siapapun/apapun yang bersangkutan dalam cerita
-typo bertebaran
-ceritanya suka bikin ngantuk (bosen)
-author nya masih amatir

Happy Reading

______________________________________

Sesudah kepergian Portugal dan Spain, kelima AsTeng itu juga kembali ke mansion.

Di mansion
Jam 10.00

"Kami pulang" ucap kelimanya.

Mereka berjalan melewati ruang tamu lalu menuju ke ruang keluarga. Disana bisa terlihat semua member Asean yang sedang duduk sambil menatap televisi alias menonton berita.

"Oh? Kalian dah pulang. Met dateng" ucap Thai yang menyadari kedatangan kelima saudaranya.

"Abang habis dari mana aja?" tanya Timor yang duduk di sofa.

Indo datang kearahnya dan mengelus pelan kepalanya lalu duduk di samping Timor.

"Abang habis jalan jalan aja" jawab Indo dengan tenang.

Indo melihat saudara saudaranya yang menatap serius ke arah televisi, membuatnya heran sendiri.

"Serius amat sih liat nya?. Emang ada apaan?" tanya Indo lalu mengarahkan matanya menatap televisi yang menyiarkan berita itu.

Beberapa detik Indo baru tersadar kalau berita itu menyiarkan tentang mayat hancur yang ada di dalam gang kecil yang ia dan saudaranya lihat tadi pagi.

"Kenapa bisa ada pembunuhan yang sadis banget kaya' gitu coba?" heran Viet membuka suara.

"Pembunuhnya pun milih tempat yang bagus buat nge-hancurin mayat mayat itu" ucap Kamboja.

"Lagipula, diberita di kasih tahu kalau mayat mayat itu udah ada sejak beberapa hari yang lalu" kali ini ucap Myan.

Memang benar, alasan kenapa mayat-mayat itu lama tidak ditemukan karena kondisi gang kecil yang bisa dibilang cukup dalam dan dihampit oleh gedung-gedung yang tinggi dan membuatnya menjadi gelap walau siang hari. Dan juga karena jalan XXX jarang di pakai untuk jalan kaki oleh orang-orang.

Itu sebabnya mayat-mayat itu lama ditemukan.

"Kami berlima baru aja ke tempat kejadian" ucap Singa.

"Iya, bahkan kami melihat dengan mata kepala kami sendiri gimana kondisi mayat-mayat itu" ucap Philip.

Yang lain cuma mendengarkan sambil bergidik ngeri, gimana coba rasanya lihat mayat-mayat hancur di depan mata?.

Indo, Malay, dan Brunei jadi teringat dengan yang terjadi pada diri mereka. Mungkin mereka bertiga harus berdiskusi, nanti.

Saat sedang berbincang sambil terus melihat isi berita mereka di datangi oleh Asean yang datang sambil membawa tablet nya.

Member Asean yang melihat kedatangan papa mereka sedikit heran, biasanya Asean tak pernah keluar saat mengerjakan pekerjaannya, tapi kenapa sekarang berbeda?. Pikir mereka.

Asean duduk di kursi single nya dan mulai berbicara.

"Kalian sudah melihat beritanya kan? Berita tentang mayat-mayat hancur?" tanya Asean pada anak-anak nya.

Mereka mengangguk angguk.

"Karena polisi masih mencari siapa pelaku pembunuhan berantai itu, mungkin akan butuh waktu lama untuk menemukannya dan pembunuhnya pasti sedang berkeliaran sekarang. Jadi, papa ingin kalian agar bisa menjaga diri kalian dengan baik dan saling menjaga satu sama lain, mengerti?" jelas Asean.

『 𝙋𝙍𝙊𝙏𝙀𝘾𝙏 𝙔𝙊𝙐 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang