Jeno mendongak menatap gedung tinggi didepannya, ternyata inilah kantor yang dicari-cari sejak dulu, nyatanya begitu dekat dengan mereka tapi ditutupi dengan dalih sebuah perusahaan produksi minuman.
Dengan langkah santai, ia memasuki gedung itu, menatap sekeliling yang ramai dengan pekerja berlalu lalang, ia mendekati pria dimeja resepsionis.
"Selamat siang." Ujar pria dibalik meja itu saat Jeno mendekat.
Tanpa berbicara, Jeno memperlihatkan sebuah ID Card yang sempat diberikan oleh Soobin kemarin.
"Lewat sini, tuan. Tepat di lantai 13."
Jeno mengangguk, lalu memasuki elevator yang ditunjukkan oleh resepsionis itu, "terima kasih." Ujar Jeno sebelum pintu elevator tertutup.
Pria itu menunduk hormat, lalu kembali ke meja resepsionis, menekan angka 1 pada ponselnya.
"Jung Jeano sudah datang." Ucapnya lalu menutup panggilan itu.
Jeno sampai dilantai 13, pintu elevator terbuka menampilkan ruangan yang sedikit berbeda dari lantai pertama tadi, disini jelas seperti layaknya perkantoran, para pekerja duduk mengahadap komputer sibuk mengetik entah apa itu, mungkin memantau NA-WEB.
Prak
Suara sebuah benda jatuh membuat Jeno menatap kearah pria yang nampak mematung menatapnya. Jeno mengernyit bingung menatap pria itu yang jalan pelan kearahnya.
"Kau... Jung Jeano?" Tanya hati-hati pria itu yang jelas Jeno membalasnya dengan anggukan.
"Aku dipinta oleh Choi Soobin untuk datang ke kantor ini mengambil salinan kontrak." Ungkap Jeno.
Pria itu kembali mematung, menatapnya dengan raut sedih?
Ada apa sebenarnya?
"Kemana aku bisa mengambilnya?" Tanya Jeno lagi memastikan, karena pria didepannya ini nampak tidak baik-baik saja.
"O-oh, y-ya. Disini, Jung."
Jeno mengikuti langkah pria didepannya menuju sebuah ruangan, sesekali Jeno mengedarkan pandangannya melihat beberapa karyawan melirik kearahnya.
Sampai diruangan, Jeno dipersilahkan duduk, pria didepan Jeno itu nampak sibuk memilah dokumen dilaci miliknya dan mengeluarkan satu map merah yang jelas merupakan isi kontrak NA-WEB bersama Jeno.
"Aku rasa Soobin sudah memberitahukan semuanya bukan? Kami berharap kau tidak membocorkan ini kepada siapapun, baik kau dan kami, akan sama-sama hancur." Peringatnya
"Sebelumnya perkenalkan aku Haechan Lee, selaku penanggung jawab NA-WEB." Lanjut pria itu yang ternyata bernama Haechan.
Jeno mengangguk, membalas jabatan tangan pria didepannya yang namanya terasa familiar untuknya tapi ia tidak tau dimana ia pernah mendengar nama Haechan.
Jabatan terlepas, Jeno beranjak dari duduknya lalu membungkuk sekilas kearah Haechan, "akan kujaga rahasia ini, terima kasih. Aku akan pergi sekarang." Ujarnya berjalan meninggalkan ruangan dimana Haechan berada.
Haechan tidak bergeming dari tempatnya duduk, tangannya terkepal seakan ingin meraih pundak pria berhidung bangir yang ternyata kreator TOP 3 dari NA-WEB itu, ia hanya ingin memastikan sesuatu namun ia urung karena seakan lancang sekali dirinya, padahal mereka baru saja bertemu.
Setelah dirasa kreator TOP 3 itu pergi, Haechan meraih ponsel pribadinya mencari nama Jaemin disana, selagi menunggu teleponnya terhubung, jarinya mengetuk-ngetuk meja di depannya.
"Hm."
Haechan menegakkan badannya saat suara Jaemin terdengar diseberang sana, ia menggigit bibir bawahnya menimang-nimang apakah ia perlu memberitahu Jaemin siapa yang baru saja ia temui?
KAMU SEDANG MEMBACA
NA-WEB [Nomin]
Random[BXB] [Rate-M🔞] Lee Jeno, agen berbakat yang ditugaskan menyelidiki situs NA WEB. Dengan nekad menjadi salah satu bagian dari NA WEB, menjadi kreator di situs itu dengan konten yang memamerkan lekukan tubuh berototnya hanya untuk misi penangkapan s...