"Jalinlah hubungan denganku."
.
.
.Jeno masih sangat ingat jelas ucapan Jaemin tenpo hari, pria agresif yang membuatnya juga sempat hilang akal hingga tidak sadar ia menikmati segala afeksi yang diberikan pria itu padanya.
Namun yang lebih bodohnya, Jeno menerima tawaran jalinan hubungan itu dengan Jaemin. Sebenarnya itu juga bisa menguntungkan dirinya, menggalih lebih dalam informasi tentang NA-WEB dari pria itu.
Benar. Ia dapat memanfaatkan hubungannya dengan Jaemin untuk mendapatkan informasi.
Memang begitu licik dirinya, namun jika tidak seperti ini, bagaimana lagi ia dapat menemukan informasi penting jika bukan dari orang dalam bukan? Apalagi Jaemin adalah pegawai inti, jelas ia dapat untung.
Jeno menatap ponsel miliknya yang mana layarnya terpampang nama Jaemin yang ternyata meneleponnya. Tanpa menunggu lama, Jeno mengangkatnya.
"Kau dimana? Bisakah kau datang ke cafe kopi dekat Perusahaan NA?"
Entah bagaimana bisa, seorang Jeno tersenyum hanya dengan mendengar suara Jaemin diseberang sana yang terdengar begitu senang.
"Ya, aku bisa, tunggulah didalam Cafe."
oOo
Disinilah Jeno sekarang, didepan Cafe kopi yang sedang booming akhir-akhir ini, Jeno memasuki tempat itu lalu menuju tempat dimana Jaemin berada.
Namun, Jeno berhenti sejenak, seakan ia tau kemana kakinya akan melangkah padahal ia belum tau dimana tepatnya Jaemin duduk namun ia sudah ingin melangkah kearah meja pojok dekat jendela, dan hal itu semakin membuatnya tertegun saat melihat memang ada Jaemin disana yang menatap keluar jendela, dan pemandangan itu lagi-lagi membuat Jeno merasa dejavu.
Jeno menggelengkan kepalanya, menepis segala pikiran yang begitu membingungkan, ia akhirnya berjalan menuju Jaemin, duduk didepan pria itu yang tersenyum merekah kearahnya.
'Cantik. Benar-benar mempesona.'
Jeno selalu terpana akan segala sesuatu dari pria yang baru saja menjadi kekasihnya ini, semua tingkah lakunya begitu membuat Jeno selalu terpesona, bahkan membuat jantungnya berdegup kencang.
Hal itu tentu saja selalu membuat Jeno bertanya-tanya, karena selama ini ia tidak pernah merasakan perasaan menyenangkan seperti saat ini, tidak pernah merasakan perasaan berdebar kencang saat seseorang memberinya sentuhan, jika itu orang lain, rasanya ia begitu risih dan ingin mengumpat. Tapi beda saat itu Jaemin yang melakukannya, ia bahkan tanpa segan membalas jika itu Jaemin.
Karena Jeno agen rahasia, hal semacam ini sangat baru untuknya, dan ia jujur menyukai perasaan seperti ini.
"Aku sudah memesankan untukmu." Ucap Jaemin saat Jeno sudah duduk dihadapannya.
"Ouh wow, apakah kau sudah mengetahui kopi apa yang akan aku pesan?" Tanya Jeno sedikit menyindir karena Jaemin yang memesan tanpa bicara padanya terlebih dahulu, bisa saja pria didepannya memesankan kopi yang bukan seleranya.
Jaemin hanya tersenyum, tidak memperdulikan pertanyaan Jeno yang terdengar seperti sindiran itu, "tentu saja aku tau." Ujarnya kini kembali menumpukan tangannya dibawah dagunya, Jaemin kembali pada aktivitasnya, mengagumi wajah Jeno yang semakin dewasa semenjak terakhir mereka bertemu beberapa tahun yang lalu dikala masih remaja.
Terhitung sudah 9 tahun berlalu pada kala itu, kala dirinya terpuruk selama lebih setengah tahun akibat ditinggal hilang oleh kekasihnya, tapi itu semua tidak membuatnya sakit hati saat melihat bagaimana Jeno sekarang yang seakan tidak tau apa-apa.
Tidak tau bagaimana masa lalu pelik diantara hubungan mereka, mungkin ada hubungan dibalik hal itu kenapa Jeno sampai amnesia seperti sekarang. Mungkin akan ia cari tau nanti, untuk sekarang ia akan menikmati seluruh dunianya bersama Jeno, tentu tanpa melibatkan dirinya yang merupakan pemilik NA-WEB.
Sebenarnya, Jaemin bahkan tidak tau Jeno itu sebenarnya kerja apa? Kenapa sekarang memilih menjadi kreator di naungannya, ia sudah mencari tau, namun saat ia mengakses nama Jeno, data pria itu tidak ada, bahkan data saat remajapun tidak ada, seakan pria ini benar-benar telah ditelan bumi.
Yang ada, benar-benar hanya Jung Jeano dengan status pekerjaan Freelance dengan sekolah diluar negeri.
Jelas semua kepalsuan, tapi Jaemin tidak akan ambil pusing, mungkin memang Lee Jeno itu dihapus karena keharusan agar tidak ada lagi yang menjahati pria itu, Jeno remaja adalah sosok ceria yang disukai banyak kalangan namun tertutup akan keluarganya.
Bahkan Jaemin remaja sampai saat ini berusai 27 tahun, masih meragukan identitas Jeno yang bermarga Lee, dan sesuai dugaan saat ini pria itu malah memakai marga Jung dalam penyamarannya yang Jaemin tidak tau itu adalah sebuah kesengajaan atau ada pihak campur tangan dari orang tertentu, Jaemin jelas akan mencari tau semua itu, jangan ragukan Jaemin jika sudah berkehendak.
Oke, lupakan masalah Jaemin yang begitu banyak, sekarang ini pesanan mereka sudah datang. Jaemin tersenyum miring saat melihat Jeno tercengang saat kopi yang datang adalah benar yang akan dia pesan dan akan selalu itu yang akan ia pesan.
"Bagaimana bisa?" Tanya Jeno memicingkan matanya kearah Jaemin.
Yang ditatap mengedikkan bahunya, "hanya menebak, kopi latte dan dirimu memang cocok." Ujar Jaemin seraya menyeruput kopi hitamnya yang jelas terasa pekat itu untuk kebanyakan orang.
Jeno hanya dapat terdiam mendengar ucapan yang lagi-lagi terasa familiar, sebenarnya ada apa ini? Sepertinya ia sedang melupakan sesuatu, namun apa? Seakan ada moment penting yang ia lupakan.
Jaemin banyak menatap Jeno kali ini, ini adalah pertemuan kedua mereka semenjak ajakan menjalin hubungan beberapa hari yang lalu, karena dirinya yang sibuk membuatnya tidak dapat bertemu Jeno setiap hari.
"Bagaimana harimu, Jean?" Tanya Jaemin memulai basa basinya.
Jeno yang sejak tadi berkemelut dengan pikirannya kini tersadar, menatap Jaemin yang juga menatapnya.
"Baik, dan benar-benar terasa membaik saat kita menjalin hubungan." Ucap jujur Jeno, karena benar adanya ia merasa jauh lebih membaik semenjak mengenal Jaemin.
Jaemin lagi-lagi tersenyum cerah, ia merasa terharu saat Jeno mengatakan itu, berarti ia bisa membawa pengaruh positif untuk Jeno dewasa, walau tampilan pria yang sekarang kembali menjadi kekasihnya ini terlihat seperti Bad Boy, namun hatinya tetap sama dengan Jeno remaja.
Hanya Jaemin disini, hanya dirinya yang tetap sama, terbelenggu dalam dunia gelap milik ayahnya, bahkan memilih sebagai penerus ayahnya karena saat itu Jaemin pikir, tidak ada lagi yang perlu ia pikirkan selain perusahaan ayahnya saat Jeno dinyatakan meninggal atau yang ia prediksikan, pria itu disembunyikan.
"Aku turut senang mendengarnya, akupun merasakan hal yang sama." Ucap Jaemin dengan tulusnya, ia sangat bersyukur Jeno kembali walau dengan identitas palsu dan entah dengan rencana apa hingga memilih menjadi kreator NA-WEB, karena ia yakin seorang Jeno tidak akan mau terjerumus dalam hal kotor semacam dunianya.
'Bagaimana jika kau mengetahui sebenarnya aku, Jen? Masihkah kau menerimaku?'
-to be continue
Hikds:((
Jaemin😔🤧🤧🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
NA-WEB [Nomin]
Random[BXB] [Rate-M🔞] Lee Jeno, agen berbakat yang ditugaskan menyelidiki situs NA WEB. Dengan nekad menjadi salah satu bagian dari NA WEB, menjadi kreator di situs itu dengan konten yang memamerkan lekukan tubuh berototnya hanya untuk misi penangkapan s...