005. || I guess I should take it as a sign

789 48 12
                                    

Kantin, tempat beristirahat nya para siswa setelah mendapat ilmu baru dari sang guru.

"Eh nanti katanya bakalan ada anak baru tau" ujar seorang pemuda berkulit putih yang bernama Chenle.

"Iyaa, semoga aja sekelas sama kita" saut salah satu sahabatnya, Renjun.

"Gue denger denger sih katanya dia orangnya manis, trus lucu gitu" Haechan kini ikut menimbrung dengan obrolan yang membicarakan tentang anak baru disekolahnya.

"Manisan aku apa dia?" Haechan tertegun

"Yaa manisan kamu dongg sayangg" Haechan memeluk lengan pemuda pendek disampingnya itu dengan suara yang diimut imutkan.

"Sowry yh, gue alergi orang bulol kek lo pada" Chenle memutar bola matanya malas

Untungnya bukan hanya dirinya yang jomblo, masih ada Jaemin hahaha

"Awas lee nelen ludah sendiri" Julid Jeno pada Chenle

Sedangakan Mark, pacar Jeno. Dan Jaemin hanya menyimak perdebatan kecil ini

Kringg.. Kringg.. Kringg..

"Ajg ga elit amat suara belnya"

"Parah lu chan, ngejulidin bunyi bel" saut Jeno sambil tertawa yang disusul oleh para sahabatnya.

✰✰✰

Kini para siswa sudah berada pada kelasnya masing masing.

"Oke anak - anak, ini ada anak pindahan dari SMA DREAMS. Ibu harap kalian bisa berteman baik ya sama mereka." ucap ibu guru cantik bernama Irene.

"Cewe apa cowo bu?"

Jaemin memukul kepala Chenle, "tolol lu, udah tau ini sekolah khusus buat cowo"

"Hehe yakan siapa tau gituu" Chenle menaik turunkan kedua alisnya dan tersenyum tanpa dosa

"Udah udah, ayo nak silahkan masuk dan perkenalkan dirimu" titah bu Irene

Pemuda manis segera melangkahkan langkahnya menuju sisi pinggir bu Irene.

Setelahnya, semuanya pun tertegun.

"manis banget cuyy murid barunya"

"Iya jirr emaknya waktu ngandung dia ngidam apa si?"

"Kiw dede minta nomornya dongg"

"Gausah genit lu bangsat, punya gua itu. Yakan dek?"

"Dih anjing amat"

Pemuda itu tersipu malu, bahkan pipinya hampir merona jika bu Irene tidak menyadarkannya.

"Halo? Ayo perkenalkan dirimu"

"Oh iya bu maaf"

"Halo semua, aku Park Jisung pindahan dari SMA DREAMS,"

"Semoga kita bisa berteman dengan baik." lanjutnya sambil sedikit membungkuk dan tersenyum manis.

"Oke, apa ada pertanyaan?" tanya bu Irene pada siswanya yang sedang memperhatikan Jisung dengan mata berbinar

Ada salah satu siswa yang mengangkat tangannya, lalu bu Irene menunjuknya

"Iya kamu, apa?"

"Udah punya pacar belum dek? Kalo belum.. 08 be-"

"Stop Jake, udah sana kamu duduk dibangku yang masih kosong ya" siswa bernama Jake itu merengut kesal, dan hanya bisa pasrah

Jika ia melawan, pastinya akan dapat bogeman mentah dari istrinya, Kang Seulgi.

"Baik bu" Jisung melangkahkan kakinya menuju bangku yang masih kosong itu.

"Sinii Jisungg" perintah seseorang yang akan menjadi teman sebangkunya.

Jisung menoleh, ternyata bangku yang kosong cuman ada disebelahnya. Yang lainnya tidak ada, alias sudah terisi penuh.

Lalu siswa itu mengulurkan tangannya, "Jung Sungchan" dan tersenyum manis.

"Park Jisung" ia membalas senyum manis milik Sungchan dengan senyuman yang tak kalah manis.

Mark merengus kesal, "Sungchan lagi Sungchan lagi.. Padahal dia cocok loh sama lo Jaem" Jaemin tidak peduli dan melanjutkan acara menulisnya.

Jaemin bahkan belum sama sekali melihat wajah dari siswa baru itu, namanya sih mirip dengan teman masa kecilnya dulu.

Namun yasudah lah, mau bagaimana lagi.

✰✰✰

Mereka berenam ingin mengajak murid baru itu untuk ikut bersama nya

"Eh Jisung, ayo ikut kita kerooftop"

Jisung hanya menatap Jeno dengan tatapan bingung, lalu Jeno pun mengerti

"Kenalin gue Jeno-"

"PACAR GUE!" Mark berteriak ketika pacarnya sedang berkenalan dengan murid baru

Jeno dan Jisung pun terkekeh kecil,

"Mau ngapain emang Jeno?" Jisung sih sedikit tertarik dengan tawaran itu.

"Yaa gapapaa, nyantai aja ayo"

"Hmm oke dehh ayoo" Jisung segera membereskan bukunya dan ikut bersama mereka

✰✰✰

Berawal dari situ pun kini mereka bertujuh sudah berteman cukup dekat dengan Jisung. Kini mereka berteman sudah hampir satu tahun lamanya.

Dan kini mereka menginjak kelas 12 IPA.

"Nginep bareng yuu guyss!" Renjun tampak bersemangat dengan liburan kali ini

"Ayo aja sihh, tapi dimana?" balas Jisung

"Nyewa apart aja ayo, 2 minggu gimana? Mau ngga?"

"Ide bagus! Gue sih ayo ayo aja, kalo kalian semua gimana?"

Semua mengangguk, itu tandanya mereka setuju. Lalu mereka bertujuh pun pulang kerumah masing masing untuk mempersiapkan barang² yang mereka perlu selama 2 minggu itu.

✰✰✰

"Bundaa! Jiee mau liburan bareng temen temen boleh?"

"Boleh sayangg, mau berapa hari?"

"Eum.. Dua minggu boleh nggaa bunn?? Hehe, soalnya nanti bakal libur panjang" ucap Jisung dengan muka yang memelas

"Aduhh! Jangan masang muka gitu dongg sayangg, kalo gini mana bisa bunda nolak hmm??" Bunda Jisung udah ga tahan buat unyel unyel putra bungsunya.

"Ishh bundaa!" Jisung mencoba melepaskan tangan bundanya yang masih setia mengunyel unyel pipinya.

"Hahaha maaf maaff, bunda kelepasan. Habisnya kamu sih! Gemesin bangett! Jadi pengen bunda makan nih pipi" bukannya menjauh justru bunda Jisung semakin gencar mengobrak - abrik pipi gembul milik anaknya.

"Ayah pulangg!"

Lalu atensi sang kepala keluarga pun teralihkan pada dua orang yang berstatus sebagai keluarga nya.

"Heh, lagi pada ngapain ini?"

"Ayaahh tolongin Jiee huhuu" Jisung berlari menuju ayahnya yang sedang melepaskan dasinya.

"Eh eh, kenapa ini anak ayah?? Bunda nakal ya? Yaudah sini sama ayah aja"

Jisung mengangguk sebagai jawaban, sedangkan disisi lain ada seseorang yang memasang muka marah.

"Ohh gitu ya! Yaudah mulai hari ini sampai seterusnya kalian berdua tidur diluar aja! Makan beli sendiri, masak sendiri!"

Sore itu ditutup dengan perdebatan kecil keluarga Jisung.





Oneshoot or twoshoot?





Kemungkinan dichapture kali ini bakal ada beberapa part, so.. Pilih jawaban kalian diatas.

Yang paling banyak pilih dari kedua pertanyaan diatas bakal aku kabulin.

See u everyone!

oneshoot || Jaemsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang