"Ughh! S - sakith.. "
Jaemin mempercepat tangannya yang berada pada lubang milik partner nya, Jisung.
Mereka bercinta diruangan Jaemin, tak menyia nyiakan waktu istirahat mereka yang sedang di rumah sakit tempat mereka bekerja.
"Mau keluarhh.. J - jaeminnh.."
Jaemin segera menarik jarinya, terdengar desahan kecewa keluar dari mulut manis Jisung.
".. Hahh.. Aku udah mau keluar ta—"
Ia menggantinya dengan penis miliknya yang berukuran besar, bahkan jika dibandingkan dengan Jisung, itu tidak ada apa apanya.
Jaemin memasukannya dengan sekali hentakan, Jisung memekik kaget, dirinya tak jadi untuk mengeluarkan cairan.
"AKHH!"
Sakit dan perih tercampur menjadi satu, ia merasa lubangnya sudah robek untuk saat ini. Air mata Jisung mulai keluar dengan deras.
"Maaf, tahan sebentar ya?" Jaemin mengecup sekilas bibir mungil partnernya, mengusap air mata yang jatuh dari mata indah itu.
Setelah 3 menit berlalu, sang dominan mulai menggerakkan pinggulnya pelan, seiring berjalannya waktu lubang nya sudah mulai tidak sakit lagi. Yang kini berganti menjadi kenikmatan tiada tara.
"Ahh! Nghh.. Faster pleasehh."
Tubuhnya terhentak hentak karna tempo yang Jaemin mainkan.
Gotcha! Jaemin menemukan titik itu, ia dengan sengaja menghentakkan penisnya kasar, sampai mengenai prostat Jisung.
"Shh.. Uhhm! M - mau cum.."
"Together sayang"
✰✰✰
"JISUNG! JAEMIN! ADA DARURAT DILANTAI TIGA, AYO KESANA!!" ucap manager kim, selaku atasan mereka.
Jisung dan Jaemin memang bekerja sebagai dokter, mereka berdua sering disebut oleh rekan kerjanya dengan sebutan dokter Park and dokter Na.
Untung saja keduanya sudah memakai pakaiannya kembali dengan rapi, dan ruangnya sudah dibersihkan oleh Jaemin, begitu juga Jisung.
"Ayo Jaemin, udah s - selesai kan??"
"Iya, udah. Ayo kesana, kamu masih bisa jalan kan?" pipi Jisung bersemu, sebenarnya dirinya agak kesulitan saat tengah berjalan. Namun apapun demi pasiennya itu.
"Uhm!" Jisung mengangguk.
✰✰✰
"Huhh.. Cape banget ngurusin pasien"
Jaemin terkekeh, berjalan dengan diam, lalu menempelkan satu botol cola di pipi gembul dokter Park.
Jisung merasakan ada yang menempel di pipinya lantas menoleh, ia mendapati Jaemin yang sedang tersenyum lembut.
"Ambil, buat kamu, Jie."
Cola di tangan dokter Na ia ambil, membukanya dan meneguk dua kali. Rasanya sangat segar, kali ini ia merasa lebih baik dari sebelumnya.
"Makasih." Jaemin hanya mengangguk, lalu mendudukkan dirinya tepat di samping kesayangannya itu.
"Masih sakit?" tanya Jaemin kemudian ikut meneguk minuman favoritnya.
Salah satu alis Jisung terangkat, setelah ia sadar bahwa apa yang sedang diomongkan oleh dokter Na itu adalah lubangnya, pipi Jisung merona kembali.
"U - udah mendingan, kan udah kamu kasih salep tadi.."
Jaemin tersenyum, lalu mengusap rambut lelaki berambut coklat itu dengan tangan kekarnya.
"First time lakuin sex ya kamu?"
"Apasih, kok jadi bahas itu! Udah deh, itukan juga kamu yang maksa" Jisung mengalihkan wajahnya, meneguk cola nya dengan kasar, mencoba menyembunyikan mukanya yang sudah tampak merah.
Jaemin tertawa, dia tau kok kalo Jisung itu salah tingkah, udah liat mukanya juga, ditambah Jisung ga bisa buat nyembunyiin telinganya yang ikutan merah.
Ya bener sih, soalnya tadi Jaemin dapet vidio porno dari temennya, makanya dia itu tegang. Dan kebetulan Jisung baru masuk keruangannya.
Ia berdiri, lalu mengecup pipi Jisung dengan cepat. Kemudian berjongkok di depannya.
Minuman itu ia letakkan terlebih dahulu, dan menarik kedua tangan Jisung, mengusap dengan lembut.
Jisung bingung dengan tingkah Jaemin, ia bisa mengontrol ekspresi nya menjadi biasa saja.
Namun tetap saja, wajahnya akan semakin memerah bila ditatap lalu tangannya digengam secara terus terusan.
"Ayo nikah"
END.
haiiloouuu, maaff yaa akuu ngilang lamaa, soalnya ga ada mood buat bikin chapture baruu.
tapi akhir akhir ini akuu lagi lumayan mood buat bikin chapture baru bahkan book baruu wkwk.
ayoo kasihh saran alur buat chap berikutnya! $_&
See yoouuuu!! ^^
