006. || (Oh why, oh why, oh why, oh why?)

751 57 16
                                    

Besoknya mereka semua sepakat buat kumpul didepan rumah Chenle.

Semua udah kumpul, lagi bahas sesuatu dulu buat nanti nginepnya.

"Villa yang ada dimana?"

"Gue ada nih, rekomendasi villa dari sepupu. Lokasinya lumayan jauh, tapi bagus banget"

"Ada gambarnya ga le? Takutnya ga sesuai ekspetasi gue nihh"

"Hmm bentar, gue coba searching dulu"

Setelah mendapat gambarnya, Chenle langsung saja menunjukkan gambarnya pada teman temannya itu.

"Nihh gimana? Bagus ngga? Kata sih ya, dua minggu sewa itu cuma 10 juta perorang aja" jelas Chenle dengan riang

"Wihh, murah banget dong? Yaudah lah gass" Renjun tentu saja langsung meng -iya- kan setelah mendengarkan penjelasan dari Chenle

"Iyaa lumayan itu, murah juga" Jisung ikut nimbrung setelah liat gambarnya

✰✰✰

"Wahh! Gilaa, Daebak!" mata Chenle kini tampak berbinar binar setelah melihat villa yang cukup luas dan desain yang keren.

"Bagus banget! Jiee sukaa"

Seseorang terkekeh kecil, Jisung tampak menggemaskan sekarang.

"Oh iya, gue baca katanya kamarnya kedap suara"

"-biar ada privasi gitu kayanya" lanjut Renjun yang sedang memegang handphone nya sendiri.

"Hmm! Pasti besok banyak yang kesusahan jalan nihh"

"Cangkemu rek!"

"Udahh, ayo masuk" Jeno memimpin mereka semua untuk masuk kedalam villa yang mereka sewa.

15 menit berlalu..

Kini mereka sedang berdiskusi untuk kamar yang ingin mereka tempati.

"Oke! Karna kita semua ada 7 orang, masing masing dua orang dan ada yang tiga orang"

"Stopp! Gua mau kamar sendiri dongg" tawar Chenle yang memperlihatkan gigi putihnya.

"Maksud lo sendirian le?" tanya Mark

"Yoii, pengen aja gitu"

"Yaudah, jadi masing masing dua orang dan Chenle sendiri. Eh tapi lo gapapa le? Takutnya ada.. "

"Jangan gitu dong chan! Jahat bener lo sama gua" Chenle memutar bola matanya malas.

"Oke, gue bagi ya"

"GUE SAMA RENJUN! POKOKNYA ALWAYS RENJUN! GABOLEH GANTI!"

"Chan anjing! Brisik lo"

"-iya iya dahh, lo sama Renjun"

"Next Mark sama gue" lanjut perkataan Jeno yang sempat tertunda.

"Okee sayangg"

"Sisa Jaemin sama Jisung, kalian gapapa kan berdua?" lalu semua atensinya teralihkan pada Jisung dan juga Jaemin.

Jisung mengangguk dengan ragu, lalu melirik kesamping untuk melihat Jaemin.

Jaemin membalas tatapan Jisung, lalu kembali meluruskan pandangannya kedepan. "Terserah"

"Sipp! Oke jadi udah lengkap ya"

✰✰✰

Kamar paling ujung sekarang sangat hening. Kecanggungan sedang melanda mereka berdua,

Kamar milik Jaemin dan Jisung.

Sekarang mereka telah menata barang barang milik sendiri pada tempat yang sudah dibagi adil.

"J - jaemin.. Aku tidur disofa aj-"

"Kenapa?"

Jisung mematung, ia harus memberikan jawaban apa? Apa harus mengatakan jujur? Bahwa Jisung sangat malu bila tidur bersama.

"G - gapapa kok! Jie- eh! Jisung cuma pengen aja hehe"

Jaemin hanya mengangguk tipis, lalu berjalan menuju kamar mandi.

'Yatuhann, jantung Jiee kenapa begini?'

Malam harinya, setelah semua selesai makan malam yang dimasak oleh Renjun dan Jisung pun mereka bertujuh lanjut menonton film bergenre horror.

"Serem banget, kenapa ga film frozen aja sihh? Kan jadinya kalo pas tidur jadi takut.. "

"Jiee.. Karepmu lah" Chenle malas menanggapinya, ia pikir yang ada dipikiran Jisung itu adalah frozen frozen frozen

Yang lain pun tertawa, merasa lucu dengan perdebatan kecil Jisung dan Chenle.

✰✰✰

"Udah malem, tidur yuu" ajak Jeno

"Ayo dah, gue juga udah ngantuk ni"

"Eh Jaemin! Itu Jisung ketiduran, tolong bawa keatas ya? Gue sama yang lain mau tidur"

Jaemin menatap Jisung yang sedang tertidur. "Oke, biar gue yang bawa"

Renjun mengangguk, lalu mereka pun kembali kekamarnya masing masing.

Jaemin menggendong Jisung ala pasutri dan langsung membawanya ke dalam kamar mereka.

Saat Jaemin ingin meletakkan Jisung pada atas kasur, tiba - tiba seseorang yang baru saja ia gendong membuka matanya perlahan.

Lalu mengusak matanya, Jaemin yang melihatnya pun segera menahannya.

"Jangan dikucek" Jisung tersadar, bahwa ia sedang berada didalam gendongan Jaemin.

"AAAKHH!" karna terlalu terkejut ia pun jatuh ke lantai.

"S - sakit.."

Jaemin panik dalam hati, namun wajahnya tetap datar. Sebisa mungkin ia menyembunyikan nya.

"Astaga.. Maaf"

"Eh eh! Jangan nangis dong!" Jaemin membawa Jisung kedalam dekapannya.

"Udah cup cup, jangan nangis. Tidur lagi aja" Jaemin kembali menggendong Jisung dan meletakkanya dikasur.

Untung aja kamarnya kedap suara, kalo ga temen temennya bakal mikir yang aneh aneh kalo sampe denger Jisung lagi nangis.

Ia juga ikut berbaring disamping pemuda yang sedang menangis.

Pemuda bermarga Na itu memeluk Jisung dan menjadikan lengan kirinya sebagai bantalan oleh Jisung.

Jisung tak menolak, ia menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Jaemin.

"Udah.. Gausah nangis lagi, tidur"

"M - mau di puk puk.. Jiee gabisa tidur kalo ga di puk puk" Jaemin terkekeh kecil, menggemaskan sekali pikirnya.

Lalu berakhirlah Jisung tertidur dengan tangan Jaemin yang masih setia menepuk nepuk punggungnya pelan.




Tripleshoot?





Hahaha tungguin aja, aku tau pasti kalian nungguin adegan wleowleonya kan?? Niatnya sih mau dibikinin next part, biar ga kelamaan.

Gimana? Setuju?

Vote + comment, see u!

oneshoot || Jaemsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang