1-MATHILDE FAMILY

10.1K 797 223
                                    

"Aigoo, lihatlah bagaimana pintarnya putra Momma memakan makanannya, apa rasanya enak?" Pertanyaan itu keluar dari bibir seorang wanita berponi yang usianya baru dua puluh tujuh tahun, tangannya langsung terulur untuk mengusap rambut bocah kecil yang duduk di sampingnya.

"Enak, Momma." Jawabannya kemudian membuat Lisa tersenyum, Lalisa Mathilde lebih tepatnya, "makan yang banyak sayang, untuk tumbuh menjadi pria besar yang tangguh, kau perlu menghabiskan semua sarapanmu." Balas Lisa pada anak laki-laki yang hampir berusia tujuh tahun itu.

"Momma juga makan." Lisa mengangguk kecil dan ikut mengambil suapan pada sarapannya, rutinitas yang sudah dia lakukan bertahun-tahun lamanya setiap paginya adalah selalu menyempatkan untuk sarapan dengan Aldrick, atau lebih tepatnya, Aldrick Lincoln.

"Ini Momma juga sedang makan sayang." Balas Lisa lembut, keduanya tampak sudah sangat siap pagi ini, karena hari ini akan menjadi hari pertama Aldrick memasuki sekolah tingkat dasarnya, hari pertama juga Aldrick akan pergi ke sekolah umum karena masa taman kanak-kanaknya dia habiskan dengan home schooling.

"Aldrick tahu? Aldrick sangat tampan menggunakan seragam." Ucap Lisa pada bocah laki-laki yang kini sudah rapi dengan seragam barunya, bocah laki-laki yang memiliki warna bola mata coklat terang itu kemudian melihat dirinya sendiri, dia memakai kemeja putih dan celana pendek berwarna biru Dongker gelap, yang dia ketahui dari Momma nya, ini adalah seragam sekolah.

"Aldrick selalu tampan, Momma." Lisa terkikik mendengarnya, terkadang apa yang diucapkan Aldrick adalah cerminan dari dirinya, dia selalu mengajarkan jika sebagai manusia, kita harus percaya diri.

"Memakai seragam ini artinya Aldrick sudah sedikit lebih besar, hari ini Momma akan menemani Aldrick sampai kelas selesai, tapi mulai besok, Momma hanya akan mengantar dan akan menjemput setelah kelas selesai." Mendengar ucapan Lisa, bocah tampan yang memiliki rambut natural coklat muda itu memajukan bibirnya.

"Kenapa begitu..? Aldrick sendiri?" Lisa terkekeh mendengarnya, dia mengusap rambut pendek Aldrick yang baru saja mereka rapikan kemarin.

"Aldrick tidak sendiri, akan ada guru dan banyak teman-teman yang menemani Aldrick nantinya di sekolah, Momma yakin Aldrick akan merasa senang pergi ke sekolah." Balas Lisa dengan lembut, di usia Aldrick yang hampir tujuh tahun, memang sudah sewaktu nya Aldrick pergi ke sekolah umum dan Lisa sendiri memilih sekolah yang berbasis internasional karena bagaimanapun juga, Aldrick tidak asli berasal dari Korea.

Sebelumnya, Lisa dan Aldrick menetap di Switzerland yang merupakan negara asal dari Marco Mathilde, Ayah kandung Lisa sekaligus kakek kandung dari Aldrick Lincoln.

Keluarga Mathilde sendiri memang sudah menetap di Switzerland selama kurang lebih sepuluh tahun, Lisa berada di Korea terakhir saat dia lulus dari sekolah menengah atas, dia sendiri juga melanjutkan pendidikannya di Switzerland sampai sarjana.

Ibunya yang bernama Park Ye Ji memang berasal dari Korea, jadi Lisa sendiri campuran Korea dan Switzerland namun tentu dia mengikuti menyandang nama besar ayahnya di belakang namanya, Mathilde.

Alasan ayahnya membopong keluarga mereka kembali ke Switzerland adalah karena mereka sendiri memiliki bisnis disana, keluarga Mathilde memiliki perusahaan besar, mereka memproduksi mobil-mobil mewah dengan merk Mathilde.

Sayangnya, ibunya meninggal delapan tahun lalu, dua tahun setelah mereka pindah ke Switzerland karena penyakit yang sudah dia derita dari muda, mungkin bisa dikatakan itu adalah titik terendah dari si bungsu Lalisa, kehilangan ibunya sama saja seperti kehilangan setengah nyawanya, bahkan sampai saat ini saja, dia masih berusaha mendapatkan semangatnya kembali, sedikit demi sedikit.

BEFORE & AFTER - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang