Warfare

4 0 0
                                    

Suara pedang terdengar dimana-mana. Semua prajurit sedang berperang untuk saling mengalahkan satu sama lain. Pertumpahan darah dimana-mana. Terjadi peperangan antar 3 kerajaan. Kerajaan mortom, kerjaan castlia, dan kerajaan vermis. Mereka berperang untuk menaklukkan dunia. Mereka berperang hanya untuk ingin menguasai dunia. Diantara ketiga kerajaan itu, hanya kerajaan mortom lah yang memiliki jiwa yang damai. Sementara kerajaan castlia dan kerajaan vermis sangat berambisi untuk mengubah dunia menjadi dunia yang gelap. Mereka sangat berambisi untuk menjadi raja dunia.

Hari sudah semakin gelap dan peperangan itu masih berlangsung hingga sekarang. Pajurit dari kerajaan castlia sudah mulai berkurang. Sudah puluhan juta mayat yang berserakan karena peperangan ini. Hingga rajanya mengatakan, "suatu hari nanti aku akan kembali untuk menaklukkan dunia" teriaknya lalu mundur dari peperangan karena sudah merasa banyak memakan prajuritnya.

Sementara kerajaan vermis masih tidak ingin mengalah. Ia masih dengan penuh semangat bersama dengan prajuritnya untuk saling berperang dengan kerajaan mortom. Raja edward, adalah raja dari kerajaan mortom. Ia memegang benda pusaka yang bisa membuat dunia itu hancur jika disalah gunakan. Maka dari itu ada banyak kerajaan yang datang untuk merebut benda pusaka tersebut dari kerajaan mortom.

"lebih baik serahkan benda pusaka itu, wahai raja edward agar peperangan ini segera dihentikan" teriak raja deman, raja dari kerajaan vermis. Raja edwars yang mendengar kalimat itu cuma mengatakan, "bahkan aku rela mati demi benda ini. Maka dari itu, bunuhlah aku jika kau menginginkan benda yang ku miliki".

"kalau seperti itu, maka bersiaplah mati, raja edward. Prajurit, seranggggg!!!!" perintah raja deman kepada prajuritnya lalu akhirnya kembali terjadi peperangan antara kedua kerajaan tersebut.

Peperangan itu berlangsung dengan cukup lama hingga sudah menyebabkan puluhan juta prajurit yang gugur. Pertumpahan darah menyebar dipadang pasir. Mayat-mayat sudah tidak dapat dihitung lagi. Bahkan sang raja pun ikut bertarung satu sama lain. Sudah banyak goresan luka ditubuh sang raja, tetapi masing-masing dari mereka tetap berpendirian teguh untuk bertahan dalam peperangan yang terjadi saat ini.

Selama peeprangan terjadi, raja deman kalah melawan raja edward. Dirinya tertusuk diarea dada yang membuatnya tidak dapat melanjutkan peperangan ini. Lalu ia berkata, "tunggu suatu hari nanti, aku akan kembali untuk mengalahkanmu, raja edward" teriak raja deman dengan sedikit meringis kesakitan karena lukanya yang cukup dalam.

Akhirnya peperangan telah berhenti. Pasukan dari kerajaan vermis sudah mundur dan pergi dari area peperangan. Perasaan damai muncul dari tubuh raja edward. Ia merasa sangat lega karena menang dalam peperangan yang terjadi walaupun dirinya bisa dibilang penuh dengan luka. Keadaannya sangat tidak baik-baik saja.

Raja edward dan pasukannya akhirnya kembali ke istana. Hari makin gelap dan dunia sudah diselimuti kabut tebal serta cuaca yang dingin. Pasukan yang tersisa dari kerajaan mortom kurang lebih dari 1.000 juta. Padahal ketika berangkat, ada 10.000 juta yang ikut. Peperangan ini benar-benar memakan banyak prajurit.

Sang raja sudah tidak berdaya lagi. Sesampainya dikerajaan, ia akhirnya dirawat oleh tabib kerajaan. Ternyata, sang raja juga ikut tertusuk di area dada dekat jantung. Jika saja pedang itu meleset ke arah jantung, mungkin raja sudah meninggal ditempat peperangan tadi. Darahnya mengalir dengan deras. Wajahnya begitu pucat karena merasa dirinya sudah sekarat. Hingga akhirnya ia sudah tidak sadarkan diri.

***

THE POWER OF LIONTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang