Fajar telah tiba. Matahari menyongsong masuk kedalam gua. Burung-burung diluar sudah mulai berkicauan menyambut pagi yang cerah ini. Udara diluar terasa sangat sejuk. Pohon dan tumbuhan semuanya basah akibat badai semalam.
Zelia beserta prajuritnya kini bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan yang masih panjang itu. "apakah kalian sudah siap?" tanya zelia kepada para prajuritnya.
"siappp" teriak trifel dengan penuh semangat.
Akhirnya mereka semua keluar dari gua dan memulai perjalanan lagi dengan menunggangi kuda. Kini mereka akan melewati gunung es yang sudah berada tepat dihadapannya. Baru saja mereka keluar dari badai hujan semalam, sekarang ia akan melewati gunung yang dipenuhi salju tersebut. Bisa saja mereka terkena badai salju disana. Tapi semoga saja tidak.
Udaranya cukup dingin karena sekarang mereka berada di area yang bersalju. Kuda mereka berjalan dengan pelan jadi perjalanan sedikit lambat. Digunung itu terdapat sebuah kerajaan. Kerajaan itu dihuni oleh kaum peri atau bangsa fairy. Jadi tidak heran diwilayah gunung itu banyak para peri berkeliaran dan berterbangan dilangit.
"wilayah ini sangat indah" ucap zelia yang tengah melihat langit dan beberapa peri yang terbang.
"tentu saja tuan putri. Para peri yang begitu cantik dan wilayah yang begitu damai" balas bilgo yang ikut melihat keadaan sekitar dipenuhi penduduk peri.
Selang mereka menunggangi kuda, tiba-tiba terdengar teriakan dari jauh, "bilgo" ucap seorang pria dari jauh yang Nampak melihat ke arah bilgo.
"dilgoo" balas bilgo dengan penuh semangat.
"turunkan aku, tuan putri" pinta bilgo kepada zelia dan akhirnya zelia memberhentikan kuda yang ia tunggangi untuk menurunkan bilgo.
"dilgo dari mana saja kau? kenapa kepulanganmu begitu lama?" ucap bilgo sembari memeluk saudaranya.
"maaf bilgo, tapi ditengah perjalanan kepulanganku, aku diserbu oleh hewan buas tepat dihutan rovin. Akibatnya, rekan yang ikut denganku terluka dan akhirnya kita meminta pertolongan kepada kaum fairy. Maka berakhir disinilah aku hingga sekarang" ucap dilgo dengan jelas menceritakan situasi yang ia alami dan para rekannya.
"lalu bagaimana kabar rekan yang ikut denganmu?" tanya bilgo.
"mereka masih ada diistana sekarang. Aku cuma berkeliling disekitar sini melihat kerajaan ini yang begitu megah dan damai. Para penduduk disini menyambutku dengan sangat baik" ucap dilgo dengan senang.
"syukurlah kalau seperti itu" balas bilgo.
"kau mau bepergian kemana, wahai saudaraku? Tuan putri zelia? Maaf lancang tuan putri tidak melihat keberadaanmu. Aku pantas menerima hukuman dirimu karena mengabaikanmu sedari tadi" ucap dilgo sembari sujud memohon ampun dikaki zelia.
"bangunlah, dilgo. Tidak enak dilihat masyarakat disini. Ini bukan kerajaan kita jadi kita harus menjaga sikap dengan baik karena berada dikerajaan orang lain" ucap zelia lalu membantu dilgo untuk segera bangkit dari sujudnya.
"kalian semua ingin bepergian kemana?" tanya dilgo penasaran.
"kami hendak menuju wilayah timur, lebih tepatnya ingin pergi ke kerajaan vermis" jelas zelia menceritakan tujuan ke arah mana mereka pergi.
"kerajaan vermis? sungguh? wilayah itu sekarang terjadi peperangan, tuan putri. Terjadi peperangan antara kerajaan vermis dan kerajaan castlia karena perebutan hak wilayah. Dan saat ini pasti masih terjadi" terus terang dilgo.
"sungguh? apakah kau dari sana, dilgo?" tanya zelia penasaran.
"ya, aku sudah meninggalkan wilayah itu 3 hari yang lalu. Benar-benar tidak adanya kehidupan diwilayah itu sekarang. Para penduduk juga mengungsi ke hutan untuk berlindung. Untuk apa kalian menuju wilayah itu?" tanya dilgo penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POWER OF LIONTIN
FantastikSuatu ketika peperangan terjadi karena benda pusaka yang dikenal sebagai harta dunia di pegang oleh kerajaan mortom, lebih tepatnya dipegang oleh sang raja, Edward. Banyak makhluk bumi yang mengincar benda pusaka tersebut karena benda itu memiliki k...