Trip to the east

3 0 0
                                    

Waktu telah fajar menandakan bahwa zelia dan lefra beserta prajuritnya akan segera berangkat menuju wilayah timur, lebih tepatnya di wilayah kerajaan vermis yang dipimpin oleh raja deman. Mereka berangkat dengan menunggangi kuda berjumlah 6 ekor. Jadi, masing-masing mengendarai kuda itu.

"bagaimana kabar dari bilgo? apakah dia bersedia ikut dalam perjalanan ini?" tanya zelia kepada lefra yang tengah bersiap-siap menyiapkan kuda mereka.

bilgo adalah salah satu bangsa kurcaci yang dikenal pintar. Kemampuan mengingat arahnya tidak diragukan. Bangsa kurcaci memang dikenal cerdik maka dari itu banyak bangsa dari kaum kurcaci yang sering melakukan perjalanan jauh.

"iya, tuan putri. Sudah ku sampaikan pesanku kemarin malam kepadanya dan memintanya untuk menunggu kita didesanya untuk menjemputnya" terang lefra yang masih sibuk mengeluarkan kuda yang akan mereka tunggangi.

"baiklah kalau begitu. Siapa saja rekan yang akan kau bawa lefra?" tanya zelia sekali lagi.

"fedros salah satu pasukan yang alih dalam bertarung, cimenly dengan kemampuan memanahnya, trogas dengan kemampuan pedangnya serta trifel dengan kemampuan kapaknya, tuan putri"

"ditambah dengan engkau yang bisa mengambil semua kemampuan rekanmu serta aku dan bilgo sebagai penunjuk arah. Okey, perjalanan ini dapat kita mulai sekarang" terang zelia lalu menaiki kudanya.

Akhirnya mereka meninggalkan istana. Perjalanan itu dipimpin oleh lefra yang sebagai kapten dalam perjalanan ini dan tentunya untuk melindungi tuan putri dari kerajaannya. Jarak desa kaum kurcaci dengan istana cukup jauh, mungkin berjarak 30km.

Mereka melawati padang pasir, padang rumput serta menyeberangi sungai untuk menuju desa kurcaci demi menjemput bilgo, sang penunjuk arah. Selang perjalanan, akhirnya mereka tiba didesa kaum kurcaci. Sudah terlihat ada seseorang yang berdiri dipintu gerbang tersebut dan melambaikan tangan.

"bilgoo" teriak zelia dari jauh dan melambaikan tangannya.

"tuann putriii zelia" sambut bilgo dan menundukkan tubuhnya untuk memberi penghormatan kepada sang putri kerajaan.

"bilgo, apakah kau siap ikut perjalanan panjang ini? kau tau resikonya bukan? bisa saja kita tidak kembali lagi ke kerajaan mortom" jelas zelia memastikan kepada bilgo agar tidak ada tekanan kepada rakyatnya.

"tentu saja tuan putri. Aku sudah bersedia memberikan nyawaku sekalipun untuk kerajaan mortom. Terlebih mendengar kabar buruk dari sang raja yang tengah sakit saat ini" ucap bilgo yang sudah bersedia untuk ikut pergi.

"baiklah kalau begitu. Ayo naik didepanku" perintah zelia kepada bilgo.

Bilgo segera menaiki punggung kuda tersebut dan duduk didepan putri zelia dan akhirnya mereka melanjutkan perjalanan panjang itu. Hari demi hari telah dilewati. Melewati gunung, lembah dan hutan untuk mencapai wilayah timur.

Mereka sudah melakukan perjalanan kurang lebih 2 hari 2 malam. Cuaca malam itu sedang buruk dan memutuskan untuk berhenti sejenak sampai badai reda. Mereka beristirahat disalah satu gua yang ada ditengah hutan dan menyalakan api untuk saling menghangatkan.

"tuan putri, kalau boleh tau obat apa yang akan kau ambil diwilayah timur itu?" tanya bilgo ditengah keheningan mereka semua didepan api unggun.

"aku mendapatkan informasi dari salah satu peramal terbaik bernama zenbira yang mengatakan bahwa ada tumbuhan bunga disana yang dapat menyembuhkan luka ayah. Bukan menyembuhkan, tetapi cuma memperpanjang masa hidupnya. Katanya, penyakit ayah adalah penyakit yang mematikan dan tidak dapat disembuhkan tetapi bisa diobati cuma untuk memperpanjang masa hidupnya" jelas zelia sembari menggosok kedua tangannya mendekati api unggun.

THE POWER OF LIONTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang