𝑷𝒓𝒐𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆

117 10 0
                                    

Seoul.

Seseorang terbangun dari mimpi buruk, tubuhnya dipenuhi dengan keringat deras dan napas yang tersendat. Mimpi buruk itu selalu membuatnya ketakutan sekaligus kesedihan yang pilu. Kesedihan saat ia harus rela berpisah dengan kekasihnya, belahan jiwanya.

Lelaki berparas cantik itu beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur untuk mengambil air minum demi menghilangkan rasa yang mengganjal di tenggorokannya. Tinggal di apartemen kecil nan nyaman di kawasan distrik Gangnam, yang merupakan salah satu kawasan yang tidak jauh dengan pusat kota.

Malam hari di kota metropolitan yang tidak pernah tidur itu terlihat begitu ramai, tidak terkecuali pula suasana di salah satu bar terkenal di distrik hiburan malam ini. Selalu sibuk dengan berbagai macam pengunjung yang berdatangan, tetapi untuknya malam itu begitu berbeda.

Hatinya terasa sesak saat ia memandangi arah bulan yang berwarna merah redup, The Blood Moon, salah satu fenomena dimana ia bisa mengingat kejadian di masa silam.

Byun Baekhyun, pemuda yang mempunyai berjuta rahasia dibalik parasnya yang menawan. Bagi manusia yang berinteraksi dengannya mungkin mengenalnya sebagai pemilik Bar Happening Palm karena kecantikan dan sifat dinginnya, ia sangat cantik dan juga anggun. Banyak yang bisa membuatnya tersenyum tetapi hanya sedikit orang yang bisa berdekatan dengannya. Tidak ada yang tau sebenarnya siapa dia dan dari mana asalnya sebelum Bar Happening itu berdiri.Tetapi hanya makhluk Eternal saja yang bisa melihat siapa sebenarnya pria manis itu, jika sebenarnya jiwanya itu telah berkelana jauh sebelum peradaban manusia membludak.

Seorang Dewi Terbuang yang telah diusir karena kesalahannya yaitu, mencintai.

Ia adalah Sang Afrodit. Dewi Cinta, Kecantikan, Seksualitas, dan Awet Muda. Manusia dulu sering menjulukinya sebagai Venus, melambangkan kecantikan wanita. Tetapi ia juga membencinya, karena kecantikan ini yang juga akhirnya merebut orang terkasih darinya, sang Ares. Dia adalah Dewa Perang yang sangat terkenal akan kekejamannya, tetapi apa yang ditulis oleh sejarah hanya sedikit kebenarannya. Afrodit tidak mencintai orang lain seperti ia mencintai Ares. Ares adalah hidupnya hingga Afrodit rela melakukan apapun hanya untuk bersamanya walaupun itu berakhir dengan ❛kematian❜ mereka berdua. Mereka dipisahkan dan dijatuhkan ke dunia ini dalam bentuk manusia. Raga mereka pun berbeda dari bentuk sewaktu masih menjadi Dewa, tetapi tidak dengan sifat dan ingatannya.

❝Berjanjilah padaku, jika nanti siapapun atau apapun yang ingin memisahkan kita. Ingat janjiku, aku akan terus mencari keberadaanmu dan itu akan aku lakukan berapa puluh ribu lamanya.❞

❝Aku berjanji akan selalu menunggumu untuk datang di hadapanku, My Love.❞

Janjinya itu yang membuatnya bertahan selama berabad-abad lamanya di tanah manusia yang terpenuhi dengan dosa-dosa, tetapi ia berjanji pada kekasih hatinya untuk tetap menunggu hingga sang terkasih menjemputnya. Bahkan hingga kini ia masih bisa mengingat dengan jelas pertentangan dan makian yang ia terima dari para Dewa dan Dewi angkuh itu.

❝Pengkhianat! Pengkhianat!❞

❝Hancurkan pengkhianat!❞

Suara gemuruh dari persidangan yang diadakan oleh para Dewa dan Dewi itu semakin memanas manakala ia dan sang terkasih itu memasuki ruang utama. Ia juga mengingat jika Hefaistos, putra pertama Dewa Zeus dengan Dewi Hera, yang merupakan Dewa Api sekaligus adalah suaminya itu terdiam dengan penuh amarah yang memancarkan melalui matanya saat melihat dirinya, Aphrodite Sang Dewi Cinta, memasuki ruang sidang utama para Dewa. Ia bersama Dewa Ares, telah melakukan kesalahan yang membuat keduanya harus rela untuk dipermalukan di hadapan para dewa lainnya.

❝Aku merindukanmu. Sampai kapan kau akan bisa menemukanku, My Ares?❞ Kata Baekhyun pelan sambil menatap matahari terbit dari arah jendela kaca apartemennya itu.

[✓] 𝐂𝐁 [𝟒] 𝐖𝐀𝐋𝐊 𝐎𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang