jadian?

77 5 0
                                    

Pagi yang cerah telah datang. Banyak siswa ama Adiwangsa yang bergegas-gegas masuk kedalam kelas karna bel maauk telah berdentang. Sosok gadis bertubuh ideal dengan rambut terkuncir kuda masuk kedalam kelas bertuliskan XI Ips 1 , Dengan Guru yang memimpin langkahnya.

"Anak-anak hari ini kalian akan bertemu kembali dengan seseorang yang paati sudah kalian rindukan sejak dahulu" ucap pak Mukhlis sebagai giri Sejarah.

Kelas menjadi ricuh karna kedatangan gadis tersebut.

"Wah Ayunda balik"

"Tambah montok ya sekarang"

"Tambah cantik aja yun, makannya apa sihh?"

"Ayunda udah setahun aja kita pisah"

"Anjing pake dateng lagi, mati gua kalau ketawan deket-deket"

"Oke stop, Ayunda ayo perkenalkan lagi dirimu" ucap pak Mukhlis menghentikan keramaian.

"Oke halo semua seneng banget bisa ketemu kalian lagi, namaku Ayunda Maheswari Pranesta, selama setahun ini aku berada dijepang untuk menjalani program pertukaran pelajar, jadi jika aku ketinggalan banyak pelajaran disini mohon bantuannya yaaa" Ayunda terlihat sangat ramah membuat siswa yang duduk dipojok kiri berdecih lirih.

"Sok baik lu njing" celetuk Rifat yang terdengar jelas ditelinga Satriya. Saat mendengarnya Satriya mengelus pundak Rifat guna menenangkannya.

"Sabar bro, udahlah kalau emang si Guntur serius mau lu kejar gua yakin dia gak bakal buka hati lagi buat tu cewe"

Pak mukhlis pun menunjuk bangku didepan Satriya yang kebetulan kosong, untuk tempat duduk Ayunda. Sungguh merepotkan batin Rifat.

"Hai Rifat, Aya. Apa kabar kalian??" Tanya Ayunda saat sudah duduk didepan Rifat dan Satriya.

Rifat hanya memutar bolanya malas sedangkan Satriya beranjak berdiri menghampiri bangku Rama.

"Bro lu geseran dah, gua pindah sini" Satriya menggeser bangkunya dan menaruhnya disamping Rama . Jadi kini dimeja rama ada tiga kursi yaitu, kursinya, kursi Cakra dan kursi Satriya.

"Ngrepotin lu"

"Aya marah ya sama gua?" Tanya Ayunda pada Rifat.

"Pak ijin kekamar mandi" izin Rifat pada Pak Mukhlis yang sudah mulai menerangkan sebuah materi.

"Rifat aldy kamu itu ya!! Tadi sebelum masuk kenapa gak kekamar mandi, udah sana cepat!"

"Maaf pak, permisi"

Untuk kedua kalinya Rifta berlari kearah kamar mandi atas menunggu sosok yang telah ia ajak bertemu dilorong kamar mandi. Tak menunggu lama sosok itu pun datang.

"Ngapain? Kangen lu?" Tanya Guntur terus terang.

"Iya, gua kangen sama lu" jawab Rifat Aldy.

"Kenapa fat?"

"Gak kenapa-napa, gua cuma pengen lihat wajah lu" Rifat mengelus surai rambut Guntur dengan menampilkan wajah tulusnya. Guntur pun menikmati elusan Rifat dan menatap mata Rifat yang sedang kosong.

"Lu kenapa?" Tanya Guntur merasa ada yang tak beres.

"Gua takut"

"Takut kenapa Rifat Aldi?"

"Gua takut lu bakal balik sama Ayunda, gua takut lu gak nerima cinta gua, gua takut lu ga-"

"Gua gak akan balikan sama Ayunda, karna gua udah punya sosok baru yang singgah dihati gua" potong Guntur tegas.

"Siapa?" Tanya Rifat penasaran.

"Lu" jawab Guntur singkat. Tatapan Guntur yang semula mengarah ke Rifat kini mengarah kebawah dan jarinya mulai dimainkan.

"Hah? Jadi lu nerima cinta gua?" Tanya Rifat Aldy meminta kejelasan.

"Gua gatau ini rasa apa, gua udah lama gak rasain kaya gini. Pas deket lu gua ngerasa nyaman, waktu lu perlakuin gua lembut, gua suka, lu selalu buat gua senyum, gua kira lu adalah orang yang tepat untuk saat ini"

"Jadi?"

"Ngga tau" Guntur menatap mata Rifat lagi.

"Jadi kita jadian?"

"Kapan lu nembak gua?"

"Oke oke, so Guntur Adipatra Pangestu lu mau gak mengakhiri hubungan kita sebagai sahabat dan kita gantikan dengan kata kekasih?" Tanya Rifat memegang jemari Guntur dan menatapnya tulus.

"Gua mau tapi lu bottom nya" tawar Guntur.

"Ya kagak lah, lu yang boti"

"Ogah! Pokoknya lu botinya!!" Teriak Guntur.

"Stttt oke sayang anything for you, penting kita sekarang udah jadian untuk posisi nanti pasti bakal tau sendiri, i love u tur"

"Love me too"

"I love you, tur"

"Love me too"

"I love you Guntur Adipatra Pangestu"

"Love you too Rifat Aldy" ucap Guntur menahan salting dan berlari pergi meninggalkan Rifat yang sedang tekekeh pelan.

Rifat pun keluar dari kamar mandi dan kembali kekelasnya.

"Permisi pak"

"Kamu itu fat, lain kali kalau mau masuk kencing dulu" ucap pak Mukhlis.

"Maaf pak"

Rifat pun menuju ke tempat duduknya dan mengikuti pembelajaran yang diberikan pak Mukhlis. Dan tanpa terasa waktu berlalu cepat bel istirahat telah berdentang.

"Fat, Guntur kelas X Ips 1 kan?" Tanya Ayunda kepada Rifat.

"He'em" setelah berdehem Rifat berjalan menuju kebangku Rama karna itu mameng kebiasaan geng kopling berkumpul di bangku Rama sebelum ke kantin bersama-sama. Bukan kopling kalau gak ngantin bareng.

"Guntur kesini gak?" Tanya Rama.

"Biasanya bukannya dia kesini" Jawab Satriya sambil memainkan ballpoint dijarinya.

"Lagi otw paling " tambah Cakra. Mendengah semua percakapan kopling Ayunda tak jadi pergi kekelas Guntur tapi ia ingin menunggu Guntur dikelasnya saja.

"Wassapp boy" sapa Guntur yang semakin melemah karna melihat terdapat wajah Ayunda.

"GUNTURR MISS YOU SO MUCH" Teriak Ayunda sambil berlari kearah Guntur dan memeluknya sepihak.

"Anjing" umpat Rifat cemburu.

"Sabar bro" Satriya lagi-lagi memergoki Rifat.

"Sorry" Guntur mendorong pelan tubuh Ayunda dan berjalan kearah teman-temannya.

"Tur, please maafin aku" Ayunda memegang pergelangan tangan Guntur.

"Lepasin gua anjing!" Guntur menepis tangan Ayunda.

"Please tur, maafin aku, aku tau aku salah, ayo kita ulangi semuanya dari awal"

"Apa yang perlu kita ulangi? Hubungan kita? Sorry yun, gua udah punya penganti lu!" Teriak Guntur menegaskan.

"Siapa? Siapa yang lebih baik dari aku?"

Rifat pun berjalan menuju tempat Guntur berdiri dan mengecup sekilas bibir Guntur spontan.

"Gua" Para anak kopling pun hanya bisa melongo melihat dan mendengarkan drama percintaan ini.

"What the hell! Jadi? Kamu gay? Hahhahah ga nyangka selama ini aku lagi mengharapkan sosok yang gak bakal kembali lagi karna dia udah sama cowo ahahahaha kocak banget ya tur" Ayunda terkekeh miris.

Dengan perasaan malu, kecewa,marah,dendam Ayunda pun meninggalkan kelasnya dan berlari entah kemana.

"Anjing anjing anjing kenapa lu cium gua begooo" Guntur pun memukuli lengan kekar Rifat.

"Ya spontan aja" jawab Rifat santai. "Kan emang gua yang terbaik buat lu, sayang" lanjut Rifat.

***

ultramineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang