𝐁𝐚𝐛 𝟒

33 6 4
                                    

Hari ini terakhir rombongan Chanyeol berada di Gangnam menyelesaikan tahap pertama dalam pengawasan bahan material. Untuk selanjutnya pembangunan akan langsung dilakukan dan mereka akan kembali lagi dalam beberapa minggu ke depan untuk mengawasi proses pembangunan.

Mereka sekarang berada di salah satu bar yang lumayan terkenal di kawasan itu karena para penanggung jawab proyek mengadakan pesta untuk mereka di malam terakhir. Happening Palm bar yang berada di kawasan Gangnam, salah satu surga bagi para pecinta kehidupan malam.

Chanyeol dan kawan-kawannya menempati salah satu sofa paling ujung agar jauh dari para pengunjung lainnya tetapi tidak membuat mereka melewati apapun yang terjadi di lantai dansa. Mereka sudah menghabiskan sekitar 3 botol Chivas dan Tequila, tetapi itu belum cukup membuat mereka mabuk.

Di sampingnya teman-temannya sudah menggandeng para wanita penghibur yang disediakan oleh salah satu leader proyek. Kai sudah diapit oleh kedua wanita penghibur, sedangkan Kyungsoo duduk di samping Sehun sambil membicarakan sesuatu yang Chanyeol tidak terlalu tau. Sedangkan ia sendiri hanya duduk bersandar pada kepala sofa seraya sesekali menyesap minuman keras di gelasnya.

❝Chanyeol, ayolah kawan rileks sedikit. Kau tidak kasihan pada Mingyu yang sudah susah payah mencarikan para wanita ini untuk menemani kita?❞ Kata Kai padanya sambil mencuri cium dari para wanita itu. Chanyeol hanya memandang diam kepada Kai, tidak ingin membalas perkataannya.

Kai yang merasa kalau temannya ini tidak akan mendengarkan apapun yang dilontarkannya hanya mendelik dan kembali bercumbu panas dengan kedua pelacurnya. Sedangkan dari samping, Kyungsoo menatap sendu ke arahnya.

❛Bagaimana bisa dia dengan tenang bercumbu dengan wanita lain sedangkan ada seseorang yang belum sepenuhnya menyatu? Aku tau jika Kai belum merasakannya, tetapi jika firasatku benar sebentar lagi waktu untuknya bertemu dengan wajah lainnya.❜ Ucap Chanyeol dalam hati.

Kyungsoo membuang wajahnya, menolak untuk melihat Kai yang semakin terbuai dengan ciuman dan handjob dari pelacur-pelacur itu. Sehun berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya membicarakan apa saja yang bisa ditanggapi oleh pria mungil itu.

Di saat Chanyeol terbuai dengan segala pikirannya tentang Aphrodite, tiba-tiba saja ia merasakan sakit pada jantungnya dan juga panas yang menyeruak saat ia bernafas. Wajahnya memucat sambil memegang dadanya, gelas yang dipegangnya jatuh begitu saja terabaikan. Sehun dan Kyungsoo yang melihat itu langsung bergerak mendekati Chanyeol.

❝Ada apa?❞ Tanya Sehun dengan raut khawatir.

❝Dia..❞ Sehun dengan bersusah payah mengeluarkan suaranya tetapi karena suasana bar yang begitu ramai Sehun tidak bisa menangkap kata-katanya selanjutnya dan Chanyeol jatuh pingsan.

Sehun mencoba memapah tubuh besar Chanyeol dan membawanya keluar bar. Kyungsoo mendekati Kai yang masih saja asyik itu. Dan karena tidak ada tanggapan dari Kai akhirnya ia pergi meninggalkannya dengan mata yang sudah sembab menahan tangisannya itu dan menyusul Sehun ke parkiran.

Para tamu yang bersama mereka pun hanya melihat dengan tatapan bingung pada tiga orang yang pergi tanpa pamit itu, tetapi mereka hanya menganggap jika Chanyeol hanya mabuk dan butuh istirahat.

★★★

C'S POV

Yang aku ingat saat sebelum pandanganku hilang adalah rasa sakit yang sangat pada jantungku dan seakan-akan udara yang kuhisap itu adalah api, membakar tenggorokan dan paru-paruku.

Hanya satu alasan kenapa itu terjadi.

Hanya dia yang bisa membuatku merasakan itu.

Tetapi bagaimana ia bisa berada di sana sedangkan aku tidak pernah mengetahui keberadaannya dari tanda ini?

Tanda besar yang menyerupai tato di perut samping kiriku. Tanda yang orang lain mungkin mengira sebagai tanda lahir, tetapi bagi dewa dan dewi ini adalah Tanda Kepemilikan. Tanda yang akan muncul dalam buku warna kehidupan, walau sudah berinkarnasi berpuluh tahun tetapi tanda itu akan tetap ada. Tanda mutlak yang tidak bisa dihilangkan walaupun inkarnasi itu mengikat janji dengan manusia lainnya.

Yang aku tau jika ia juga berada di sana maka tanda ini aktif. Tetapi karena mungkin sudah terlalu lama tidak mendapatkan serangan ini hingga tubuhku menjadi kaget dan lemah. Terkutuklah Sehun yang malah membawaku pergi dari tempat itu. Bukannya mencari Aphrodite dia malah membawaku pergi. Bangsat!

❝Tu-tuan, saat itu saya panik dan tidak mengetahuinya langsung. Saya pikir dengan membawa Tuan pergi maka tidak ada masalah yang ditimbulkan dan identitas Tuan tertutupi.❞ Sehun terlihat gugup saat mengatakannya, bagaimana aku bisa menyalahkannya jika alasannya bisa terima? Ia memang tidak mengetahui jika tanda itu muncul, karena dia memang belum pernah merasakannya.

❝Pergi dan cari tau siapa saja yang berada di bar itu. Aku ingin jawaban secepatnya.❞ Saat ini aku tidak ingin membuatnya ketakutan. ❝Dan panggilkan Jaehyun kemari.❞ Sambungku.

Ku lihat dari ekor mata Sehun keluar dari kamarku dan mengeluarkan telepon genggamnya.

★★★

Jaehyun memasuki kamar tuannya dengan perlahan, ia sudah mengetahui situasinya dari Sehun dan ia sudah tau apa yang menjadi permasalahannya.

❝Tuan memanggil saya?❞ Sapa Jaehyun sambil menunduk hormat pada Chanyeol.

Jaehyun adalah tangan kanan Chanyeol yang dipercaya mengurusi bisnis dunia hitamnya sedangkan Sehun tangan kirinya dalam bisnis legal. Park Chanyeol yang dikenal sebagai pebisnis handal termuda yang kaya raya bukan hanya memiliki perusahaan yang bergerak di bidang teknik sipil dan desain saja, tetapi ia juga dikenal sebagai mafia kejam di dunia hitam. Orang-orang mengenalnya sebagai Ares, Sang Pembantai. Jaehyun bekerja di bawah bayang-bayangnya, tidak ada seorangpun yang akan bisa mencari hubungan antara Park Chanyeol dan Ares sang Mafia adalah satu orang. Dan itu berkat Jaehyun yang mengatur segala halnya.

❝Jay, aku perlu kau untuk menyelidiki tentang Aphrodite. Sehun akan memberikan daftar dari orang-orang yang berada di bar malam tadi, segera kabari aku jika kau menemukan hal yang mencurigakan.❞ Kata Chanyeol sambil duduk di balkon kamarnya menikmati pemandangan pagi hari dari atas mansionnya.

❝Baik tuan, akan saya kerjakan.❞ Ucap Jaehyun.

❝Bagaimana keadaan dunia bawah?❞ Tanya Chanyeol lagi.

❝Semuanya hampir selesai, sesuai dengan rencana kita. Tinggal tunggu bagaimana tanggapan dari pihak sana saja.❞ Jaehyun memberikan laporan pada tuannya.

❝Hmm, baiklah. Kau boleh pergi.❞ Kata Chanyeol acuh.

Jaehyun melangkah mundur tetapi sesaat kemudian ia berhenti dan melihat kearah Tuannya itu. Dengan gugup ia berkata, ❝apakah kali ini benar dia?❞

Chanyeol terdiam dengan pertanyaan Jaehyun lalu ia tersenyum kecil, ❝aku merasakannya, Jay. Aku merasakan kehadiran dia.❞

Jaehyun mengamati ekspresi Chanyeol dan menjawab dengan senyuman seolah-olah ia juga memberikan kekuatan untuk tuannya tersebut.

❝Aku harap bisa bertemu dengan ❛ibu❜ secepatnya.❞ Setelah itu ia menunduk hormat sekali lagi dan beranjak pergi.

[✓] 𝐂𝐁 [𝟒] 𝐖𝐀𝐋𝐊 𝐎𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang