Pertemuan dihari ke-3.650

208 7 2
                                    

          Sudah 10 tahun lamanya ku meninggalkan bangunan SMA tua itu,ku melihat perahu kertas yang masih utuh diatas peta saat aku masih bersekolah, aku memegang perahu itu,namun seketika....
*GUBRAAAKKKKK*
"Eva.." terdengar suara pria berat namun lembut
Mataku terbuka,terkejut melihat pria bermata biru dengan rambut pirang berkulit putih berada disamping ku
"Eva..ada apa?" -wajah cemas terlihat
"E.Eruwin?!"
Senyum manis Erwin terlihat
"Eva,sudah lama kamu tidak kemari aku menunggumu.Lihatlah perahu kertas yang kamu berikan 10 tahun lalu,aku masih menyimpan nya untuk mainan ku" -Antusias sekali ia
Aku melihat sekeliling hanya lorong didekat saluran pembuangan air jika hujan turun yang berada didepan kelas.Cat berwarna krem putih menambah suasana sekolah tua itu semakin klasik ditambah lukisan-lukisan tua dan hiasan penambah kuno sekolah itu
"Eva..kemari lihat perpustakaan sudah berubah total"
"Eruwin senyaplah,aku binggung bagaimana aku bisa berada disini"
"Semua terjadi karena kau merindukan ku"
Erwin membantuku bangkit,kami berjalan menuju perpustakaan.Pria kuno berkemeja putih dengan celana coklat menjadi khas ia adalah orang dari masa lampau,ia selalu ceria saat aku menatap nya.
Sesampainya diperpustakaan*
"Eva.." -memegang buku berjudul "Blonde Kekasih Bayangan"

"Kau tidak melanjutkan buku ini?padahal dulu kamu sangat ambis menulisnya"
          Tak ku jawab pertanyaan nya, aku membaca salah satu kalimat dibuku itu
[ ku bahagia mengenal mu walau waktu tidak memihak kami.]
Aku melihat Erwin masih memegang perahu kertas itu, tiba-tiba terdengar suara petir diluar, keheningan pecah seketika,angin kencang,hingga jendela terbuka
"Mamaaaaaa"
Erwin mendekapku
"H.hangat" -mendekap nya kembali
"Eva..jangan pernah takut akan petir,jika ia menyambut mu dengan gemuruh suaranya itu berarti bahwa kau bisa menanggulangi suara dan getaran nya"
"Tetapi,petir itu berbahaya!"
"Tidak ada yang lebih berbahaya, dibandingkan cinta berbeda lintas masa dan dimensi"
"Huh! Kamu ini emang ga ada takut-takut nya ya!"
"Tak ada sesuatu yang ku takut,selain kehilangan mu"
"Buktinya! Aku hilang 10 tahun kamu berani tuh disini"
Dia menjawab dengan tawaan yang hangat.Aku merasa kembali kemasa aku menemui nya pertama kali
          Ia menatap ku,wajah nya tidak berubah,bahkan keceriaan nya lebih dari biasanya saat 10 tahun berlalu ketika ia selalu menemui ku
"Eva..apa kau masih suka menulis?"
"Oh,tidak sekarang aku sibuk nugas."
"Begitu,lalu bagaimana dengan cerita ini?"
Buku itu sangat usang,kertas coklat berisi kan tulisan sambung membuat ku merasa malas untuk menjutkan karena aku dan Erwin sudah terpisah 10 tahun lalu,tidak ada moment yang ku ingat,pikiran ku sibuk karena kuliah
"Eva..aku menginginkan mu untuk mengabadikan keindahan masa yang pernah kau jalani dengan ku"
"Apa?! Hei! Aku mau pulanggggg"
"Aku juga belum tahu bagaimana cara mu kembali,sembari menunggu,kemari kita main hujan"
Senyum hangat nya kembali terpancar,aku terhipnotis akan rayuan dan sikap nya.Aku menjabat tangan Erwin berlari ke tengah lapangan sekolah dan kita bermain layaknya dua teman lama tidak pernah berjumpa
"Eva.." ia memegang kedua pipi ku dan didongak ke arah wajah nya
"Mmm.p"
"Ku harapkan balas mu atas masa yang sudah kau lalui dengan ku,perasaan ini tak bisa ku bendung lagi.Dimanakah waktu kan berkata menyetujui pengungkapan sejarah cinta yang sudah ku jalani dengan mu"
"A.aku tidak mengerti maksud mu Eru..win"
"Jika kau sudah bersedia menulis kembali cerita mu dan dkriku itu berarti waktu sudah mengizinkan sejarah perasaan ku terungkap"

          Perlahan ia mendekati bibir ku,bibir tipis lembut dan lembab itu menyentuh bibir ku.Dibawah rintik hujan ia melepaskan kerinduan selama ini ia tanggung sendiri
Aku membalas ciuman itu dan mendekapnya dengan erat..
"Rindu mu memanggil ku Eva.."-Erwin mengatakan setelah mencium bibir ku

Blonde Kekasih Bayangan [ERWIN SMITH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang