*DUA*

100 28 1
                                    


🫀HAPPY READING 🫀

~
~
~
~
~

Saat ini para anggota organisasi FIS sudah berkumpul di ruang rapat di sebuah meja bulat yang mereka sudah terdapat beberapa dokumen data dan beberapa foto yang sudah mereka kumpul kan untuk menjadi bukti, untuk kasus mereka membantu salah satu siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh guru olahraga mereka ya itu pak Raden yang baru dua minggu mengajar namun Khaizer mendapatkan laporan dari seorang siswa kelas 10 yang bernama Riska bahwa di saat jam pelajaran olahraga dia mendapatkan pencehan dari sang guru Olahraga. Riska tak berani melapor ke guru dan memilih meminta bantuan kepada anggota FIS untuk membantu nya, dan sekarang di sini lah mereka berkumpul untuk membantu Riska mendapat kan beberapa bukti agar bisa melaporkan pak Raden karna tanpa bukti mereka tidak bisa melaporkan nya begitu saja.

"Beberapa bukti ini masih belum cukup untuk kita laporkan, kita buruh bukti yang lebih kuat dari hanya sekedar foto seperti ini" Ucap Khai melemparkan beberapa foto yang memang kurang cocok untuk menjadi bukti untuk mereka melapor.

"Khai benar mereka gak bakal percaya begitu aja karna mereka bisa mikir kalau foto ini cumn editan, zaman sekarang udah canggih" Ujar Ares.

"Terus gimana lagi terlalu sulit buat dapetin bukti fleksibel karna untuk sekarang target terlihat masih bersikap biasa aja" Sambung Rora.

"Bener kayak nya dia tau pergerakan kita yang mencoba ngawasin dia buat dapetin bukti" Lanjut Liona.

"Kita butuh penjelasan detail dari Riska lagi kalau gini" Ujar Regan. Yang lain menganggu setuju akhirnya mereka memutuskan menghubungi Riska untuk datang ke ruang FIS, Tak selang berapa lama Riska datang.

"Santai rileks aja kita di sini ada di pihak lo" Ucap Rora mencoba menenangkan Risma yang terlihat gugup, Riska mengangguk dan duduk di antara Regan dan Rora.

"Riska" Panggil Khai.

"I_iya kak"

"Jelasin lagi kejadian yang lo alamin beberap minggu yang lalu" Pinta Khai.

Riska diam sejenak sedikit ragu untuk diri nya menceritakan kejadian yang tentu saja membuat diri nya malu walau pun di kondisi itu dia yang menjadi korban.

"Tenang aja di sini lo korban nya, dan kita disini bakal berusaha ngebantuin lo buat dapetin keadilan" Ujar Regan. Mendengar perkataan Regan Riska menganggu mengerti.

"Jelasin dengan detail, dimana, kapan, dan apa yang terjadi pada hari itu sama kamu" Ujar Liona.

"Waktu itu kejadian nya dua minggu lalu hari Kamis tanggal 15 april kelas aku di jam pelajaran ke dua mata pelajaran olahraga, pak Raden masuk dan bilang untuk kita buat ganti baju karna bakal ada ujian pengambil nilai di lapangan.

Flashback on:

Semalam pagi anak-anak hari ini kita baka ambil ujian nilai lapangan jadi kalian siap-siap ganti baju olahraga setelah itu ke lapangan saya tunggu 30 menit lagi. Setelah mengatakan itu pak Raden keluar dari kelas.

"Eh gue lupa bawa baju olahraga nih" Ucap Riska ke Wenny teman sebangku nya.

"Yah lo ceroboh banget sih" Ujar Wenny.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flowers Intelligence schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang