ditulis nya story ini untuk mengungkapkan perasaan beruntung nya seorang gadis yang di pertemukan dengan belahan jiwa nya.
ku tulis cerita tentang kita disini,dan yang membaca harus turut merasakan betapa beruntung nya aku memiliki mu.
terimakasih ya? terimakasih karna telah memilih aku untuk menjadi pasangan mu.
teruntuk engkau pemilik mata teduh tetapi tersorot luka mendalam di mata mu,dengan ini aku menuliskan kisah cinta kita.
si tampan,pemuda yang kini sedang membaca buku di tengah ramai nya kegiatan individu yang berjalan di sekitarnya.
dia Bagas.
pemuda yang pintar dengan sifat introvert nya.
Bagas type orang yang tidak akan membuka suara kalau lawan bicara nya tidak memulai duluan.
di tengah terik nya matahari,sejuk nya angin kecill yang berhembus menyapa kulit putih nya,dengan perasaan tenang ,ia mulai membaca buku.
disaat semua orang sibuk bermain telepon genggam dan kasmaran,pemuda itu lebih memilih membaca buku buku,ia akan menghabiskan waktu untuk membaca buku ketimbang melakukan hal yg anak muda sekarang lakukan.
di dalam kelas yg ramai,terdapat seorang gadis mungil yg tengah menumpukan kepala nya ke atas meja dengan tangan dilipat di antara bawah kepala nya.
dia nella,atau teman sekelas nya biasa memanggil Ella.
Ella gadis sekolah menengah pertama dengan tingkat kelas 9,
berparas cantik dan sedikit pintar.Ella type orang yang asik tapi juga introvert,otak yg pas pas an juga itu termasuk kriteria seorang Ella.
"ella,kamu gamau ke kantin?" ucap perempuan tinggi bak bambu hijau. dia Naya,temen satu bangku Ella.
kini seluruh siswa siswi tengah berada di jam istirahat,semua warga sekola akan bergegas menuju kantin, begitu pula dengan dua teman Ella.
"aku ga ke kantin nay,kamu sama lia aja ya" balas ella lembut.
"kamu kenapa gamau ke kantin?uang kamu habis?" Tanya Naya lagi.
"aku malas jalan nay,aku ga laper juga"
"yaudah sini,kamu mau makan apa?biar nitip" tawar naya
"gau-"
"aku bilangin bunda kamu loh"
ancam Naya"ini aku nitip susu sama biskuit sari gandum ya!jangan bilang bunda,awas aja"
"iyaa Ella"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
hari ini cuaca nya mendung, sepertinya tuhan sedang setuju dengan perasaan pemuda ini,kini Bagas sedang menunggu hujan di halte dekat sekolah SMP nya dulu.dia rindu.
rindu tentang masalalu yang pernah ada di sekolah SMP itu.
SMP bina sarana.
tak lama..hujan pun turun di iringi dengan siswa siswi yang sudah berhamburan keluar untuk pulang.
ada yang berteduh,ada juga yang sengaja untuk hujan hujanan.
ah, seperti Dejavu.
sorot mata Bagas tertuju pada seorang siswi yang tengah berlari menuju halte bus yang tengah ia tepati.
siswi itu menyempatkan diri untuk menengok sambil tersenyum tipis ke arah lelaki yang tampak lebih tua dari nya.
"permisi ya ka,ikut neduh"ucap nya sopan
"iya" jawab Bagas
canggung.
itu yang mereka rasakan saat ini.
selang beberapa menit,si gadis mulai membuka suara untuk mencair kan suasana.
"eum,kaka anak baru ya?"
yang di tanya menengok.
"gua udah SMA" jawabnya.
canggung lagi yang mereka rasakan.
tak lama,si gadis menjulurkan tangan kearah Bagas.
"kenalin aku Nella"
tak di balas oleh Bagas.
kesal?tentu saja!malu?tentu saja!
hei, sekarang gadis ini menjadi malu sendiri akan tingkah nya.
merasa tak di gubris ella kembali dengan posisi semula.
"gua Bagas,anak SMA taruna bangsa"
mendengar jawaban dari pemuda itu, Ella hanya menganggukan kepala nya sebagai respon.
"Ella kelas berapa?" tanya pemuda itu.
"aku kelas 9 ka"
"kalo kaka?"
"gua kelas 11"
"wah kakel"
yang di bilang kakel hanya tersenyum tipis kearah gadis itu.
"kaka umur berapa?"
"15"
"kita sama umur nya,tapi kenapa kaka udah SMA?"
yang di tanya tertawa.
"lu ga naik kelas kali" ejek bagas
"GA!AKU NAIK KELAS TERUS-
"-MAMA SEKOLAHIN TK NYA KELAMAAN!" jawabnya gadis itu dengan nada tinggi.
pemuda itu meringis sambil menutupi kedua telinga nya.
"berisik bgt si,nanti dikira orang ngapain lagi" ucapnya sedikit kesal.
"abis nya kaka nuduh" ucap gadis itu sambil memalingkan wajah nya tanda ia merajuk.
"dih siapa yang nuduh,geer lo"
"yauda si,aku mau ujanan aja males lama lama disini!" ucapnya ketus
"yauda sana,tapi bagi nomor ponsel lo dulu sini"
"ngapain coba"
"siapa tau nanti kita ketemu lagi"
"modus" ucap Ella sambil mengeluarkan ponselnya.
setelah memberi nomor ponsel nya,hujan pun reda seakan tau bahwa si gadis ini akan pulang.
"makasi ya"
"iya"
di hari itu,berakhir si gadis meninggalkan halte dan menyisakan pemuda tampan yang tengah tersenyum sendiri.
