FOLLOW SEBELUM MEMBACA!
'mengiklaskan suatu hal tidak lah mudah,harus ada pejuangan dan pengorbanan,tapi bagaimana jika orang yang kita hindari malah mendekat?,kejadian yang harusnya sudah di lupakan malah semakin membekas di ingatan?'.
menulis seti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedikit rasa sakit yang ia rasakan ketika jarum suntik menembus lapisan kulit nya.
Hari ini ia melakukan pengecekan medical check up, ia juga sudah melakukan beberapa tahapan medical check up.
Seperti pengecekan tanda tanda vital, pemeriksaan jantung, paru paru, mata, bahkan saraf sudah ia lewati.
Setelah beberapa jam ia berada di rumah sakit, akhirnya ia memutuskan untuk langsung kembali ke rumah.
Untuk hasil nya akan di kirim lewat surat, atau di hubungi langsung oleh sang dokter.
Selama di perjalan pikiran nya hanya tertuju pada Kelvin yang sedang melakukan study tour.
Tak butuh waktu lama akhirnya ia sampai di rumah. Bersamaan dengan itu Geisya menerima telpon dari Atharel.
'Kenapa tha?'
'Mamah mau ketemu ka'
Tubuh ku menegang dan tertegun setelah mendengar suara yang sedang keluar dari handphone yang ku genggam.
Kaget dan senang bercampur menjadi satu, ada perasaan aneh yang terus timbul.
Dengan cepat aku membuang pikiran ku yang entah sudah kemana.
'Kapan tha?'
'Malem ini ka, tapi kalo kaka belum siap gapapa, mamah ga maksa'
'Engga, bisa ko gue'
'Really?'
'Iya'
'Yaudah, nanti gue kabarin lagi'
Suara panggilan terputus pun terdengar, ia hanya bisa menghembuskan nafas berat sembari menyiapkan mental nya untuk nanti.
***
Masih dengan perasaan yang sama, ia mulai menyiapkan diri nya, ia bertekad agar terlihat dewasa.
Walaupun sebenarnya ia sedikit bingung dengan perasaan nya sejak tadi, gelenyar aneh yang terus terasa dari dalam diri nya.
Senang? Sedih? Bimbang? Apa kata yang tepat untuk diri nya kali ini?
Bercermin sembari melihat wajah nya yang sembab dengan mata yang sayup, terlihat menyedihkan bukan?
Dengan cepat ia mempersiapkan diri nya sebaik mungkin, dengan dress putih tulang yang bercorak bunga berwarna kuning ia padukan dengan cardigan dengan warna yang seirama.