ෆ July - April ෆ

49 8 4
                                    

Setiap pertemuan selalu ada dua kemungkinan, kebersamaan atau perpisahan.

-ෆෆ-


​July 2019

Dua anak remaja berbeda gender yang masih menggunakan seragam sekolah masing masing, saling berhadapan, mengutarakan perasaan yang sudah menganjal di dalam hatinya.

"Ayo putus!"

Itu bukan permintaan melainkan keputusan sepihak, kalimat yang terlontar dari mulut sang pemuda yang selalu di hindari oleh sang pemudi.

"Kenapa harus putus?"

Pertanyaan itu keluar dari sang gadis, harusnya dia tidak seperti ini namun, kenapa hatinya harus jatuh pada si brengsek yang begitu mempesona di depannya ini, ingin menyalahkan semestapun dia malu karena perasaan ini.

"Gue selingkuh,"

Ini bukan pertama kalinya, entah sudah berapa kali pengakuan itu terlontar dari mulut manis cowok di depannya, selama satu tahun mereka menjalin kasih dengan bodohnya gadis tersebut terus memberi kesempatan, berharap cowoknya sadar dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

"Kurangnya aku apa?"

Sudah menjadi kebiasaan saat di selingkuhi, pertanyaan itu yang selalu terucap pertama kali, kurang apa pasangannya hingga harus memilih opsi selingkuh, daripada memberitahu apa yang salah dengan dirinya.

"Lupain gue, jangan berusaha temuin gue, jangan berusaha hubungi gue," katanya tanpa merasa bersalah sedikitpun telah menyakiti perasaan orang lain.

Pertemuan itu menjadi yang terakhir bagi keduanya, karena setelahnya mereka tidak pernah bertemu, berpapasanpun mereka seperti orang asing, seperti orang yang tidak saling mengenal sebelumnya.

-ෆෆ-


"Luna, main yuk!" cowok jangkung yang berteriak memanggil nama teman sepermainannya, "Udah berapa hari lo ngurung?"

"Muel, gue kurang cantik ya? Gue kekanak kanakan ya? Gue kurang apa sampai Azzam selingkuhi gue berkali kali?" Samuel sampai bosan mendengar pertanyaan itu terus yang Luna tanyakan.

"Nggak ada yang kurang, dia aja yang nggak bersyukur punya lo, berhenti nangisin cowok brengsek kayak dia," Samuel selalu ada di samping Luna, menasehati dan mensupport cewek itu.

"Lo masih cari tau tentang dia?!" kesabaran Samuel benar benar di uji oleh Luna, saat mengetahui temannya itu masih mencari info tentang mantan brengseknya tersebut.

"Gue nggak bisa Muel, selama ini gue udah tergantung sama dia, gue udah jatuh sama dia," Luna sudah gila karena jatuh sejatuhnya pada seorang Azzam Mahendra, si brengsek yang sudah menyakiti banyak hati perempuan.

"Luna, Lo nggak boleh gini terus! Azzam sekarang udah bahagia sama selingkuhannya, lo udah dapet infonya kan?"

"Dia bukan cewek selingkuhannya, mereka udah putus juga, yang sekarang ceweknya, gue nggak tau cewek itu,"

"Ayo berhenti! Lo udah kayak orang gila kalau gini, ayo kita beli cilok!"

Selama tiga bulan Luna masih sering mencari kabar tentang Azzam dan itu tentu saja bersembunyi sembunyi, Samuel tidak mengetahuinya kalau sampai tau pasti cowok itu akan marah besar.

Selama tiga bulan itu Azzam berganti pacar dua kali yang Luna tau, tak jarang juga Luna datang ke tempat yang Azzam datangi, melihat dari jauh cowok yang sudah sangat bahagia, berbanding terbalik dengannya yang sudah seperti orang gila.

Memasuki bulan keempat, Luna merasa lelah karena tidak mendapatkan kelegahan di dalam hatinya, bukannya lega malah membuat lukanya semakin besar dan menganga lebar.

LUZZAM ; Mantan - BunnynakieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang