[ O7 ]

43 31 6
                                    

°
°
°
°
°

° ° ° ° °

Author POV

"Senang bertemu denganmu"

Girja?

Nama yang bagus

Dia sama seperti ku atau .. ?

"Tadi kau bilang mau kemana?"

Pertanyaan Girja sukses membuat lamunan Tobi membuyar dan membuat Tobi mengadah menatapnya. "Ah, itu" Bukannya langsung menjawab, Tobi terdiam sejenak, ia melirik tangan kanan yang menggenggam sebuah kertas kecil lalu membukanya. "Ke kota Maheswari" lanjut Tobi.

"Kebetulan sekali ya" balas Girja dengan raut wajah yang gembira. "Untuk apa kau ke sana?" tanya Girja lagi.

"Sebetulnya, aku mencari seseorang di sana"

"Oh iya? Siapa?" Girja semakin penasaran. "Barangkali aku bisa membantu" lanjut Girja.

"Memang kau sendiri kesana ada urusan untuk apa?"

Girja tersenyum, ia mengadah ke arah langit-langit kereta yang kemudian mengangkat bahunya acuh. "Entahlah" ujar Girja sembari menghela nafas berat. "Aku pergi ke Kota Maheswari hanya untuk berpetualang sebenarnya"

"Berpetualang?" Tobi sedikit tersentak, perlahan ia mulai sedikit tertarik dengan pembicaraannya bersama Girja.

Girja menoleh dengan anggukan yang tipis. "Iyaa, petualangan"

"Petualangan seperti apa?" tanya Tobi penuh penasaran.

"Rumornya, di pusat kota banyak sekali hal misterius terjadi, dari hal kecil hingga hal besar"

"Hal yang bagaimana memangnya?"

"Kau sendiri ke pusat kota sudah pasti tidak dengan tangan kosong bukan?"

Kata siapa?

Aku tidak membawa apapun!

"Aku hanya membawa diriku sendiri, hanya membawa tangan kosong" jelas Tobi.

Girja terkekeh geli ketika mendengar jawaban yang dilontarkan Tobi. "Bukan itu maksudku" Tobi terdiam menatap bingung Girja dengan kedua alis saling bertaut. "Sebelum kau datang ke pusat kota, kau sudah pasti punya kemampuan bertarung sendiri bukan? Tidak mungkin jika kau hanya membawa dirimu sendiri, itu mustahil"

"Kenapa mustahil? Bisa saja itu terjadi"

"Hei, ini Negri Gayatsri"

Ah, benar...

Hening ..

Tobi dan Girja sama-sama terdiam.

"Aku tidur ya, bangunkan aku jika sudah sampai" tutur Girja yang kemudian ia menarik hoodie sampai menutupi wajahnya.

Tobi hanya mengangguk lemas membalasnya. Kemudian, ia menoleh ke arah jendela kereta menatap benda-benda ataupun pesawahan dan pemukiman yang berlalu-lalang di sana. Walau suasana terasa hening, pikiran Tobi saat ini sangat berisik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Epiphany : Otherworld DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang