[ O5 ]

63 40 15
                                    

°
°
°
°
°

° ° ° ° °

Entah yang sedang dilaluinya ini nyata atau tidak. Tetapi jika dipikirkan, ini sangat tidak masuk akal. Jawaban Bi Yayu sukses membuat Tobi banyak berpikir keras mengenai Negri Gayatsri, negri yang sedang Tobi masuki saat ini.

Tobi merasa bingung ia harus mempercayainya atau tidak. Dia hanya seorang perempuan paruh baya yang baru Tobi temui hari ini dan Tobi tidak benar-benar mengetahui asal-usul siapa itu Bi Yayu. Bagaimana jika hal yang tidak diinginkan terjadi padanya? Siapa yang akan bertanggung jawab? Yang pasti tidak ada.

Apalagi di dalam Negri Gayatsri ini.

Hal ini benar-benar membuat Tobi merasakan pusing yang sangat berat memikirkan mulai dari ketika ia memasuki sebuah portal dari cermin, kemudian berada di sebuah ladang bunga, lalu ia bertemu dengan seorang gadis, dan sekarang?

Bertemu dengan seorang wanita paruh baya bernama Bi Yayu di sebuah Negri Gayatsri yang sama sekali belum ia ketahui.

Argh!

Kepalaku pening sekali memikirkan ini semua!

° ° °

"Sebelum kau memulai semuanya, alangkah baiknya kau mempelajari beberapa gerakan atau cara untuk bertarung terlebih dahulu, Tobi"

Tobi sontak menoleh ke arah Bi Yayu yang kini tengah sibuk merapihkan sebuah kain dan kemudian menaruh kain tersebut pada bahu kirinya. "Untuk apa?" Tanya Tobi penasaran.

Tanpa menoleh sedikitpun, Bi Yayu menjawab, "Kau tidak tau di sana akan seperti apa dan bibi sudah memberitahumu mengenai sebuah keahlian bukan, kau ingat?"

Di situlah tempat semua orang berada, tempat di mana banyak orang berbakat dengan keahlian nya masing-masing hidup di daerah perkotaan

Ahh~ Ya! Aku ingat!

Tobi mengangguk, lantas menatap Bi Yayu dengan seksama. "Aku ingat, terus bagaimana?"

"Kamu akan berlatih bagaimana caranya bertarung, baik itu menggunakan alat senjata ataupun tangan kosong"

"Tch"

Tobi berdecih, kemudian menggelengkan kepalanya pelan. "Yang benar saja? Kau meragukan cara bertarungku, bibi?"

"Bibi tidak meragukan, tapi bibi hanya memberi saran kepadamu, karna kau sendiri tidak tahu betul bagaimana Negri Gayatsri yang sebenarnya"

"Tanpa berlatih aku sudah jago, bi" Tobi menarik sudut bibirnya satu dan menyilangkan tangan di dada dengan memasang wajah penuh bangga dan percaya diri.

Di tengah kesibukan Bi Yayu membereskan kain, mendengar penuturan kalimat Tobi, Bi Yayu langsung terdiam, lantas ia menoleh ke arah Tobi dengan dahi yang mengernyit.

"Benarkah?"

"Benar lah, jangan di ragukan"

Bi Yayu terkekeh kecil, ia menaruh kain di meja kayu dan mendekati Tobi yang berada dekat pintu. "Percaya diri saja tidak cukup Tobi" ucap Bi Yayu seraya menaruh tangan kanannya di bahu kiri Tobi.

Epiphany : Otherworld DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang