Part 4

567 65 2
                                    

Setelah menyelesaikan meeting, Wendy segera membereskan berkas-berkas yang mereka gunakan tadi. Niat awalnya Jaehyun mau mengajak Client nya untuk makan siang bersama namun untungnya ditolak oleh mereka, dengan beralasan mereka harus segera ke bandara karena harus langsung pergi lagi. Client Jaehyun memang bukan berasal dari sini, melainkan dari Luar Negri.

Sebenarnya waktu Jaehyun menawarkan makan siang, Wendy sedikit khawatir. Bagaimana jika Client itu meng-iyakan ajakan Jaehyun. Wendy sedikit merasa tidak enak pada Taeyong serta Ten yang menunggu mereka di ruangan sebelah.

"Sajangnim mau langsung balik apa mau ikut saya,  makan bareng sama Taeyong dan Ten?" Wendy bertanya saat melihat Jaehyun sedang melirik ponsel nya.

Jaehyun menolehkan kepalanya menatap Sekretaris nya itu. "Boleh. Kita gabung sama mereka saja." Setelah mengatakan itu, Jaehyun bergegas keluar dari ruangan dan dan kembali masuk kedalam ruangan, yang dimana Taeyong dan Ten berada serta Wendy yang mengekor di belakang Jaehyun.

Saat masuk kedalam ruangan itu, Jaehyun melihat Taeyong sedang memakan Sushi dan terlihat Ten tersenyum canggung kepadanya lalu menyenggol lengan Taeyong. Membuat Lelaki cantik itu menolehkan kepalanya.

Melihat Jaehyun, Taeyong langsung berhenti mengunyah dan berdiri. "Maaf, maaf saya makan duluan, lapar." Ujarnya sambil menelan Sushi yang berada didalam mulutnya.

Hal itu membuat Wendy tersenyum gemas melihat tingkah lucu Taeyong. Sedangkan Jaehyun, Pria tinggi itu memaklumi. Mereka akhirnya memesan makanan.

Tak berselang lama, pesanan mereka pun datang. Mereka makan dalam keadaan hening, tanpa ada yang mengeluarkan suara, sebanrnya Taeyong risih berada di situasi seperti ini. Menurutnya, makan sambil bercengkrama itu adalah hal yang sangat bagus karena dirinya sangat tidak menyukai situasi hening.

Setelah mereka semua menghabiskan makanan yang mereka pesan tadi, dan Wendy pun bersuara. "Kalian berdua setelah ini lanjut kemana?" Ten langsung menatap horor Wendy.

Bukan. Wendy bukan kepo pada agenda Taeyong. Dirinya hanya berbasa-basi karena sungguh Wendy tidak tahan akan situasi canggung sekarang. Ia sedikit melirik kearah Sang Atasan yang sedari tadi hanya diam tanpa mengeluarkan suara. Dirinya kesal karena, Jaehyun sama sekali tidak ada tindakan untuk mendekati Taeyong.

"Habis ini kita rencana mau jalan-jalan dulu ke toko tas." Itu suara Ten yang menjawab.

Taeyong langsung menolehkan kepalanya kearah Ten. Kenapa tiba-tiba Ten mengubah tujuan mereka?

"Ih! Beli sepatu dulu dong." Taeyong kesal dengan jawab Ten, menurutnya sepatu adalah barang yang sangat sulit untuk ia pilih. Dirinya bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memilih barang tersebut.

Tapi tidak dengan tas. Taeyong bisa memilhh tas bentuk apa saja serta warna apa saja. Ia akan mencocokan sesuai dengan pakaian yang akan ia gunakan.

"Ih! Nggak lah tas dulu. Lo kalo pilih sepatu bisa satu jam bahkan tiga jam. Dan gue nggak mau!" Taeyong berdecih saat mendengar jawaban Ten.

Ia dan Ten memang sangar berbeda pendapat untuk urusan Fashion. Berbeda dengan Doyoung, laki-laki itu seleranya sama dengan Taeyong. Apa yang Taeyong pilih Doyoung juga akan mengikutinya.

"Nah! Kebetulan banget gue juga lagi nyari tas baru. Tas lama gue udah jelek banget." Wendy mengangkat tas yang ia gunakan hari ini, dan benar saja bentuk nya sudah tidak layak untuk dipakai. "Gimana kita bareng aja cari tas nya." Usul Wendy.

Membuat Ten tertarik dengan penawaran itu. Dirinya menolehkan kepalanya kearah Taeyong. "Jadi lo mau ngikutin gue beli tas dulu apa lo cari sepatu sendiri?" Tanyanya.

Idol (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang