Halo semuanya, smoga kalian semua suka dengan cerita ini ya!
Jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komentar ya tentang bab kali ini....
-----HAPPY READING------
-Chila POV-
Aku berlari dan terus berlari untuk menghindari sosok hantu yang mengejarku. Tidak dapat dimengerti apa penyebab hantu itu terus mengikuti aku. Aku berlari melalui lorong yang gelap dengan cahaya yang remang-remang. Setiap langkah kakiku terasa berat dan jarak antara aku dengan hantu yang mengejarku semakin dekat. Aku semakin ketakutan ketika merasakan hantu itu berada tepat di belakangku dan .....
BRUK..
Aku terbangun dengan nafas ngos-ngosan dan keringat yang mengalir di dahiku. Suasana kamarku terasa berbeda dan membuatku merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Aku melihat ke arah jam di samping tempat tidurku dan waktu telah menunjukan pukul 07:00 pagi. Bangkit dari tempat tidur dan aku bergegas mematikan AC dan lampu kamarku. Sudah menjadi kebiasaan bagiku untuk tidur dengan lampu yang menyala karena ketakutan terhadap kegelapan. Setelah merapikan tempat tidurku, aku bergegas untuk mandi dan bersiap-siap.
Aku memilih pakaian berwarna putih dengan rok selutut serta tas berwarna putih yang terlihat cocok dengan suasana musim panas. Setelah selesai bersiap-siap, aku segera menuju ke ruang makan untuk sarapan. Suasana sarapan terasa seperti pagi pada umumnya yang diiringi dengan canda tawa dari kak Alex dan papa.
Sebelum berangkat, aku berpamitan dengan kedua orangtua ku dan kak Alex. Aku memesan kendaraan online hari ini karena aku tidak mau repot membawa mobil sendiri. Tidak butuh waktu yang terlalu lama untuk aku sampai di cafe tempat aku, Leon dan Ren janjian. Aku berjalan memasuki cafe dan duduk dibangku yang letaknya paling ujung. Suasanya cafe masih terasa sepi karena jam baru menunjukan pukul 10:00 pagi dan belum banyak pengunjung yang datang. Aku memesan segelas coklat hangat sambil menunggu kedatangan Leon dan Ren.
Sekitar 5 menit aku menunggu, pesanan coklat panas milikku telah datang dan aku meminumnya sambil melihat ke arah jendela yang langsung berhadapan dengan jalanan di luar. Beberapa orang terlihat sedang berjalan dengan terburu-buru dan beberapa lainnya terlihat sedang sibuk memainkan handphonenya. Tidak terbatas pada manusia, beberapa hantu juga terlihat berterbangan melewati dan menembus orang-orang.
Sedari melihat ke jendela, aku tidak menyadari bahwa Leon dan Ren telah datang. Leon langsung duduk di depanku dan Ren telah duduk disampingku.
"Kalian udah mesem minum atau makan?" Tanyaku pada mereka berdua.
"Aku udah pesen tadi." Jawab Ren.
"Gue juga udah," Jawab Leon.
Aku sebenarnya sedikit terpana dengan ketampanan Leon hari ini. Walau Leon hanya memakai kaos hitam dan celana hitamnya, namun sikap santai nya memberikan kesan yang berbeda daripada saat kami bertemu di kampus. Namun walau aku terpukau dengan penampilannya, aku tetap berusaha fokus sesuai tujuan kami bertemu hari ini.
"Oke, jadi kita mulai bahas aja terkait hantu yang mengganggu Ren, kira-kira apakah lo bisa berkomunikasi sama hantu itu?" Tanyaku kepada Leon dengan pandangan yang serius.
"Tentu, itu bukan masalah yang sulit untuk kita berkomunikasi dengan hantu itu, tapi sebelumnya gue penasaran. Ren, apakah 4 hari yang lalu lo ada pergi ke sebuah taman?" Tanya Leon kepada Ren.
Ren melihat ke arahku sebentar sebelum ia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Leon.
"Sepulang dari kampus, Gue ada pergi jalan-jalan sore sama keluarga gue ke taman di deket rumah gue. Walau taman itu deket, tapi gue belum pernah kesana sebelumnya. Apakah hantu yang mengikuti gue berasal dari taman itu?" Tanya Ren penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not an Ordinary Girl
Teen FictionKisah Chila yang memiliki kemampuan melihat hantu, namun tiba-tiba ia jatuh cinta dengan Leon yang memiliki kemampuan yang sama. Bagi Chila jatuh cinta jauh lebih menyeramkan daripada melihat hantu. Tidak hanya bersama Leon tetapi Chila juga menyele...