‧︵‿꒰୨ ᰔ ୧꒱‿︵‧
02.
Aileen dan Nathan sampai ke sekolah, Nathan hanya diam setelah ucapan Aileen yang membuatnya bingung. "Nath, aku ke kelas duluan ya?"
Nathan langsung menoleh ke arah Aileen yang keluar dari mobil, Nathan mengangguk dan ikut keluar. Aileen langsung berlari menuju kelasnya yang ada di lantai dua sedangkan Nathan menghampiri temannya yang sedang bersama dengan gadis yang tak Nathan kenal.
"Arga."
Yang dipanggil Arga pun menyahut, "Oi Nathan, kenapa?" laki-laki bernama lengkap Arga Reyhand Mahendra menoleh sekilas dan kembali menatap gadis dihadapannya, Arga membantu gadis itu untuk melepaskan helm yang dipakai.
"Kenalin, cewe gue." Arga memperkenalkan gadis itu pada Nathan, "hallo kak, aku Ivy," sapa Ivy dengan sopan.
Nathan diam sejenak dan menatap Ivy dari atas hingga bawah dengan tatapan tajam, yang ditatap pun seketika menjadi gugup sehingga Ivy menggenggam tangan Arga dengan erat.
"Lo nakutin Ivy." Arga menghela napas dan Nathan mengalihkan pandangannya ke samping. Tiba tiba segerombolan siswa berlari menuju ke belakang sekolah.
Ketiganya menjadi bingung dan Nathan mengikuti gerombolan siswa, sedangkan Arga menatap Ivy yang kebingungan. "Ayo ikuti mereka," Ivy langsung menarik tangan Arga dan mengikuti gerombolan siswa menuju belakang sekolah.
Nathan sampai di gerombolan siswa dan dia melihat Aileen duduk disamping gadis yang terbaring kaku, Arga dan Ivy pun sampai dan terkejut.
Nathan mendekati Aileen, "Ai? kenapa?"
Nathan menoleh pada gadis yang terbaring kaku, dia melihat bahwa gadis itu sangat pucat dengan bekas lilitan tali di lehernya, Nathan berpikir Aileen terlibat dalam hal ini. "Ai enggak terlibat."
Jawaban Aileen mengejutkan Nathan dan yang lain, "gadis ini tadi gantung diri." Aileen menjawab dengan tenang, Aileen menoleh ke arah sudut gudang dan tersenyum tipis pada sesuatu disana.
Para guru akhirnya datang dan mencoba membubarkan kerumunan dan menghubungi polisi, Aileen hendak pergi dan dihentikan oleh Ivy.
"Jangan pergi, lo dibutuhin buat jadi saksi."
Perkataan Ivy mendapat tatapan kosong dari Aileen yang membuat Ivy langsung mundur, Aileen menghampiri Nathan dan mengajak Nathan pergi.
Nathan menarik Aileen ke parkiran tepatnya ke mobil Nathan, Nathan terus menarik Aileen dan Aileen kewalahan mengimbangi langkah kaki Nathan yang panjang.
Aileen menghela napas dan mencicit, "Pelan pelan.."
Nathan yang mendengar langsung melambatkan langkah kakinya, "Maaf," Nathan berucap sambil terus menarik Aileen hingga sampai ke mobilnya. Nathan membuat pintu mobilnya dan membantu Aileen masuk.
Setelah Aileen masuk, Nathan berjalan sedikit menjauh dari mobil dan mengambil ponsel dari sakunya. Nathan membuka ponselnya dan menelepon Arga, Nathan menunggu panggilan tersambung.
"Halo? kenapa Nath?"
Panggilan terhubung dan Nathan mendengar suara Arga, "Gue cuma mau ketemu."
"Gue gak bisa, Ivy di apart gue."
Nathan berfikir sejenak, "Gue yang kesana aja."
"Oke."
Arga menyetujui dan mematikan panggilan, Nathan menyimpan ponselnya kembali ke sakunya dan berjalan mendekati mobil. Nathan menghela napas panjang dan menoleh ke gedung sekolah, ia merasa ada sesuatu yang janggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROLOG TANPA EPILOG
Teen FictionDON'T REPOST MY STORY! Bntu vote yaa! Ini asli pikiran sndrii "Stop nyalahin Tuhan, karena yang salah dan menjijikkan di sini itu lo bukan Tuhan."