Ep.01

20 1 0
                                    

Ditengah langkahnya melewati lapangan sekolah, Airish menatap langit biru yang begitu cerah sambil tersenyum.

Bukankah pagi ini sangat cerah, Kaisar? Sepertinya ini hari yang-

Sretttttt

Brukk!

Hari yang buruk (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Bokong Airish mendarat dengan sempurna ke tanah, terpeleset karena menginjak kulit pisang. Airish meringis sambil mengelus bokong.

Tiba-tiba terdengar beberapa orang yang tertawa di belakang Airish. Airish langsung menoleh kearah sumber suara tawa. Ternyata mereka bukan menertawainya melainkan mereka sedang mengobrol dan tertawa dalam langkah mereka. Kadar kepedean milik Airish memang berlebihan.

Deg

Jantung Airish berdebar melihat tawa dari seorang Kaisar. Airish penasaran dengan apa yang mereka obrolkan sampai membuat Kaisar-nya tertawa.

"Akhirnya lo punya cewek juga." Ucap Dimas-teman sebasket Kaisar.

Kaisar dan teman-temannya berhenti saat melihat Airish yang terduduk di tanah sambil menatap mereka.

"Ella?" Ikhsan lebih dulu menghampiri Airish dan menolongnya berdiri. Ikhsan adalah teman club lukis Airish, jadi Airish dan dia lumayan akrab.

"Lo gapapa?"

Mau jawab sakit tapi gengsi. Batin Airish tersenyum getir dan menggeleng.

"Gapapa, tadi cuma kepleset." jelas Airish sambil melirik ke Kaisar yang sedang menatapnya.

Tatapan intens milik Kaisar membuat jantung Airish berdebar. Gawat, Airish harus segera pergi jika tidak jantungnya tak aman karena ditatap Kaisar.

"Gue duluan. Makasih ya." dengan segera Airish pergi dari hadapan mereka.

***

Pelajaran selesai, rasa kantuk pun sirna. Airish heran, kadang ketika pelajaran dimulai dan guru mulai menjelaskan dia seperti terserang sindrom putri tidur. Matanya jadi mulai merem-melek menahan kantuk. Tapi, saat pelajaran selesai dan guru mengucapkan salam, Airish langsung tidak mengantuk lagi.

Airish memasukan buku kedalam tas dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Kelas mulai berisik, ada yang bermain di kelas dan ada juga yang lari ke kantin. Airish menatap ke papan tulis yang penuh dengan coretan tulisan guru.

"Akhirnya lo punya cewek juga"

Airish langsung menegakkan tubuhnya ketika ucapan Dimas kembali terngiang di kepalanya. Airish akan bertanya pada Laras, karena biasanya dia paling tahu hot news yang menyebar di sekolah.

"Ras-"

Krik krik!

Laras sudah tidak ada dibangkunya Airish mencarinya kepenjuru kelas, tapi tak menemukan batangan hidungnya.

"Le, Laras kemana?" tanya Airish pada Leo.

"Keluar tadi." Jawabnya kemudian mengobrol lagi dengan Salman di sebelahnya.

Airish melihat papan tulis lagi dan termenung sambil menunggu Laras kembali.

"ELLA!"

Sebuah suara membuat Airish terlonjak kaget, suasana kelas diam ketika mendengar teriakan Laras. Namun mereka kembali berisik mengabaikan Laras. Laras langsung duduk tergesa di sebelah Airish dengan nafas yang memburu.

"Hot news El, hot news!"

"Apa sih gak jelas banget."

"El, Kaisar jadian sama Aneta!"

"Ohh."

Deg!

Airish membelalakkan mata tak percaya. "APA?!"

Kini gantian Laras yang terlonjak kaget.

"Tadi lo bilang apa? pasti gue salah dengar kan?!" Laras berdecak. "Ck. Bener-bener lo ya. Nih dengerin baik-baik." Laras menarik nafas, Airish menyimak dengan baik.

"Kaisar. Jadian. Sama. A-NE-TA!" Jelas Laras penuh penekanan dalam setiap kata. Akan Airish ulang dalam otak.

Kaisar. Jadian. Sama. A-NE-TA!

Mereka?

Jadian?

Jadi-

-an?

~Tbc~

Vote dan komen please 😚

KAIRISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang