Ep.03

11 0 0
                                    


Flashback~

Dibalik jendela Airish mengintip ke rumah depan. Beberapa orang menurunkan satu persatu barang didalam mobil.

"Ngapain lo?" Tegur Kenan-kakak Airish disamping Airish. Airish masih diam mengamati.

"Beliin gue seblak sana." Airish mengulurkan tangannya didepan Kenan. "Duitnya?"

Kenan memberikan uang pada Airish. Airish bergegas keluar rumah, sekalian dia ingin melihat orang yang sedang pindahan.

Sambil berjalan keluar gerbang Airish mengikat rambutnya tinggi memamerkan leher jenjangnya. Dia menggunakan kaos putih-club lukis disekolahnya dan celana kolor hitam pendek.

Dilihat dari dekat sepertinya bukan keluarga besar. Ada seorang wanita, sepertinya seumuran dengan mama Airish sedang memilah barang yang dibawa masuk.

"Meong~"

"Ya ampun!" Airish terkejut tiba-tiba seekor kucing ngusel di kakinya. Airish berjongkok dan mengelus bulu dan kepala kucing itu. "Gemoy banget."

Kucing itu tampak nyaman dengan Airish.

"Bobi." Sebuah suara membuat Airish mendongak, mata Airish membulat dan dirinya terduduk di aspal. Airish terkejut menatap seorang cowok yang kini tengah berdiri dihadapannya.

Si kucing berlari menghampiri cowok itu. Cowok itu berjongkok dan mengusap kepala kucing yang dia panggil, Bobi.

Cowok itu beralih menatap Airish dan tersenyum. "Maafin Bobi ya."

"Ka-Kaisar?"
"Lo kenal gue?" Cowok jangkung dan tampan itu adalah Kaisar, Kaisar Dewangga-Kapten basket sekolah Airish dan cowok yang Airish suka diam-diam.

Kaisar mengamati Airish dan tersenyum. "Airish?" Ucapnya kemudian.

Deg

Debaran jantung Airish meningkat setelah Kaisar mengucapkan namanya. Darimana Kaisar tahu?

Kaisar menunjuk dada Airish, membuat Airish terkejut dan menutupi dadanya.

"Eh gue gak maksud gitu, itu ada tulisan Airish di baju lo." Jelasnya. Airish menatap ke bajunya dan benar. Baju polos putih miliknya terbordir dengan jelas nama Airish Isabella-seukuran nametag seragam sekolah di dada kanannya.

Airish memejamkan matanya sesaat merasa malu sendiri. Dia tak sadar kalau dia pakai baju club' saat ini. Kaisar tersenyum kemudian memegang tangan Airish untuk membantu Airish berdiri. Airish tersentak sesaat dan berdiri.

"Makasih." Ucap Airish lirih. Airish sungguh tak percaya bahwa yang dihadapannya sekarang adalah Kaisar, Kaisar-Kapten basket sekolah yang dia kagumi selama ini.

"Lo tinggal di perumahan ini?" Tanyanya.

Airish pasti bermimpi, dirinya langsung mencubit pipinya sendiri. "Ahh!" Rintihnya merasakan sakit di pipi.

Airish tidak bermimpi dan yang dihadapannya saat ini sungguhan Kaisar.

"Lo gapapa?" Tanya Kaisar. Airish terkejut dan menatap lurus ke mata Kaisar. Biasanya dia hanya melihat dari jauh, saat ini dia bisa melihat Kaisar dari dekat bahkan merasakan sentuhannya begitu nyata.

KAISAR DEWANGGA TETANGGA GUE! Batin Airish berteriak.

"Muka lo merah, serius lo gapapa?" Kaisar tampak khawatir. Airish langsung menangkup pipinya dengan tangan. Kepergok merona didepan Kaisar.

Bagaimana tidak merona, dihadapannya saat ini ada cowok yang dia sangat sukai dan kagumi setelah sekian lama dan sekarang cowok itu menjadi tetangganya.

Takdir Tuhan tidak ada yang tahu.

"Disuruh beli seblak malah pacaran." Sebuah suara membuat Airish dan Kaisar menoleh bersamaan. Kenan berdiri di balik pagar sambil menatap julid Kaisar dan Airish.

Airish membulatkan matanya. "Abang!" Panggilnya dan langsung berlari masuk kedalam rumah. Masa bodo dengan seblak Airish sudah keburu malu dengan Kaisar.

Kaisar bingung menatap Airish yang langsung pergi. Kenan tersenyum dan melambaikan tangannya pada Kaisar. "Jagain adek gue ya, jangan disakitin." Ucapnya kemudian pergi juga.

Kaisar menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Meong~"

Kaisar membopong Bobi yang mengitari kakinya.

"Airish." Ucap Kaisar.

"Meong~"

Kaisar terkekeh dan mencium Bobi gemas karena Bobi menyahut ketika Kaisar mengatakan Airish. Kaisar menatap rumah Airish sesaat dan masuk kedalam rumahnya.

Flashbcak off~


Tbc.

Jangan lupa vote dan komenya ya temen-temen ☺️

KAIRISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang