0.3 Dekapan Sang Arsy

273 24 5
                                    

Memang terkadang benar kata pepatah, bahwasanya yang baru akan terlihat lebih menyenangkan daripada lembaran koran usang yang sudah tak terbalut lagi.

"Papah sudah pulang?"

Sambut seorang istri yang sedari tadi menunggu kepulangan istrinya, Somi melakukan apa yang selayaknya menjadi tugas istri.

Mulai dari membawa tas kerja Jisung kedalam, membuka jas sang suami hingga membantu melepas dasi sang suami dengan teliti.

"Papah mau mandi dulu atau makan malam dulu?" tanya sang istri.

//CUPP..

"Tadi aku sudah makan malam di kantor sayang, aku mau mandi saja setelahnya kita tidur, kegiatan hari ini sangat melelahkan," tutur Jisung lembut kepada istrinya sembari memberi ciuman ciuman kilat kepada sang istri.

Somi mengusap dahi sang suami, mencium kilat pipi tegas sang suami sambil memberi sedikit kata cinta.

Sang istri ternyata perlahan mulai masuk kedalam permainan cinta segitiga yang sengaja dibuat oleh suaminya.

Bersikap biasa saja selayaknya tak terjadi apapun, padahal sang suami dengan lancang memasukan tamu baru dihatinya tanpa si istri tau.

.

Tak ada apapun diantara mereka hubungan keduanya bahkan terlihat baik-baik saja.

Jisung sudah ada dikantor, bersama bekal yang setiap kali istrinya buat untuk menyambut makan siangnya diakhir nanti.

//CKLEKK

"Selamat pagi pak, anda akan ada jam meeting bersama perusahaan Wang pukul 9,"

Sang sekretaris datang, seseorang yang ada dirumah makan saat itu menangis sendu mendengar pernyataan tak dinalar dari seseorang yang ia cintai.

Dan orang itu saat ini ada dihadapan nya.

//SRETT...

"Aku merindukan mu, bagaimana pagi mu hari ini?"

Tanpa diaba tiba-tiba sebelum Chenle membalikkan badannya, lelaki itu terlebih dahulu menarik tangan si mungil, hingga Chenle tanpa sadar terpaku di pangkuan si tampan.

"Maaf pak apa yang anda lakukan, ini masih dikantor," erang Chenle sebal.

"Kita hanya berdua, lagi pula hanya kau dan istriku yang bisa langsung mendapatkan akses untuk masuk keruangan ku,"

Rasa senang Chenle mendadak sayu ketika Jisung menyebut kata istriku barusan, Chenle sadar bahwa lelaki dihadapan nya sekarang bukan lelaki lajang lagi.

"Maaf pak saya harus kembali bekerja,"

Chenle mencoba berdiri, mensejajarkan posisi tegapnya, sembari menyembunyikan air mata yang seakan ingin hadir di pelupuknya.

"Chenle-ya, apa kamu marah denganku?"

Langkah Chenle yang sudah ada diambang pintu terhenti,

"Apa aku salah jika aku merindukan mu? Apa hatiku salah saat aku tiba-tiba menginginkan mu, aku hanya ingin memeluk mu sebentar,"

Air mata Chenle sudah terlanjur hadir, ingatkan anak itu untuk tidak usah terlalu cengeng dihadapan Jisung.

Langkah kaki si jangkung mendekat, memeluk tubuh kecil itu dari belakang, terdiam sejenak, membiarkan Jisung menyembunyikan kepalanya di ceruk leher beraroma manis itu.

Chenle lantas berbalik, menghamburkan tubuhnya di dada si jangkung.

"Hiks bisa tidak anda jangan buat saya jatuh cinta dengan anda? Bagaimana pun saya tak akan pernah menang di hati bapak hiks,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙺𝙴𝚃𝙸𝙶𝙰 | 𝙲𝙷𝙴𝙽𝙹𝙸 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang