Prolog

34 5 2
                                    

"Pagi para kaum meresahkan." Ucap pria berkacamata yg tiba-tiba menerobos masuk kelas.

"Waalaikumssalam"

"Minimal salam lah." Ucap salah satu murid perempuan dgn ketus pada org tsb.

"Ehehe, yaa maap." Balasnya cengar cengir tanpa dosa.

Pria berkacamata itu lanjut berjalan kearah meja salah satu murid terpintar di kelas itu. Sedangkan teman-temannya yang lain hanya bisa geleng kepala karena tahu apa yang akan dilakukannya.

"Ehem!!" Sengaja nya pura-pura batuk agar diperhatikan oleh orang didepannya. Namun nihil, dia tidak diperhatikan a.k.a diabaikan.

"Tuan mudaaa, boleh lahh." Ucapnya dgn nada merayu sambil menaikan kedua alisnya, guna meluluhkan hati pria di depannya.

"Kerjain sendiri tugas mu, jan manja." Balas pria didepannya.

"Iii~ tuan mudaa~ jangan pelit-pelit dongg." Ucapnya sembari menggunakan puppy eyes. Bukannya luluh, pria di depannya malah bombastic side eye.

Baru ingin mengeluarkan jurus merayu andalannya, kerah baju pria berkacamata itu justru ditarik dgn kencang sampai mencekik lehernya sendiri.

"Ohok!! Ohokk!! Huekk!" Bahkan suara batuknya pun sangat kencang.

"Ohokk! Pembunu- ohok! Ohok! -han." Ucapnya sembari berakting sekarat dilantai. Saking megah dan luar binasah aktingnya tersebut.

Bahkan sampai guru yg tadinya ingin masuk untuk pemeriksaan langsung putar balik dan menuju kelas berikutnya, tanpa menengok ke belakang sekalipun.

"LU GAUSAH LEBAY JADI COWOK DONG!!! Jijik gua liatnya." Ucap sang pelaku yg menarik kerah bajunya dgn suara yg sangat cetar membahana.

"Apaa salahku, apa salah dosa kuu, hingga kauu~ campakan akuu." Ucapnya bernyayi diiringin drama yg membuat setengah penontonya keluar dan setengahnya lagi kabur ke toilet untuk muntah. Buat yg ga nonton ataupun peduli pasti aman.

Bahkan walaupun mereka sudah terbiasa dgn pemandangan tersebut, tetap saja rasanya menjijikan. Walaupun sang empu pembuat drama nya sadar akan hal itu, tetapi dia menolak untuk sadar. Lebih tepatnya, dia tidak peduli akan penderitaan teman-teman sekelasnya dan lebih memilih untuk melanjutkan bakat akting nya.

Bukan hanya teman-teman nya saja yg menjadi korban nya, tetapi guru, satpam sekolah (dikarenakan hal khusus), bahkan sampai kepsek pun pernah menjadi korban dan dibuat geram + kesal akan tindakannya. Namun entah bagaimana caranya, dia selalu berhasil lolos dari hukuman yg menghampiri dirinya.

"Haaa.. kok bisa ya ada manusia modelan kayak elo ini." Ucap sang pelaku malah kesal sendiri.

"Hikss!! Kakak... kok kamu tega sih sama akyu." Ucapnya dgn air mata buaya sambil berpura-pura terlihat lemah.

"Dahlah ga kenal aku." Ucap pelaku sambil pergi meninggalkan nya tanpa sepatah katapun. Mungkin akan lebih enak jika kita panggil sang pelaku itu Neo.

NEONA SHAKIRA, lebih akrab disapa Neo. Cewek cantik dengan rambut ungu kepang dua yg khas. Lekukan tubuhnya pun seimbang. Neo dikenal disekolah nya sebagai seorg cewek yg sangat-sangat judes, profesinya sebagai bendahara mampu menggoncang siswa/i kere disekolahnya. Di sekolah dirinya dikenal sebagai salah satu siswi yg berprestasi, ia kerap mendapat juara 2 umum dan sangat berambisi mengalahkan juara 1 umum yakni Nel, teman sekelasnya. Selain itu, Neo juga sangat aktif dalam ekstrakurikuler pencak silat dan osis, itu dilakukannya demi nilai nilai dan nilai. Selain prestasinya, Paras cantik dan anggun Neo menjadi daya tariknya tersendiri. Tak heran banyak cowok² hidung belang ingin menjadikan Neo kekasih.

Sedangkan pria berkacamata, bisa kita panggil DEAN KHANZA DANENDRA atau lebih akrab dipanggil Dean. Dgn style rambut chroma hair dgn tampilan yg rapi dan perfectionist, dirinya termasuk dalam jejeran cogan incaran ciwi-ciwi disekolahnya. Dia biasa dikenal disekolah sebagai anak yg pintar, rajin, ramah, murah senyum dan lumayan mudah bergaul. Sedangkan bagi sahabat-sahabat nya terutama Neo sang kakak, Dean justru bersikap pencicilan, gakjelas, tukang drama(kadang), rumpi dan rada GILA. Pengecualian lagi untuk satpam sekolah. Selain semua itu dirinya juga termasuk salah satu dari siswa berperestasi disekolah dgn selalu masuk dalam jajaran 6 besar dikelas dan 10 besar sesekolah. Sebagai tambahan, Dean juga adalah seorang indigo.

"Dean, lebih baik kamu berhenti, terus kerjain tugas mu." Ucap seorang wanita dgn nada yg begitu halus dan perhatian.

"Hiks! Unnie.. tetapi aku tidak mengerti di beberapa bagian." Ucap Dean sambil akting sbg orang lemah.

"Kamu bisa nanya ke aku atau Neo, tapi jangan contek punya orang, apalagi punya Nel." Ucapnya sambil menasihati dgn halus.

Wanita yg tadi menjawab salam Dean diawal, namanya LAURA ANINDIA KEIRA. sekretaris kelas sekaligus wanita yg dikenal cuek oleh orang-orang tetapi lembut dan perhatian kepada sahabatnya, manusia yg paling sopan di kelas itu, dirinya diketahui tidak pernah berkata kasar kecuali disaat kesal. Wanita yg selalu menjaga aurat dan akhlak nya, dia paling anti dgn yg namanya pacaran apalagi dekat-dekat dgn pria yg tidak dikenal nya. Sebagai tambahan, dia memiliki warna pupil mata yg berbeda, yg kanan bewarna biru kristal dan yg kiri bewarna merah seperti darah. Dirinya juga termasuk siswi berprestasi disekolah, mendapatkan juara 3 umum setelah Neo, belum lagi dengan perlakuannya yg diam-diam menhayutkan, dan parasnya yg cantik membuat dia selalu menjadi wanita idaman nomor satu disekolahnya.

"Noh dengerin kata-kata nya Laura." Sahut pria yg tadi dimintai contekan oleh Dean.

"Tau ni orang, padahal perasaan ga bodoh-bodoh amat." Ucap Neona dgn judes.

"Hiks iya maaf." Balas Dean dgn bibir yg dimajukan seolah-olah dia sedang ngambek.

"Klo lain kali lu kek gitu, jangan harap gua bakal nolongin lu pas belajar." Ucap pria itu dgn nada yg mengancam.

NEL NOFA. Pewaris ke-3 perusahaan Nofa yg dikenal karena bisnis perdagangan internasional keluarganya, bukan hanya itu saja dirinya juga terkenal sebagai seseorang yg jenius diusia nya yg masih kecil. Alhasil karena kepintaran nya yg melampaui anak-anak seusia nya, dirinya pun naik kelas lebih cepat satu tahun daripada yg lain. Yg seharusnya kelas 9 menjadi kelas 10 dgn cepat, hal itu membuatnya sebagai pria terkecil dan terpendek dikelas tetapi terpintar sesekolah nya. Selalu menjadi juara 1 umum disekolahnya. Walaupun terbilang masih sangat muda diantara teman-temannya, Nel selalu berhasil memikat hati para ciwi-ciwi disekolahnya dikarenakan tampilannya yg tegas tetapi perhatian, dia termasuk dalam tipe Good Boy. Dia memiliki sifat yg ceria dan tidak mudah menyerah, jika dia gagal dia akan mencoba lagi dgn cara yg berbeda hingga akhirnya berhasil.

The Freedom you Get From SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang