prolog

569 22 2
                                    

“Heh bajingan!!” Teriak seorang wanita paruh baya dari ambang pintu besar sebuah mansion elit yang megah.membuat gadis dengan rambut kecoklatan sebahunya itu menoleh ke arah sumber suara.

“berhenti lo!” Teriaknya lagi.

Gadis berambut kecoklatan itu tak menggubrisnya.ia lanjut memakai helm fullfacenya dan mulai melajukan motor sport berwarna pink nya.

“Basmalah! Lo denger gue gak sih!?” Jeritan itu semakin memekakkan telinga mala.membuat mala menarik gas motornya supaya melaju lebih kencang meninggalkan pekarangan mansion elit yang besar tersebut.

●●●

    Basmalah nigista gralind.seorang remaja perempuan yang memiliki paras mempesona.struktur wajah yang sempurna dengan tatapan mata yang teduh dan bibir tebal berwarna pink serta rambutnya yang kecoklatan menambah pesonanya.

Mala adalah perempuan berhati baik dan lembut.namun sesuatu membuatnya berubah.keluarganya tiba-tiba terpecah belah membuat mala kesepian dan sering mendapat kekerasan fisik yang menyebabkan mentalnya down.seiring berjalannya waktu mala bertambah besar menjadi gadis yang keras kepala dan tidak memiliki hati.

●●●

Mala membelah sunyi nya jalanan dengan motor sport berwarna pink nya.ia berhenti di suatu jalanan yang tak jauh dari sana terdapat sebuah bukit yang tak seberapa tinggi.

    Malam yang gelap dengan langit yang hanya disinari oleh bulan sabit. Entah kenapa malam ini tidak ada satupun bintang yang terlihat.

“Andai lo masih disini…” Mala menghela nafas dalam.”pasti gue masih bisa bahagia”

Mala memarkirkan motornya di pinggir jalan lalu mulai berjalan menyusuri jalan setapak yang mengarah ke bukit itu. Mala melepas jaketnya meninggalkan kaos putih berlengan pendek yang melekat ditubuhnya. Sepoi angin malam membuat anak rambutnya beterbangan.

Lengan mala yang terekspos membuat luka goresan yang terdapat disitu terlihat jelas. Bahkan luka itu terlihat tidak pernah diobati.

Mala memang sering melukai fisiknya sendiri. Namun itu tidak sesakit hatinya yang terluka karena orang tersayang nya sendiri. Mala masih tidak bisa menerima takdirnya. Semua yang ia harapkan tiba-tiba hilang terhapus oleh realita.

“Gue…cinta sama lo,raden…”gumamnya pelan.

BERSAMBUNG.

your smile (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang