hello nigista

265 22 3
                                    

Bel sekolah GRALIND ACADEMY telah berbunyi.menandakan pelajaran hari ini akan segera dimulai.

Seorang laki-laki berperawakan tegap dan tinggi dengan tas ransel hitam yang diselempangkan di satu bahunya itu berjalan menyusuri koridor gedung utama.

Langkahnya terhenti ketika ia berada didepan sebuah pintu kaca yang besar dengan platform disampingnya bertuliskan “HEADMASTER'S OFFICE”. Lelaki itu menghembuskan napasnya lalu dengan tenang ia mengetuk pintu kaca tersebut.

Sedetik kemudian seorang wanita yang mengenakan seragam guru keluar dari ruangan itu.

“Selamat pagi saya asisten pimpinan sekolah ada kepentingan apa?” Tanya wanita itu dengan sopan. Tak heran guru di sekolah ini memiliki attitude yang tinggi. Karena seleksi menjadi guru di GRALIND ACADEMY sangatlah ketat. Lembaga pendidikan ini hanya menerima orang dengan kemampuan diluar kepala.

“Saya murid baru ma'am pindahan dari Bogor saya ingin menemui pimpinan untuk mengonfirmasi bahwa saya sudah mulai bersekolah disini” ujar lelaki itu tak kalah sopan.

Selain guru, GRALIND ACADEMY juga hanya menerima murid dengan kelas atas dan kemampuan yang sangat baik.

“Baik, ikuti saya.” Penuturan wanita itu spontan membuat lelaki tersebut melangkahkan kakinya kedalam ruangan pimpinan.

Di dalam ruangan itu sangat luas sengan berbagai furnitur mahal dan desain ruangan yang berkelas. Terlihat seorang pria paruh baya duduk di kursi kebesaran pimpinan nya.pria itu tengah berkutat dengan dokumen yang ada dihadapanya.

“Selamat pagi pimpinan saya membawa seorang murid baru yang ingin menemui anda” ujar wanita yang tadi mengarahkan.

Pria paruh baya itu menghentikan pekerjaan nya. “Silahkan kemari" perintahnya.

Lelaki itu akhirnya melangkah ke depan meja pimpinan.

“Raden Rakha ya…kamu Raden yang diutus pak presdir untuk bersekolah disini?” Tanya pria paruh baya itu.

“Iya pak presdir lah yang mengutus saya untuk bersekolah disini” jawab rakha.

“Kalau saya boleh tahu, apa yang membuatmu menuruti keinginan pak presdir?” Tanya pimpinan sekali lagi.

Rakha menghela napas pelan sebelum menjawab pertanyaan pimpinan.

“Karena Nigista.”

●●●

    Dikelas, Mala sedang duduk tenang dibangkunya sambil mengotak atik ponsel berkamera tiga digit miliknya. Guru yang mengajar kelasnya belum datang namun semua murid dikelas itu sudah duduk tenang dibangkunya masing-masing.

Bukan apa, namun seluruh siswa GRALIND ACADEMY adalah pelajar dengan etika yang sangat baik. Tak heran meskipun tidak ada guru yang mengajar kelas itu akan tetap hening.

Kreeek

Suara pintu kelas XI-glenmore (kelas Mala) terbuka lebar. Memperlihatkan seorang wanita muda dengan seragam guru yang tengah berdiri di ambang pintu. Wanita itu melangkahkan kaki jenjang beralaskan high heels 5 centi nya masuk kedalam ruangan besar berisi 24 murid yang sudah siap memulai pelajaran hari ini.

"Good morning class" sapa wanita itu seraya meletakkan beberapa map yang dibawa nya ke atas meja guru.

"Morning ma'am" jawab satu kelas serentak.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru jadi ma'am harap kalian dapat berteman  baik dengannya." Tutur ma'am fellora.

"Sure ma'am" serempak sekelas.

"Silahkan masuk Daniswara" perintah ma'am fellora pada murid itu.

Deg

Mala yang sebelumnya tengah sibuk berkutat dengan dunianya seketika menegang. Hanya karena satu marga yang tadi disebutkan guru yang bahkan ia tak ketahui namanya.

Rakha melangkah masuk setelah mendengar perintah dari ma'am fellora. Kakinya melangkah kedalam ruangan besar yang mewah. Namun ia sudah biasa melihat ruangan seperti itu bahkan dirumahnya ada lebih dari satu.

Rakha berhenti di hadapan siswa lain yang tengah duduk ditempat masing-masing. Ia menghela napas dalam sebelum memulai perkenalan.

"Selamat pagi perkenalkan saya Raden Rakha Daniswara Putra Permana dikenal sebagai Rakha saya adalah Putra tunggal keluarga Daniswara semoga kita bisa berteman dengan baik"    finalnya ketika merasa perkenalan nya sudah cukup merinci.

"Baik Rakha silakan duduk di bangku yang telah disediakan dan yang lainnya mulai bisa membuka mapel hari ini dengan link buku elektronik yang telah saya kirimkan pada tab kalian"

●●●

Mala berusaha sekeras mungkin untuk tidak menatap murid baru yang juga merupakan seseorang dimasa lalunya. Namun Rakha justru menghampirinya membuatnya mau tak mau harus berinteraksi dengannya.

Rakha membusungkan badanya dan menyejajarkan mulutnya dengan telinga Mala.

"Hello nigista"

●●●

your smile (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang