04. rumah pt²

128 23 3
                                    

KOMEN !!!
VOTE !!!
SHARE !!!
TYPO BERTEBARAN !!!


HALOO
GIMANA KABARNYA?
NUNGGUIN UPDATENYA GA NIH

HAPPY READING

❄️

❄️

❄️
______________________________________

Setelah Satya memasuki gerbang , ia menuju pintu belakang karna pasti pintu depan sudah terkunci . ia tau papanya tidak mungkin membukakan pintu , atau mungkin papanya tidak peduli salah satu anaknya belum pulang ke rumah .

ia mulai membuka pintu , pintu itu sengaja tidak mbok inah kunci karena beliau tau terkadang Satya telat saat pulang kerja . Satya mulai mengendap - endap menuju gudang yang sudah beberapa tahun terakhir ini ia huni untuk ia tidur . Yah sang papa tidak mengizinkannya untuk tidur di kamar , jadi disini lah ia sekarang di ruangan minim cahaya dan sempit tapi ini adalah kamar Satya , di kamarnya hanya terdapat karpet tipis , sarung yang biasanya ia pakai saat sholat , dan lemari kayu yang sudah dimakan oleh rayap . dan dipojok sebelah kanan terdapat tumpukan barang bekas yang sengaja ia tumpuk agar ia punya sedikit ruang untuk menunaikan ibadah sholat.

" akhirnya sampai di rumah , Satya bersyukur semua orang sudah tidur. dan Satya tidak mendapatkan pukulan lagi , badan Satya udah sakit semua trus pegal-pegal " ucap Satya sambil mendudukkan dirinya di atas karpet tipis itu .

" Udah malam banget , Satya pengen mandi tapi pasti airnya dingin . yaudah bersih-bersih aja mandinya besok pagi " ucap Satya

Satya mulai mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi untuk untuk cuci kaki dan muka. Tidak butuh waktu lama ia telah selesai dan bersiap-siap untuk tidur karna sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas malam . Ia mulai merebahkan tubuhnya di karpet tipis itu dengan sarung yang menjadi selimutnya.

______________________________________

Waktu cepat berlalu , sang mentari menampakkan sinarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 05.30 dan saat ini Satya sudah siap dengan seragam hari Senin .

Satya mulai menuruni tangga untuk sampai di lantai bawah , rumahnya terlihat masih sepi . Wajar saja saat ini jam baru menunjukkan 05.40 biasanya keluarganya akan bangun jam pada jam 07.00 saat waktu sarapan tiba.

Satya sudah sampai di lantai bawah, ia bergegas menuju dapur untuk membuat bekal . Yah pasti kalian tauu Satya tidak dianggap di rumah ini , ia juga tidak diijinkan makan bersama di meja makan bisa disebut keluarga Banyunawara hanya memiliki 2 anak saja tidak banyak yang tauu kalau keluarga Banyunawara memiliki 3 anak dan yang di publik hanya sang Abang dan kakaknya.

Tidak butuh waktu lama bekal sederhana ala Satya sudah siap hanya telur mata sapi setengah matang dan sosis goreng dan jangan lupa satu kotak susu coklat.

Ia mulai keluar rumah menuju halte untuk menunggu bis yang menunju sekolahnya. setelah menunggu 15 menit bis telah tiba ia mulai menuju sekolahnya .

Tidak butuh waktu lama ia saat ini sudah berada di kelas , duduk di bagian belakang pojok dan ia hanya duduk sendiri tidak ada yang mau duduk dengannya.

Teman-teman sekelasnya mulai berdatangan jam sudah menunjukkan pukul 07.10 sebentar lagi bel akan berbunyi .

Tettt

Tettt

Tetttt

Bel telas berbunyi guru mapel bahasa Indonesia mulai memasuki kelas untuk mengajar.

" Selamat pagi anak-anak " sapa sang guru kita panggil saja Bu Anis

" Pagi Bu " jawab semuanya serempak

" Baik kita lanjutkan materi Minggu kemarin " ucap Bu Anis

Blaa

Blaaa

Blaaa blaa

" Baik anak-anak jam mapel ibu sudah selesai , kita lanjutkan Minggu depan . Jangan lupa tugas dari ibu dikerjakan " ucap Bu Anis lalu keluar kelas

Tett

Tettt

Tetttt

Bel waktu istirahat telah berbunyi , semua orang berhamburan keluar dari kelas dan menuju ke kantin untuk memberi makan cacing-cacing mereka yang sudah kelaparan sama saja dengan Satya tapi dia keluar kelas untuk memakan bekalnya di taman belakang sekolah karna disana sepi dan tidak akan ada yang menggangu acara makannya .

Ia mulai keluar kelas dengan membawa bekal yang dia buat pagi tadi banyak orang yang tidak suka dengannya , ada tatapan benci , jijik , mencemooh , meremehkan dll.

Cih dasar hama sekolah

Anak haram

Cacat

Iuhh dekil , bauu

Kenapa ga mati aja sih

Nyusahin dasar hama

Pantes ga dianggap ortunya , pasti ortunya jijik sama dia

Bener tuu

Rill

Dan masih banyak lagi kata-kata kasar yang mereka lontarkan , Satya hanya bisa merundukan kepala serta menahan agar air matanya tidak jatuh.

______________________________________

Gimana lanjutan chapter ini? Nyambung ga sih?
Maaf banget kalau ga nyambung

Ihh iya aku mau tanya nih
Siapa yang suka telur mata sapi setengah matang ? Komen dongg

Kita lanjutkan lain kali yaaa
See you 🖐️

07- 09- 2023

703 kata

𝑻𝑹𝑰𝑺𝑨𝑻𝒀𝑨 𝑩𝑨𝒀𝑼𝑵𝑨𝑾𝑨𝑹𝑨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang