5. Bully Satya

133 19 2
                                    

KOMEN !!!
VOTE !!!
SHARE !!!
TYPO BERTEBARAN !!!

Haii
Gimana nih kabar kalian?
Masih sepi aja nie cerita
Ramein dongg

HAPPY READING

❄️

❄️

❄️
______________________________________

Setelah beberapa saat melewati koridor dengan banyaknya hinaan yang mengiringi , Satya telah sampai di taman belakang. Suasana di taman itu sepi dan sedikit horor tapi itu tempat nyaman untuk menyendiri atau menenangkan diri mungkin.

Ia mulai melangkah menuju salah satu bangku di situ , bangku panjang yang muat untuk dua orang saja mungkin sengaja dibuat untuk sepasang kekasih saat sedang ingin berduaan ahahaha

Ia mulai duduk dan membuka kotak bekalnya dan mulai makan dengan lahap , ingat ia tadi pagi tidak sarapan dan hanya membawa bekal ke sekolah . Tidak butuh waktu lama untuk ia mengosongkan kotak bekalnya.

" Aduhh aku lupa bawa minum , gimana yaa? " ucap Satya dengan raut bingung

" apa beli di kantin aja , tapi pasti
Silvi sama teman-temannya lagi makan di kantin . Aku takut di bully lagi " ucap Satya

"Huftt nggak ada pilihan lain , aku juga lagi haus banget . Bismillah " lanjut Satya sambil berjalan ke arah kantin dan jangan lupa awali dengan bismillah biar ga ketemu sama nenek lampir siapa lagi kalau bukan silvi dan antek-anteknya

Satya sampai di pintu masuk kantin suasana sangat ramai dan berisik . Ada yang ngantri , ngegibah , ngerosting dekel , tukang caper ke kakel , kakel sok cantik dll.

Satya sedikit ragu untuk memasukki kantin , tapi dengan memberanikan dirinya ia dengan perlahan berjalan menuju salah satu stand untuk membeli minum .

Seketika kantin menjadi sunyi , semua pasang mata tertuju pada satu titik yaitu Satya . Siapa yang tidak kenal dia , dikenal bukan karna memiliki penggemar fanatik tapi ia dikenal karna selalu menjadi korban bully Silvi dan antek-anteknya . Tidak pernah sekalipun mereka melihat Satya di kanti tapi hari ini adalah moment langka seorang Satya korban bully di SMK BINTANG .

Setelah selesai membeli sebotol minuman , Satya ingin segera pergi meninggalkan kantin karna ia tidak nyaman dengan berbagai macam tatapan dari seluruh penghuni kantin . Ia bergegas berjalan untuk meninggalkan kanti tapi sebelum ia mencapai pintu keluar Kanti Satya sudah dihadang silvi dan antek-anteknya .

" Heh cacat , mulai berani ke kantin yaa sekarang " ucap silvi

" Iya nih , mungkin nantangin kita . Mentang-mentang kita kemarin nggak ngebully dia sil " ucap filza

" Jawab lo punya mulutkan , dasar anak buangan " ucap Vania marah

" Ck dia kan bisu Van " ucap filza diiringi tawanya

" Iuhh udah cacat , bisu , ga dianggap , buangan lagi . Malang banget sih hidup lo " ucap Silvi sinis

Satya berdiri kaku saat mendengar kata-kata yang dilontarkan mereka dan tatapan jijik serta iba dari penghuni kantin , ia tidak menyangkal kata-kata itu karna itu memang benar hidupnya saat Malang . Tidak dianggap orang tua , dibenci sang kakak , Abang yang tidak peduli , dan bullyan dari Silvi dan antek-anteknya . Ditambah memiliki penyakit lemah jantung dari lahir dan beberapa tahun terakhir ini ia didiagnosis mengidap CIPA .

*Congenital insensitivity to pain with anhidrosis (CIPA) adalah penyakit langka yang menyebabkan seseorang tidak dapat merasakan sakit atau panas.

" Maaf Silvi , Satya ke kantin hanya ingin membeli minum " jawab Satya ragu-ragu

" Ck alasan saja lo cupu " sentak filza

" Kayaknya dia udah kangen sama bullyan kita nih sil " ucap Vania disertai senyum licik

" Bilang dong kalau ko kangen bullyan dari kita , kalau ngomong dari tadi pasti langsung kita kabulin " ucap Silvi dengan senyuman khas nenek lampirnya.

" Za kasih gue jus mangga yang ada ditangan lo itu " ucap Silvi

" Ck kenapa harus jus gue , belum juga gue minum nih jus " ucap filza

" Cepetan nanti gue ganti " ucap Silvi malas

" Ya udah nih " ucap filza dengan paksa , seraya menyodorkan segelas jus mangga

Badan Satya mulai bergetar ketakutan , perasaannya mulai tidak enak . Ia mulai siaga untuk mulai berlari pergi keluar Kantin , tapi terlambat filza dan Vania sudah membaca rencananya . Dan saat ini kedua tangannya di pegang erat oleh Vania dan filza

" Aduh buru-buru banget sih , belum juga kita apa-apain " ucap ucap Vania licik

" SIAPP  GAES " Seru Silvi disertai senyum devil

" SIAP DONG " jawab Vania serta filza

" 1 " hitung mereka bertiga bersamaan

"2 "

" 3 "

" BYURRR "

Benar perasaan Satya , sekarang baju putih dan celana abu yang ia pakai hari ini sudah sangat basah dengan jus mangga milik filza . Baju putihnya berubah menjadi warna orange karna jus mangga itu , Satya rasanya ingin menangis saja tapi ia coba tahan karna percuma dia menangis .

Sedangkan Silvi dan antek-anteknya tertawa terbahak-bahak , karena berhasil mempermalukan Satya di semua penghuni kantin.

______________________________________

Jangan lupa vote sebelum lanjut ke bab selanjutnya yaa !!!

23 - 09 - 2023

730 kata

𝑻𝑹𝑰𝑺𝑨𝑻𝒀𝑨 𝑩𝑨𝒀𝑼𝑵𝑨𝑾𝑨𝑹𝑨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang