Student for a teacher [Taekook]

Eps³¹

Jangan lupa vote setelah baca

Tiba saatnya Taehyung meninggalkan insan yang ia kasihi untuk kembali pulang ke negara asalnya. Tidak ada perpisahan yang tidak menumpahkan air mata. Tentu saja Jungkook menangis.

Namun, mau tak mau mereka harus melakukannya. Taehyung yang terlihat baik-baik saja pun menitikkan air matanya saat duduk dikursi pesawat.

Mereka berpisah, Jungkook kembali dengan selamat di apartemen dengan transportasi kesukaannya. Tangisannya kembali pecah saat ia melihat apartemen yang sepi tanpa ada suara husky yang menyambutnya.

"Kita akan disini dulu nee? Appa kalian akan kembali lagi ke sini jadi kalian jangan khawatir" ucapnya sambil mengelus perut buncitnya.

Dengan langkah yang lunglai, Jungkook masuk kedalam apartemennya lalu mendudukan bokongnya di ruang tv kesayangan. Aroma Taehyung sangat kuat tercium disana. Ia terdiam, untuk kesekian kalinya, ia termangu entah apa yang ia fikirkan.

Beberapa saat ia seperti itu, kemudian tersadar dengan dering ponsel yang memecah lamunannya.

"Apa ssaem sudah sampai? Akh tidak mungkin" ia pun merogoh ponsel yang ada didalam saku celana dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Omma?!" Ucapnya, lalu ia pun mengangkat panggilan itu.

📞.......

"Nee omma?"

"Bagaimana kabarmu nak? Sejak kalian pergi omma sama sekali tidak menerima kabar dari suamimu atau dirimu"

"Hah? Memang ssaem tidak mengatakan apapun?"

"Tidak, kalian baik-baik saja kan?"

"Kita baik-baik saja omma"

"Syukurlah, omma merasa sedikit ringan mengetahui kabar kalian. Apa kandunganmu juga baik-baik saja nak?"

"Apa ssaem juga tidak mengatakan hal ini?"

"Jika saja omma mendengarnya omma pasti tidak akan menanyakan lagi tentang hal ini sayang"

"Omma, kontraksi palsu sudah mulai datang. Kemarin, aku mengalaminya dan itu benar-benar sakit. Tapi kata dokter itu tidak masalah bayiku baik-baik saja"

"Aigoo ... omma jadi semakin tidak sabar menantikannya. Jaga kandunganmu dengan baik nee? Jangan lupakan vitaminnya"

"Nee omma, bagaimana kabar omma disana?"

"Baik-baik saja nak, kalian jangan khawatirkan kami disini. Apa kau makan dengan baik disana? Kau tidak mengalami culture shock kan?"

"Aku biasa saja, hanya ... disini tidak ada kimchi dan nasi. Disini makanan pokoknya roti, jadi aku harus membayar lebih untuk mendapatkan nasi dan aku harus menyimpan banyak persediaan kimchi di kulkas. Makanan disini tidak banyak yang menggunakan cabai, omma"