Eps³⁸

480 38 2
                                    

Jangan lupa vote setelah baca

Kemarin sudah berlalu, pancaran fajar di pagi hari memancarkan semangat baru di hari yang baru menjadi orangtua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemarin sudah berlalu, pancaran fajar di pagi hari memancarkan semangat baru di hari yang baru menjadi orangtua. Mereka menyambut pagi dengan senyuman dan suasana hati yang baik.

Ini pukul 10 pagi, waktu Korea Selatan. Sedangkan mereka sedang bersiap untuk segera berangkat menuju ke rumah keluarga Kim.

"Apa kau siap?" Tanya Taehyung yang datang memeluk pinggang Jungkook dari belakang.

Jungkook yang berada didepan cermin panjangnya merapihkan kerahnya. Memandang Taehyung dari pantulan cermin itu.

"Tentu saja aku siap ssaem"

Chup

Taehyung pun mengecup leher Jungkook singkat "pakaian kita sudah serasi, pakaian mereka pun sudah serasi, sekarang kita keluar dan segera berangkat"

"Apa perlengkapan mereka sudah siap?"

"Sudah aku siapkan sayang, kau tinggal membawanya. Dan aku akan membawa mereka"

"Baiklah, aku sudah selesai. Sekarang mari kita keluar?"

Taehyung tersenyum ia pun langsung membalikkan tubuh Jungkook menghadap padanya. Tangannya menelusup masuk kedalam surai belakang Jungkook

"Ada apa?"

"I want a kiss?"

Mendengar itu Jungkook dengan suka rela melingkarkan kedua tangannya ke leher Taehyung sedangkan ia sedikit menekuk kakinya agar Jungkook tidak kesulitan mencapainya. Lalu Jungkook pun mendekat perlahan untuk meraih bibir sang dominan begitu pun sebaliknya.

Kedua netra mereka tertutup saat bibir mereka bersentuhan. Taehyung mengecupi beberapa kali bibir chery itu lalu melumatnya lembut. Mereka saling melumat satu sama lain.

Jungkook menyesap bibir bagian bawah sedangkan Taehyung bibir atasnya. Secara bergantian, mereka melakukan itu dalam beberapa saat.

Perlahan salah satu tangan Jungkook, Taehyung lepas dari lehernya dan ia tuntun kebagian bawah.

"Sudah!" Jungkook melepaskan ciumannya begitu saja.

"Kita ambil waktu sedikit lagi nee? Beri aku sedikit waktu lagi Je"

"Jika dilanjutkan, pasti lebih dari ini. Ssaem sudah mengeras!"

"Pliss, ya?"

"Ck ... kita sudah rapih ssaem, kita juga sudah ingin berangkat kenapa ssaem terbangun? Padahal hanya ciuman"

"Itu reflek yang bagus bukan?"

"Tidak bagus untukku! Ayo segera berangkat"

"Baiklah ayo, ku tunggu sampai kau sudah sembuh total ya Je?"

"Kenapa ssaem mengancamku?"

"Apa itu sebuah ancaman? Aku tidak mengancammu sayang. Aku hanya mengingatkanmu"

Student for a teacher [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang